20/12/11

Maroon 5

Disaat cewek-cewek lain memilih Super Junior, dengan jadulnya aku memilih Maroon 5 untuk menemaniku bikin laporan teknologi fitofarmasetika malam ini. Ya gimana dong, selera enggak bisa disesuaikan dengan tren, kan. Hmmm...Maroon 5, sekarang udah enggak terlalu terkenal ya, padahal lagu-lagu mereka itu bagus dan easy listening, keren deh menurutku.

Pertama denger lagu mereka adalah lagu "This Love" saat aku duduk di kelas 3 (atau 2?) SMP. Terus "She Will be Loved". Beranjak SMA, ada lagu "Makes Me Wonder". Terus saat kuliah dengar lagu "Misery" dan lain-lain. Yang paling ngetop saat ini adalah lagu duet mereka sama Christina Aguilera yaitu "Moves Like Jagger". Tapi menurutku lagu itu kurang terdengar seperti Maroon 5, entahlah.

Ternyata setelah didengarkan akhir-akhir ini (sebetulnya sejak 6 bulan lalu) -secara saksama memakai otak yang relatif sedikit lebih ngerti bahasa Inggris dibandingkan dahulu- ternyata lirik mereka itu bagus-bagus ya. Walaupun banyak juga lirik yang enggak sopan buat dijelasin artinya ke adik-adik kita yang masih kecil alias agak-agak menjurus ke hal-hal yang ngeres. Tapi sebenarnya banyak juga yang manis lho liriknya, apalagi si Adam Levine yang jadi vokalisnya, hahaha. Waktu nyanyi, sepertinya suara maupun raut wajahnya itu full of emotions gitu. He is not cute after all...if anything, he's attractive in a manly way. I'm not going to talk about his private life, but this man makes a very heart-touching lyrics and he can sing and plays guitar, not just wandering aimlessly in the music industry with that gorgeous face.

Ini beberapa potongan lirik mereka yang aku suka

- It's not always rainbows and butterflies; it compromises that moves us along
- I know where you hide, alone in your car; knows all of the things that make you who you are 
(She Will be Loved, sebenarnya semua bagian dari lirik lagu ini aku suka)

- Why won't you answer me? The silence is slowly killing me 
- Say your faith is shaken, you might be mistaken. You keep me wide awake and waiting for the sun 
(Misery)

- It's not over tonight, just give me one more chance to make it right
- Every night you cry yourself to sleep, thinking why does every moment has have to be so hard
(Won't Go Home Without You)

- If you don't know, then you can't care
(Nothing Last Forever)

- And you want to steer, but i'm shifting gear
(Moves Like Jagger)

Ada salah satu fans yang berkomentar, lagu-lagunya Maroon 5 itu galau abis, haha. Tapi menurutku, entah kenapa, entah efek musiknya atau efek vokalisnya (ah lagi-lagi -___-), lagu-lagu mereka tetap terkesan seperti slogan salah satu minuman berenergi. Memang seperti apa? "enggak rasa-rasa"! haha.

19/12/11

Selesai

Yap, insyaallah selesai sudah salah satu tanggung jawabku di tahun 2011 ini. Ngelab skripsi? Oh sayangnya bukan, haha. Tanggung jawab yang sudah kupindah tangankan ke orang lain ini adalah menjadi Artowati alias bendahara PIOGAMA. Ya, buatku ini tanggung jawab yang besar. Rasanya seperti disuruh ikut kejuaraan equestrian di SEA Games, padahal satu-satunya jenis pengalamanku dengan kuda hanyalah naik kuda di tempat wisata sambil ditemani oleh sang pawang yang berjalan sambil memegang tali kekang kuda yang kutunggangi. Totally clueless. Seringkali jadi galau.

Somehow, semua itu sudah berlalu. Tidak akan kulupakan waktu-waktu dimana aku menagih uang buletin, menghitung uang jutaan rupiah di malam hari, menukarkan berkilo-kilo uang logam menjadi lembaran-lembaran uang kertas, membuat laporan keuangan, mengambil uang berjuta-juta rupiah dari ATM, berkutat dengan file laporan keuangan disela-sela berpacu dengan deadline laporan, rapat pengurus harian setelah ngelab skripsi (sesampainya di kos aku hanya mampu bengong, kehabisan energi mental, haha). Belum lagi panik luar biasa ketika kukira ada sebuah nota bernilai 1,25 juta rupiah yang hilang (ternyata ada di map -.- padahal sudah sempat panik level 9). 

12 bulan itu terasa singkat sekarang. Bukannya aku pingin jadi bendahara lagi, bagaimana nasibnya skripsiku nanti. Tapi memang waktu berlangsung terlalu cepat. Dan ternyata semasa kepengurusanku adalah masa dimana terjadi saldo kas terbesar sepanjang sejarah PIOGAMA. Salut juga sih dengan rekan-rekan disini, membawa kelompok studi ini jadi lebih wow daripada tahun-tahun sebelumnya. Bukan pamer lho, tapi emang beda banget organisasi ini saat pertama kali aku masuk dengan sekarang ini. Saldo di kas hanya salah satu indikator.

Rasanya seneng banget ketika laporan pertanggung jawabanku sudah disetujui, tidak ada yang perlu diubah lagi setelah dua kali revisi (iya revisi, anggap saja latihan bikin skripsi -,-). Menjelaskan hal-hal teknis ke bendahara yang baru. Datang dan duduk manis di rapat pertanggung jawaban. Selesai.

Kukira kegalauan itu akan hilang setelah tugasku selesai. Ternyata manusia selalu punya alasan untuk galau, haizzzzz! Mungkin kemarin aku mikirin uang melulu jadi hal-hal lain disingkirkan oleh otakku. Eaaa, dan sekarang hal-hal lain, termasuk hal-hal kecil yang random juga bersliweran ke otak. 

Mungkin kesibukan benar-benar bagus untukku. Kesibukan tanpa tanggung jawab dan komitmen ke orang lain. Pingin les bahasa Arab!
Ouch, totally random.

24/11/11

Halo Sahabat :')

Se-introvert apapun seseorang, dia harus punya seseorang untuk bercerita dan menceritakan sesuatu untuknya. 

Menurutku sih begitu. Hehe, postingan ini kupersembahkan untuk seorang temanku yang saat postingan ini kutulis terpisah sejauh lebih dari 150 kilometer dariku. Hai teman!! Postingan ini untukmu :D iya ini beneran, aku sedang memenuhi janjiku padamu. Oh iya, seperti sudah kuberi tahukan, sepertinya tidak mungkin aku bisa menyaingi hasil karyamu yang kau buat sekitar..empat tahun lalu. Jadi mungkin ada baiknya kau tidak usah berharap terlalu tinggi :P

Ehm, dimulai dengan kepentinganmu di hidupku ya...
Kamu mungkin sudah hafal, aku itu tertutup, tapi aku beruntung punya teman yang bisa kuajak bercerita kapan saja, tentang apa saja. Kamu dan dia. Dua orang (yang entah beruntung atau sial) sudah mengetahui hal-hal tentangku yang -sepertinya- tidak diketahui orang lain. Pokoknya keberadaan kamu itu sangat-sangat berarti. Beruntung banget aku bisa kenal dan akrab sama kamu. Kamu sudah jadi saksi pada banyak kelabilanku, kekonyolan dan kecerobohan yang sering kulakukan, hal-hal yang ternyata aku ketahui dan tidak aku ketahui, dan lain-lain. Dan kamu sanggup menghadapi semuanya. Waaaw, orang seperti kamu itu benar-benar susah dicari, lho...bayangkan saja, pembaca, ada berapa orang sih, yang mau mendengarkan cerita random-nggak penting-impulsifmu? Yang enggak kabur atau mengalihkan pembicaraan ketika kamu (secara tidak sadar) menunjukkan gestur atau tanda-tanda bahwa kamu ingin curhat tentang sesuatu? Yang berkata "cerita aja" ketika kamu ragu-ragu mau lanjut curhat atau tidak? Yang mau mengerti kamu? Yang selalu punya kata-kata dan solusi yang oke untuk kegalauanmu? Tidak banyak, kan?

See, kamu begitu berarti (enggak apa-apa deh kali ini kamu kegeeran, anggap aja ini bulan baik, November sekaligus Dzulhijjah, hahahaha). Ingat gak, ketika kita saling bercerita tentang hal "itu"? Dulu tiap ada kesempatan kita selalu ngomongin hal itu ya? Seperti enggak ada topik lain saja. Beranjak dewasa (atau tepatnya sedikit lebih tua), kita sadar, ada banyak hal di dunia ini yang enggak kalah menarik dibanding hal itu. Banyak sekali jenis impian yang bisa kita kejar. Akhirnya kita pun sering bertukar impian, saling mendoakan biar keinginan kita masing-masing terkabul. 

Eh, tapi bukan berarti aku menyesal lho pernah menceritakan semua tentang "itu" padamu. FYI, hanya ada dua orang yang tahu pasti tentang "itu", siapa lagi kalau bukan kamu dan dia. Tanpa ikut kuliah psikologi kalian sudah jadi psikologku, haha. Mencoba menyelami keinginan masing-masing, mencoba menormalkan fungsi masing-masing. Menyembuhkan luka satu sama lain. Menggalau bersama. Kadang kita geli mengingat masa-masa itu. Tahap menjadi alay dan ababil rasanya sudah kita lalui dan sekarang kita disini, haha. 

Mulai sejak merebaknya gaya SMS-an aL4y 5ePeRtHi iN1, sampai akhirnya aku khilaf dan memutuskan untuk menjunjung tinggi bahasa yang baik dan benar ketika SMS-an....aku bersyukur persahabatan kita masih ada untuk kita nikmati, rawat dan pertahankan sampai besok kita sama-sama menjadi keriput (woops, maksudku sama-sama tua, tua tidak berarti keriput, aku sependapat denganmu dalam hal ini).

Mulai sejak kita membicarakan hati-hati yang hancur, sampai kita membicarakan rencana masa depan, aku bersyukur bahwa ternyata belum banyak yang berubah pada persahabatan kita. Tidak bisa dipungkiri, sekarang aku dan kamu sudah bukan seperti dulu lagi, sudah punya lebih banyak kesibukan dan urusan. Tapi aku enggak akan bosan untuk SMS-an denganmu, telepon-teleponan, main ke rumahmu, jalan-jalan denganmu, ketawa bareng (semoga kita enggak perlu nangis bareng, tapi aku siap kalau suatu saat memang harus begitu). Semoga kamu juga enggak bosan dengan aku! 

When i was 12 I knew your name. Nothing special, we were just playing together like any tween do.
When i was 16 i told you my crush's name. You told me yours and we were giggling just like any teenage girls do.
When i was 17 i left my hometown for college. I told you i would be missing you and we were spending hours on telephone just like two best friend do.
When i was 20 i told you of how complicated life nowadays. You told me to be strong, you said i could do that, just like any supporter do. 
Other boys will come along, they always do. 
Other friends will come along, they surely do. 
Other responsibilities will come along, they will always do. 
But someday when we were about 65, i hope we would be sitting in my/your beautiful terrace, sipping a cup of tea, laugh about our old days. About our silliness, our gloominess, our old jokes, about everything.
Semoga Allah Mencintaimu karena kau mencintaiku, dan semoga Allah Mencintaiku karena aku mencintaimu!

14/11/11

SEA Games

Memang sih aku belum pernah nonton satu pertandingan pun, pertama kali aku tahu kalau Indonesia sampai sekarang juara satu itu dari tanya ke mbak kosku, hehe. Maklumlah di kos tidak ada TV, jadi harus bertanya pada mereka yang menjadi "orang rumah". Jujur aja ya, pertama kali dikasih tahu kalau Indonesia menduduki peringkat pertama sementara, aku terharu hehe. Lebai mungkin.

Apapun yang orang-orang katakan tentang SEA Games, aku tetap bangga pada Indonesia. Ya beberapa hari ini kudengar banyak komentar miring mengenai SEA Games, mulai dari teknis pelaksanaan yang kurang rapi hingga dugaan bahwa SEA Games hanyalah pengalihan dari isu-isu nasional! Seolah-olah SEA Games itu event yang tidak penting, buang-buang duit, hanya lahan korupsi, dan hanya sebagai penghibur yang nggak penting...

Come on, people.
Bisakah sedikit saja kita menghargai usaha keras dari atlet-atlet kita? Mereka yang sampai tanggal 14 November 2011 pukul 11.30 sudah menyumbangkan 41 medali emas, 29 perak dan 22 perunggu untuk Indonesia (sumber : Kaskus). Terlepas dari semua kekotoran yang terjadi di SEA Games, tapi coba lihat prestasi-prestasi itu.

Apa kalian bisa berprestasi selain mereka? Apa kritikan kalian yang membuat kuping memerah itu bisa menghasilkan medali? Atau setidaknya, bisa memperbaiki keadaan? Aku yakin seyakin-yakinnya jawabannya tidak. Kamu tidak akan bisa. Kamu tidak hebat seperti atlet-atlet kita. Kamu hanya bisa berkata-kata.

Kita tidak tahu kan, kerja keras mereka untuk sampai di SEA Games? Berapa jam mereka latihan keras sehari? Apa saja yang harus mereka korbankan (sekolah, waktu bersama keluarga, uang, tenaga, belum lagi resiko cedera dan cacat seumur hidup)? Mungkin hal-hal sederhana untuk kita, seperti tidur siang, kuliah, main bersama teman, makan sesuka hati, merupakan hal yang sangat mahal untuk mereka.

Mungkin, mereka sudah berusaha sangat keras dan menunggu entah berapa lama untuk bisa berlaga ke ajang tersebut. 
Setelah bisa lolos ke SEA Games pun, mereka akan bertemu dengan sesama pekerja keras lainnya, yang punya mimpi sama, punya etos kerja keras yang sama, untuk bertanding.
Bayangkan betapa hebatnya kalau sampai bisa juara!

Belum lagi cerita-cerita di balik itu semua. Aku pernah baca seorang ibu yang rela jadi pemulung botol, buruh cuci sekaligus kondektur angkot agar anaknya bisa berlatih di sekolah sepak bola dan bisa makan protein dalam jumlah cukup. Aku pernah baca kisah anak dari daerah yang berusaha keras agar bisa berangkat ke audisi atlet bulu tangkis PB Djarum. Mereka tidak berjuang untuk kesia-siaan, karena mereka punya mimpi seperti kita juga. Mereka punya bakat serta kemauan yang cukup untuk mengasahnya.

Aku tidak bisa berlari atau berenang dengan cepat, aku tidak bisa bowling, bahkan aku enggak ngerti gimana sistem penilaian olah raga memanah. Tapi aku mencoba mengerti kerja keras mereka semua. Menurutku tidak adil kalau kita menganggap SEA Games itu enggak penting. Setidaknya dengan keadaan negeri kita yang katanya carut-marut ini, kita bisa mengadakan SEA Games. Jadi juara satu, lagi (sejauh ini). Itu tidak lepas dari peran para atlet, dan para panitia tentunya.

Mungkin mereka yang mengkritik itu sudah tidak bisa bangga pada Indonesia. Tapi bisakah mereka menghargai kerja keras atlet-atlet kita? Kudoakan mereka bisa.

GO INDONESIA!!!

Bonus:
  1. Ini link thread resmi kaskus tentang SEA Games. Ihhh, gambar-gambarnya lucu, terutama maskotnya, Modo dan Modi. Ada gambar mereka berdua lagi memainkan cabang-cabang yang dipertandingkan di SEA Games (klik 1234), lucu banget! Lebih banyak gambar unyu dan keren disini: Thread SEA Games
  2. Ini link untuk mengetahui update terbaru perolehan medali: Thread Perolehan Medali

27/10/11

Selamat Hari Blogger Nasional!

Teruntuk para blogger, apapun situsnya (blogspot, wordpress, tumblr, dll), saya ucapkan SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL!!

Mari menulis, mari menulis apapun yang kita sukai, asal tidak merugikan orang lain. Menulislah untuk diri sendiri, namun ingatlah, mungkin ada anak-anak di bawah umur yang membaca tulisan kita. Mungkin ada orang-orang yang sensi dengan topik yang kita tulis, just be careful and polite.

Dan satu lagi, stop mem-publish tulisan BAJAKAN alias copy-paste dari sumber lain tanpa mencantumkan sumbernya. Be original!! Semakin mudah untuk mengenali apakah post-post di blog itu merupakan hasil copy-paste atau bukan (bersyukurlah ada mbah Google dan tanda kutip dua " di keyboard).

Tulisanmu mungkin menginspirasi entah berapa orang,
Tulisanmu mungkin menghidupkan kembali harapan di hati entah berapa orang,
Tulisanmu mungkin memberi pengetahuan dan wawasan baru di hati entah berapa orang,
Tulisanmu mungkin membuat entah berapa orang membatin, "ternyata bukan aku saja yang merasakan ini"",
Tulisanmu mungkin membuat entah berapa orang berpikir "tidak pernah kusangka ada hal seperti itu di dunia ini",
Tulisan-tulisanmu sungguh berarti!
(Namun ingatlah, tulisanmu mungkin membuat entah berapa orang merasa tersakiti...)

Menurutku, blogwalking itu menyenangkan, mengetahui bagaimana orang-orang berpikir dan melihat dunia ini. Hehe, enggak munafik sih, ada juga tipe-tipe tulisan yang bikin boring, yaitu yang...
  • Terlalu teknis atau bersifat keilmuan. Orang lain yang enggak punya minat yang sama, akan bosan dan malas untuk membacanya. Yang bersifat praktis umumnya lebih menarik (misal, tulisan "Ayo Olahraga!" yang isinya informasi dan tips-tips dengan bahasa santai will be more likely to be read daripada "Hubungan Kuantitatif Frekuensi Olahraga dengan Kapasitas Paru-Paru" yang isinya penuh dengan istilah-istilah ilmiah dan bahasa yang njlimet). Tapi menurutku penting juga lho nulis tulisan yang "nerd" banget alias ilmiah sekali-kali di blog. Sering saat browsing aku menemukan postingan blog yang sepertinya isinya cukup dapat dipercaya. Emang gak bisa dijadikan referensi satu-satunya sih, tapi kan setidaknya bisa membimbing kita untuk berkenalan dengan tentang suatu topik, sebelum mencari referensi lain yang lebih valid, misal jurnal, atau textbook.
  • Terlalu bersifat curcol, curhatan panjang banget, yang dibicarain muter-muter pula dan enggak jelas kesimpulannya apa (wooops aku banget nih, haha, blog kok isinya curhatan semua, gak papa ya, gak usah dibaca juga gak apa-apa kok). Mungkin lebih baik kalau satu postingan itu isinya tentang satu topik curhatan aja kali ya...jangan diborong beberapa topik dicurhatin di satu tulisan. Yang ini relatif sih, tergantung penulisnya...ada blog yang isinya curhatan patah hati semua, tapi karena bloggernya piawai, jadinya bagus! Dan terlepas dari kegalauan yang dituliskannya, kita tetap merasakan keindahan dari tulisan-tulisannya.
  • Tulisan yang menceritakan rangkaian kegiatan seharian, dari bangun pagi sampai tidur lagi ngapain, hehe..maaf aku kurang menikmati tipe-tipe tulisan "a Day with You" seperti ini. Menurutku, lebih menarik untuk bercerita tentang satu kegiatan saja, atau lebih baik lagi, cuma menceritakan salah satu potongan kejadian yang benar-benar menarik saja. Lagi-lagi, ini bersifat sangat relatif yaa...orang lain mungkin beda.
  • Blog dengan desain yang terlalu rame, dan atau dengan background yang mencolok sehingga tulisannya enggak terbaca jelas, oh sayang sekali. Cuma masalah selera ini enggak bisa di-hitam putihkan ya, ada juga yang lebih suka dengan desain yang playful
Tapi tapi tapi...walaupun membosankan dan tidak kubaca sampai selesai, aku mengapresiasi para blogger yang sudah menulis dan mem-publish entri itu. Salut untuk mereka yang bisa meluangkan waktu, menemukan topik, memandangi komputer lama-lama hanya untuk nge-blog. Apalagi kalau dilengkapi dengan foto-foto jepretan sendiri. Bagus! Salut untuk kepercayaan diri mereka menekan opsi "Publish". Salut untuk originalitas mereka :)))

Teruslah menulis!

25/10/11

Tirai Kaca di Depanku... 0:

About 3 weeks ago i went to a fair, in which my eyes got tested for its refractometric normality. The machine said that i have a myopia, -1.25 in my right eye and -0.2 in my left. So? "It needs a further manual assessment" the operator said. I told my mother about the result, then my father give me some money to get my eye checked, and...to get a new glasses.

And now, i am wearing a glasses and i don't really like the fact that i have a myopia. Based on further examination, it's (-1.25) in my right eye and (~0) on my left eye. Yeah right, with my left eye i could read ALL of the letters in Snellen's chart from about 6 metres distance, so my left eye actually has a normal visus of 6/6. But with my right eye, i failed to read the letters in third row.

The ophthalmologist, a gorgeous and beautiful aged woman, said that my left eye is dominating my sight, therefore i might still be able to see clearly without many problems. But my eyes' tension is high, didn't really understand what does that mean...and i asked her to prescribe me a glasses. She asked if i was really sure about wearing glasses. I never supposed she asked for my agreement, i thought she would make me get a glasses or contacts and would be frightening me if i were disagree. But she asked me first and i barely felt any pressure to get a new glasses. Nice.

"So, are you sure you want a glasses?" She asked.
"Well, yeah, i am sure" Actually i tried to make sure of myself.
"Okay, it's not good for your eyes through, to force them accommodating all the time"
Yeah, i know doc, only the masochistics would choose not to wear any glasses or contacts even if they know that their eye has a myopia of -1.25.

She then proceed to put a weird-shaped frame on my face, closed my left eye and tried on some lenses on me.
"It's (1.25) dioptri, now please try to read those letters", she turned on a projector which used as a Snellen's chart. I could read it easily.
"Good, now try a (-1) dioptri". I still read those letters right.
"Hey, it still works. Now try (-0.75)". I tried to read the letters.
"I can read them all, but it's not as clear as before".
And for my right eye, first she put on (-0.5) dioptri. It felt comfortable. She changed it to (-0.25). The letters blurred a bit.
"So, (-1) and (-0.5), is it comfortable?"
"Yeah, i think so"
She wrote a prescription for me. But it wasn't a prescription which begins with an "R/" (which is abbreviation of "recipe" or "take (these ingredients)" for the pharmacist. It's a prescription for the technician to make my glasses. She is a cool person i think, she talked me about random things other than just discussing my eyes.

"Will it ever be better, doc?" I asked when she finished and i was about to leave.
"What is your age, mbak? Have you reached your sweet seventeen?"
I was thinking proudly "wow, this gorgeous lady has a young and honest eyes", hahaha.
"Seventeen? no, i mean, yes, i already passed my seventeen...it was like almost four years ago actually".
"Well, if you've reached the end of your growing phase, it's not likely that your myopia will get worse. So, eat a good amount of vegetables and fruits, and don't sleep too late at night".
Wow, is that (sleep too late) bad for my eyes too? All right. It's bad for my facial skin and it's bad for my eyes also. Actually it's bad for many things. Will i ever be able to sleep early every night? Hmmm.

Then I go to the optician. I spent a long 30 minutes trying to find a frame that suited my face. It's not as fun as going shopping like i mostly enjoy, huhu, i was just sad because i have to wear glasses. There would be 'something' in my face. BTW, actually i wanted to wear a wide-framed glasses, just like Detective Conan does.

He is looking great with his glasses, isn't he?
(source )


I imagined myself wearing a worn-out jeans, a baggy checkered shirt, a sneakers and that wide-framed eye glasses. Haha, not so me. That small boyish, old-school side of me thinks that wide-framed eyeglasses with a rectangular, bold, and dark-colored frame would be so cool! But to the best of my observation, that kind of frame is not available in the optician's. So i choose a full framed, tortoise red color. The frame is not really wide, though. 


So, the next day, my glasses are done and ready to be wore. God, it's so clear! I hadn't been known that the trees in the north of my room should be this clear in my sight. I always thought it was normal for the trees to be seen a little bit blurred, because it's far from my room. Now i know it's not. It's just my eyes. With this glasses, it's so clear and defined. I put the glasses on and off just to see the differences. This is how a vision should be! Glasses is a great invention of humankind :)


But the next day when i was wearing glasses in class, oh it's not comfortable! I haven't gotten used to my glasses...in about 10 minutes, the lenses (especially the left lenses) becomes blurry T.T It's because i adjust the height of my glasses and...woops! my eyelid, my oily eyelid, strikes the lenses and voila, my vision blurred because my facial oil flaws my lenses. Then when i was doing a laboratory activities, the frames consistently dropped a little bit in my tiny nose, hihi. So with my right arm i tried to adjust it (my fingers are wrapped in a latex gloves to prevent contacts with any chemicals, and you don't want that full-of-chemical-reagents-gloves to touch and damage your face). When i adjust it, the lenses became blurry again because it striked my eyelids, arrgghh!


Later i was bored and put off my glasses. My vision, which is a little bit used with the aid of the lenses, blurred a bit. But in my very humble opinion, it's still more comfortable, hehe. I like to put off my glasses when i was talking with someone else, too, because with this glasses, i feel like i don't look at he/she in their eyes (like old saying "Never believe someone who can't look into your eyes"). But I don't want to stress my eyes more, though, so i have to adapt myself to this glasses. I want to wear a clear contact lens actually, so there wouldn't be anything covering my face. But realizing that i normally don't have enough time to get ready in the morning, maybe contacts is not the best solution for me. And how if it irritate my eyes? Lasik surgery is not an option, it's soooo unimaginably expensive.


People's opinion?
"Look who's got a new glasses" (a crowd).
"Heh, now you are wearing a glasses?? Since when?? What dioptri??" (the most popular first comment).
"Wow, you look more persistent. You should be wearing it at the final yesterday" (my junior in college).
"Beautiful, kok" (my mom).
"Lucky your eyes don't have silindris too like i do..but why do you choose a full-framed one? It looks like Siti Nurbaya, LOL" (the girl next door a.k.a my room neighbor, which i replied "but I like it!).
"You look like one of those "G40eL" kids in that popular live music show, haha" (my friend, a girl).
"I think your glasses would suit a boy's face, i want a glasses like that!" (my friend, a guy).
"You must be studying too much" (a friend, lab partner).
"So you are wearing eyeglasses? Maybe i have to see an ophtalmologist too...." (my brother)
"How many pharmacy students who has a normal eyes?" (my college friend).
"May i try your eyeglasses?" (friend that has myopia too) 


So, welcome eyeglasses....i bought a new mascara and pencil eyeliner, to experiment with my eyes...hehe, it's so fun to try a make-up every now and then, just not everyday. I want to review the products later...actually i find some great and worth buying products, hope i find another chance to write more post tagged "Pharmacist Recommended". 
Have a good life, readers!





20/10/11

Craving for a Song: Puzzle of My Heart (Westlife)

Pernah nggak merasakan sebuah craving alias kepinginnn banget akan sesuatu? Misalnya gara-gara denger orang ngomongin es krim, jadi pingin banget makan es krim. Sampai bisa membayangkan sensasi padatan es krim pelan-pelan mencair di lidah, lalu kita akan mendecapnya sebentar dengan nikmat, manis dan gurih creamy, kemudian es krim yang sudah meleleh itu meluncur mulus ke kerongkongan, slurrp! Meninggalkan rasa sedikit lengket di belakang mulut, yang bisa dihilangkan dengan mudah kalau kita minum air putih.

Jujur aku cukup sering merasakan hal seperti itu, kepingin banget sampai bisa membayangkan tiap detailnya. Kalau makanan tidak terlalu sering sih, yang sering itu biasanya justru keinginan untuk melakukan sesuatu, misal pergi ke suatu tempat, nulis tentang sesuatu, beli sesuatu, atau mendengarkan lagu tertentu. Yeah, a random side of me...pada malam hari kadang aku merenung "ngimpi apa kemarin, kok sekarang sudah melakukan ini". Misal, memutuskan untuk periksa ke dokter mata (i'll be writing about that later), memutuskan untuk meninggalkan 10 menit terakhir kuliah kemudian nekat ikut seleksi lomba konseling tahun lalu, memutuskan untuk mencuci motor di antara jeda kuliah, memutuskan untuk mulai menyampul semua buku dan novelku, hahaha, mengingat itu semua, aku jadi bertanya-tanya "labil-kah aku??". Untung aja gak pernah melakukan sesuatu yang life-changing dan irreversible dengan random, hehe.

Sering, aku tiba-tiba kepingin banget dengerin satu lagu tertentu. Seharian, rasanya lagu itu diputer di otak dan kepingin nyanyiin lagu itu terus. Tiba-tiba keinget liriknya dan tersadar "liriknya bagus juga ya, baru kerasa". 


  • Dulu pernah seharian di kampus pingin banget denger lagunya Only Girl (Rihanna) tapi yang di-cover sama Mike Tompkins, sampai kebayang-bayang suara synthesizer yang ditiruin sama si Mike. 
  • Pernah tiba-tiba pingin banget denger "Just Stand Up", lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh beberapa vokalis wanita terkenal, didedikasikan buat para pasien kanker payudara. 
  • Pernah tiba-tiba teringat lagu yang liriknya "nothing gonna change my love for you...". Itu lagunya siapa juga awalnya gak tahu, tiba-tiba melintas aja tanpa permisi, haha. Begitu ada kesempatan langsung browsing liriknya.
  • Lagunya Monita "Kisah yang Indah", suara lembutnya, terdengar berharap-harap namun juga yakin, menyanyikan "jangan berhenti, kau yakinkan pasti...cinta ini".
  • Tiba-tiba terbayang Sherina, terkesan tegas tanpa ragu menyanyikan "bila suatu saat nanti kau harus pergi, jangan paksa aku 'tuk cari yang lebih baik" dengan suaranya yang indah dan terlatih dengan baik.
  • Pernah juga di jalan Yogya-Kudus tiba-tiba kepingin banget denger lagunya Maroon 5 yang She Will be Loved. Keinget suara basnya yang berdentum-dentum di awal lagu. Keinget suaranya Mr. Levine dengan suara (yang buatku terdengar seperti) membujuk menyanyikan "tap on my window, knock on my door...." dan "i know where you hide, alone in your car, know all of the things that made you who you are...". Untung bawa mp3 player. Sayangnya sekarang mp3 player itu hilang karena terjatuh (tercecer?) dari motor T.T 

Dan tahukah, kalau craving seperti itu sudah muncul, maka yang akan kulakukan adalah mendengar lagu itu terus berulang-ulang sampai berjam-jam bahkan berhari-hari tanpa lagu lainnya. Untung headset sudah ditemukan ya, kasihan temen-temen kosku kalau harus mendengar satu lagu diputer berulang-ulang dari kamarku, haha. 

And now, the song which i am obsessed to is...Puzzle of My Heart. Ini lagu lama di-remake, aku enggak tahu seniman aslinya, aku tahunya lagu ini di-cover oleh Westlife. Pertama kali denger lagu ini kelas 5 atau kelas 6 SD, saat Westlife masih jaya-jayanya. Oh, and i feel the need to mention that i was a big fan. I am still a fan, walaupun tidak update dengan lagu-lagu baru mereka. Lirik lagu ini bagus...bercerita tentang cinta sih, tapi entah kenapa terdengar tulus dan enggak terlalu gombal. Atau mungkin lagu ini sebenarnya gombal dan idenya pun sederhana saja, tapi dikemas dengan bagus. Mana vokalnya bagus menurutku, enggak ngerti sih tekniknya, yang penting terdengar bagus :) Dan aku tergoda untuk mengira-ngira sendiri artinya, hehe (mumpung di blog pribadi, kebiasaan sok tahu dipuas-puasin). Ini lagu yang lumayan eksplisit sih menurutku, perumpamaannya enggak separah lagu-lagu cinta lain yang biasanya, ckckck, lebai! Hehe. Pokoknya lagu ini bagus menurutku :D

Ini dia liriknya (diambil dari AZ Lyrics):


"Puzzle Of My Heart"


It's the way she fills my senses
(kalo kata ilmuwan, salah satu tanda cocok secara genetik itu emang tertarik secara fisik sih, sama the one you always feel attracted to, one who is able to wake up all of your senses...tapi lagu ini bukan ngomongin nafsu yang sekedar memuja fisik aja)
It's the perfume that she wears
I feel I'm losing my defenses 
To the colour of her hair
(suka deh sama lirik lagu yang memiliki rhyme seperti ini, senses is rhymed with defenses...hehe selera Melayu mungkin, suka yang seperti pantun? Dan artinya bagus juga, ketika ia bertemu dengan seseorang yang dicintainya, semua tembok pertahanannya runtuh...ya gitu deh. Aku ngerasa "colour of her hair" dan "perfume that she wears" itu cuma sesuatu untuk diinget aja, bukan berarti si subyek ini mencintai seseorang karena fisiknya aja)


And every little piece of her is right
Just thinking about her
Takes me through the night
(woow, gombal kelas kakap nih yang lirik "thinking about her takes me through the night", artinya si subyek mampu memikirkan si obyek cintanya semalaman...dasar gombal. Tapi bagus sih)
[Chorus]
Every time we meet
The picture is complete
(Berima lagi "meet" rhymed with "complete" yeah, this is how people always talk about, kedatangan cinta itu melengkapi hidup)
Every time we touch
The feeling is too much
(Berima lagi)
She's all I ever need
To fall in love again
(kadang kegagalan cinta itu traumatis, tapi akan ada seseorang yang menjadi alasan bagi seseorang untuk jatuh cinta lagi)
I knew it from the very start, 
she's the puzzle of my heart
(well, "she" melengkapi hidupnya si subyek, seperti potongan puzzle yang udah lama dicari)


It's the way she's always smiling
That makes me think she never cries
(mungkin keceriaan dari "she" itu yang membuat si subyek jatuh cinta...tapi siapa yang tidak ceria kalau bersama dan saling mencintai? cailah)
I feel I'm losing my defences
To the colour of her eyes
(Again, menurutku "colour of her eyes" bukan berarti si subyek jatuh cinta gara-gara demen sama fisiknya aja. Colour of her eyes itu cuma pengingat, dan melihat warna mata dan rambutnya, si subyek merasa ia tidak perlu berpura-pura, tidak perlu 'build a wall'...because he's losing his defenses)
And every little piece of her is right
(Well, namanya juga lagu gombal ya, harap maklum...tapi pernah gak denger kata-kata "seolah ia Dicipta sesuai keinginanku"? Si subyek ngerasa cocok banget sama cintanya itu)

[Chorus]
Like a miracle she's meant to be
She became the light inside of me
(Dicintai itu membuat si subyek merasa kuat, merasa bersinar, pokoknya merasa hidupnya lebih indah, karena si "she" itu)
And I can feel her like a memory
From long... ago
(Aww, paling suka sama baris ini! Saking cocoknya, walaupun baru kenal tapi si subyek ngerasa udah kenal luar dalam sejak dulu sama obyek cintanya itu. Seperti memori dari masa lalu, memori yang indah pastinya. Dan bait ini dinyanyikan dengan pas banget oleh Mark, dengan suaranya yang tinggi-tinggi gimana...gitu)


Hehe, sok tahu banget ya aku...ada yang punya interpretasi lain?


16/10/11

Alhamdulillah (again)

Maka, nikmat Allah mana yang akan kamu dustakan?
(So, which one of His gift you want to deny?)

Dear Allah, please let me remember this day clearly when i get frustrated, sad, or angry next day...please keep remembering this little creature of You who complains and hates, sometimes. Please keep remembering me.

You must be loving me. A lot. And Your love is beyond everything that a human can give of.

So Allah, alhamdulillah is all i can say. My mind processes many things today, and my today's word quota today is already running out for speaking to myself and to say "thanks" to them who have supported me a lot. I barely can say anything else today, but "Alhamdulillahhi rabbil 'alamin" defines everything.

Allah, let me dedicated mine today to that two lovely people. Two people who never ask me everything more than me being well.

Yes, they never ask me to achieve something, never. But it has always been my pleasure to draw a smile in their faces. To make them proud. To make people know that they are succeeded in raising me. 

I know i am not a perfect person, I have to keep learning day by day and there will be many obstacles in my way. But despite all of my imperfections, let me dedicate something... 



THIS IS FOR MY PARENTS :))
i love you, and this is for you...my mom and my father :')

13/10/11

Puisi dengan Rima yang Maksa :-p

Hehe, kayaknya lucu ya puisi bahasa Inggris tapi berima. Kayak di lagu-lagu itu lho! Awalnya pingin nulis tentang hujan (karena udah lama banget enggak merasakan hujan). Tapi kok susah ya...walhasil malah menghasilkan puisi yang ehm, kok temanya malah agak melenceng jauh dari yang direncanakan? Dan rimanya maksa banget, sumpah berantakan dan sepertinya enggak terlalu terdengar berima jadinya...malah geli sendiri bacanya. Yaa namanya juga latihan kan *ngeles* BTW, If i were able to guitar better, maybe i would make a song with this-so-called-poem. Then sell it to one of those singer-wannabes (ckckck ngimpi ketinggian).


This is About You

This is about that rain, when everything began
This is about how I felt, when I said I would be alright

This is about little things that became special
Pardon me for my denial

This is about me trying to convince myself so bad
That it has nothing to do with our heart

This is about you


.

10/10/11

It is Rice

Have you ever been so used to something that it's hard for you to replace it with something else?

Let me make an analogy.
Do you like rice? Rice which means nasi or cooked rice in Indonesia. According to one vitamin C commercial in television, rice means more than just a food for Indonesian society. Whatever. But it's true that most Indonesian I know consider main meals (breakfast, lunch and dinner) as a meal when they eat rice with side dishes and vegetables.

Yea, rice is the right analogy. It's okay to skip rice for sometimes, let's say I don't have any problem eating beef steak or fried noodles for dinner, without rice. It's okay to eat bread instead of rice for breakfast. But, do i ever live without rice for more than 2 days? Never once in my whole existence. I never get bored of rice. Haha, good to know that my appetite is so traditional :P

I imagine if i were forced to life without rice and use corn as substitute. I have to adapt myself again, learn how to cook corn, learn how to combine it with side dishes and vegetable and the most important thing, learn how to like it! My system has to adapt too, because sure corn's nutrients are different from rice. Is it possible to suffer from beriberi if i change rice to corn in my diet?


Yeah, some things in life are irreplaceable, just like rice :P
Not that irreplaceable though, it's okay to have them replaced every now and then (just like it's okay to have toast  for your breakfast instead of rice). But to replace rice forever? No. Among many possible carbohydrate sources, I like rice the most. And so far, diet with rice along with side dishes and vegetables are enough to fulfill my needs.


So, have you ever been so used to something that it's hard for you to replace it with something else? I have.
Have you ever tried to adapt and like the replacement for 'that' thing? I have...i am trying now :)

(Nasi Kakap Asam Manis with Capjay, superb for lunch)

09/10/11

"Kening" karangan Fitri Tropica

Jadi ceritanya hari jumat kemarin salah seorang adik kelasku meminjamiku sebuah buku, judulnya "Kening". Pengarangnya Fitri Rakhmawati (atau Rakhmawati Fitri ya, aku enggak tahu pasti). Enggak kenal? Kalau Fitri Tropica alias Fitrop, tahu kan? Yang sering muncul di Trans TV itu lho. Nah semua nama itu adalah orang yang sama, orang yang mengarang buku ini.

Adik kelasku itu udah pernah cerita sih kalau dia lagi baca bukunya Fitrop, judulnya Kening. Katanya sih kocak abis. Waktu itu aku mikir, hmm...jangan-jangan buku ini ntar cuma lelucon, lucu-lucuan yang dangkal dan buat bahan ketawaan doang, semisal pengalaman si Fitrop keselek sendok saat syuting iklan obat panas dalam (no no, she wasn't, i'm just imagining, hehe). Tapi aku langsung bilang kalau aku pingin pinjem, buat obat gila. Eh salah, maksudku buat bacaan yang ringan saat weekend. Siapa tahu bisa menghilangkan stres biar kelenjar sebasea tidak semakin terpacu dan imunitas tubuh meningkat (#galaujerawat).

Terus beberapa hari lalu aku main di markas PIO (for the first time since, like a centuries ago...i'm so sorry and i'd been missing you all if you didn't know). Saat itu aku mendapati dia sedang ngikik ihihihi sambil baca sebuah buku. Oh ini to buku yang diceritakannya kemarin. "Pinjem dong", ujarku seenaknya. Dia langsung minjemin buku itu ke aku (hedeh kesannya lagi ada adegan bullying ya, padahal enggak lho, emang saat itu dia mau mulai rapat jadi enggak apa-apa bukunya aku pinjem dulu, hoho). 

Aku langsung baca bab 1 yang judulnya "Hello-Goodbye". Halaman persembahan, kata pengantar apalagi desain sampulnya dilihat nanti sajalah. Hehe, if it comes to a book, i am not any visual at all, desain nomor kesekian yang penting kata-katanya. Dan tahukah saudara-saudara?? Ternyata di bab 1 Fitrop bercerita tentang hal yang menurutnya "pernah bikin hampir semua orang di pelosok mother earth ini nangis at least once in their life" alias cinta. Jiahh, sebenarnya aku mengharapkan cerita yang gokil, yang seru dan bikin ketawa. That time, unlike any other time in any day of my life, i wasn't really in the mood for love story. Mungkin karena aku sudah berharap akan ngakak bersama buku ini.

Ya sudahlah, baca saja...dia menceritakan kisahnya ketika naksir dengan seseorang bernama Owl (Owl who? Owl City?). Tapi dia justru akrab sama temannya yang namanya Agra. Dan malangnya dia jatuh cinta sama teman yang perlahan jadi sahabatnya itu. Ini malang apa beruntung ya? Kalau katanya Jason Mraz sama Colbie Caillat kan "lucky i'm in love with my best friends"...tapi kalau menurutku, agak sial sih, hihi. Pada kasusnya si Fitrop ini, dia merasa minder banget dan pesimis bisa jadi pacarnya si Agra, soalnya Agra itu (katanya) cakep dan hal yang paling mengintimidasi dari keberadaan seorang Agra adalah, si Agra sepertinya bisa mendapat cewek-cewek yang cantikkk, seksi, pintar dan lain sebagainya.

Tapi long story short, si Fitri jadian sama Agra ini. Agra meyakinkan dia kalau "mereka sudah terlalu banyak disuguhi perempuan-perempuan cantik bertubuh ramping, hidung mancung, rambut terurai dengan kulit pualam di layar televisi yang karena keseragamannya semuanya terlihat sama hingga mengingat nama dan wajahnya pun susah". Hehe, jadi keinget temenku yang bilang kalau aktris-aktris Korea mukanya mirip semua. Tapi menurutku kalau diamati baik-baik pasti ada bedanya ah, walau mungkin sedikit karena mereka sudah 'diseragamkan" a.k.a dioperasi plastik.

Saat itulah aku baru ngerti artinya sebuah kalimat yang berbunyi "imperfections make you perfect" dan "your imperfections perfect you". Karena tanpa ketidaksempurnaan kita, kita akan jadi sama, seragam, susah diingat nama dan wajahnya-meminjam istilah Agra di buku itu. Agra melanjutkan "harus ada yang datang membawa sesuatu yang baru, gak perlu physically cantik. Tetapi sesuatu yang unik dan berbeda pasti akan meninggalkan kesan yang gak mudah ditinggalkan orang". Dan Agra menemukan sesuatu itu di Fitrop, ciee....

Awalnya Fitri sempet merasa enggak enak sama cewek lain yang naksir Agra, dia pasrah kalau mereka enggak jadian. Toh mereka sudah mengungkap perasaannya masing-masing. Katanya begini: "Apa pentingnya status pacaran sih kalo lo tau orang yang lo suka has the same feelings for u?". Hmm, i couldn't agree more alias setuju banget! Tapi Agra meyakinkan kalau cewek itu sudah ridha dia jadian sama Fitrop, haha. Yap, bab kedua dari buku ini, Fitrop bercerita bahwa "being with Agra is like my addiction i can never get enough".  Dimulai dari adegan romantis berbunga-bunga tapi bikin dia malu di tengah keramaian jalan Dago, dilanjutkan dengan adegan ngumpetin bunga itu biar enggak ketahuan sama gebetan lamanya Fitri, suka duka jadi penyiar yang harus sok ceria meskipun sedang berantem dengan pacar, kado-kado unik nan berseni khas Agra, sampai bahagianya dia karena dia tetep bisa jadi dirinya sendiri ketika bareng Agra...pake converse belel, enggak pernah pakai rok selama nge-date kecuali sekali. 

"Melihat gerombolan ABG modis berseragam ketat melirik iri setengah gak rela ngeliat cowok kayak Agra jalan sama gue, rasanya hidung gue kembang-kempis. "Gak usah gaya-gaya amat kok kalau mau dapet cowok oke", gue sok menasihati mereka dalam hati. (Iyaa percaya deh Fit!)

Ya, Agra yang selalu siap berlari-lari bersama Fitri menembus kemacetan Bandung hanya supaya Fitri enggak terlambat siaran. Berlari-berlari bersama Fitrop ketika Fitrop mengejar mimpinya di ibukota. Pengejaran mimpi yang berujung manis tapi pahit. Manis karena Fitrop jadi terkenal seperti sekarang. Pahit karena semua kesibukan itu membuatnya jauh dan cuek sama Agra. Sikap cuek yang kelak disesalinya habis-habisan "I must have hit my head on the walls too hard!", katanya. Yah, akhirnya mereka putus. Walaupun Fitrop jadian dengan cowok lain, seorang aktor (tapi aku enggak tahu siapa aktor itu, males ngikutin gosip artis), tapi....sepertinya Agra masih spesial deh di hatinya, hehe.

Kemudian ada dongeng karangannya sendiri, yang berjudul Putri Upil Bison. Ckckck, emang gokil banget ya teteh ini, ngakak aku bacanya. Tapi jujur enggak terlalu suka bagian ini. Lebih suka bagian sebelumnya, surat cinta Fitrop untuk ayah dan ibunya. Jujur ya, mataku agak pedes baca bagian ini. Mendadak mellow gitu deh, keinget ortu sendiri :')

"Masih saya ingat,
Jawabanmu saat kuprotes soal morning call rutinmu dengan pertanyaan yang sama kamu tanyakan setiap hari di telepon.
"Lagi di kost. Sudah makan. Oh and anyway aku hari ini pergi kerja kaya biasa. Pasti mau nanyain itu kan?!" Jawabku sebelum kamu bahkan sempat bilang "halo" dan memulai ritual menanyakan aku sedang apa? Dimana? Dan kegiatan hari ini apa? Semua pertanyaanmu sudah melekat manis di kepalaku, sayang.
Hari-hari berikutnya, geli juga mendengar usahamu mencari bermacam-macam topik obrolan. Sampai tiba di satu titik dimana akhirnya kamu cuma bisa bilang "Halo. Err. Aduh, ngomong apa lagi yah?"
"Kehabisan topik ya? Lagian nelponnya kenapa juga harus tiap hari sih kan bosen?"
Lalu jawabmu,
"Mamah...kangen""
(God, ternyata orang tua dimana-mana sama ya, mungkin buat kita ngabar-ngabari itu membosankan, just another morning/night routine, tapi ternyata itu penting sekali buat mereka :"))
Tiga cerita terakhir cukup memuaskan ekpektasiku untuk membaca cerita lucu. Cerita pertama, waktu Kartinian si Fitrop disuruh mewakili kelasnya dalam ajang pemilihan Mojang-Jajaka tingkat sekolahan. Nah kebayang kan dia enggak pernah dandan apalagi pake high-heels, sekalinya harus pakai malah langsung dinilai keanggunannya oleh dewan juri, haha...saking enggak betahnya begitu turun panggung, langsung dicopotlah semua alat penyiksaan itu. Eh ternyata keanggunan dan kecerdasan Fitrop yang bawa-bawa penjelasan tentang peranan khalifah di muka bumi mampu memukau dewan juri. Walhasil dia pun naik panggung lagi sebagai juara satu memakai sandal jepit dan memakai pensil kayu sebagai tusuk konde.

Cerita kedua, tentang kekonyolannya waktu jadi reporter di Sulawesi yang mengira handuk coklat bermotif Snoopy adalah busana adat sang tetua adat. Dan ada cerita ketika si Fitrop sungkem alias mencium tangan tukang ojek. Gara-garanya, dia lupa kalau saat itu dia bukan diantar bapaknya, tapi diantar tukang ojek. Buku ini diakhiri dengan balasan Fitrop pada tweet penggemar yang dikirim ke akunnya. Hampir semua reply diakhiri dengan kata "trims". Menjawab protes penggemar yang bosen kenapa harus pake trims-trims segala, dengan bijak dia menjelaskannya di halaman selanjutnya. Dan kalimat pada akhir bukunya, yang membuat kita mungkin merenung sebentar:

"Dear followers, have you make at least three people smile today?"

This book is definitely not a kind of shallow comedy book. Worth reading, actually. Termasuk tipe-tipe page turner alias buku yang membuat kita dengan semangat membuka lembar selanjutnya. Tidak sekedar membuat kita tertawa geli, buku ini termasuk that kind of book yang memiliki kekuatan untuk membuat kita merenung setelah membaca kata-katanya :)

08/10/11

Hidup itu Seperti Bermain Kartu

Waktu SMA, salah satu dari beberapa pilihan good times adalah curi-curi main kartu di dalam kelas. Dulu kami belum mengenal UNO, jadi mainan kartunya ya pakai kartu bridge yang isinya 52 buah, mainnya yang sederhana saja: minuman, 41, atau tepok nyamuk. Ketika selesai ujian, mengadakan Poker Cup alias kejuaraan main kartu tingkat cliche adalah kegiatan yang menyenangkan dibandingkan ngerumpi geje atau bengong enggak mutu.

Kira-kira kelas dua, aku kepikiran sesuatu.
Hidup itu seperti main kartu ya.

Beberapa hal sudah ditentukan. Seperti misalnya mendapat kartu As hati dan Queen hati sekaligus ketika bermain 41. Orang-orang biasa menyebutnya nasib baik. Seperti orang yang dikaruniai dengan bakat menirukan berbagai macam suara yang kayaknya mustahil berasal dari mulut manusia.Seperti orang-orang yang sepertinya lahir dengan hal-hal yang diinginkan orang lain, seperti kepintaran, keindahan rupa, dan lain sebagainya.

Tapi nasib baik itu sepertinya enggak ada gunanya kan kalau kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik dan benar...seperti layaknya orang yang mendapat kartu As dan Queen tadi, karena kelamaan galau akhirnya dia menukar kartu 2 hati miliknya dengan kartu King sekop. Walhasil, bukannya menang, dia malah kalah sekalah-kalahnya akibat "kobongan" alias kebakaran, karena pada akhir permainan 41, kartu yang berbeda jenis akan dihitung dengan nilai minus.

Dan menurutku ada satu faktor lagi dalam bermain kartu, dan juga dalam bermain di kehidupan ini selain nasib baik dan manajemen diri yang mumpuni. Apakah itu? Menurutku itu adalah ridha Allah, hehe...boleh saja seseorang punya teknik main kartu yang paling jos, dapat kartu-kartu bagus di awal permainan, tapi kalau emang udah enggak jodohnya menang saat itu, dia enggak menang karena kartu As yang dia butuhkan terbuang ke tangan pemain lain.

Jadi, ada 8 kemungkinan (2^3):
  1. Nasib baik + manajemen yang mumpuni + ridha Allah = sukses luar biasa, tapi kemungkinan sering diremehkan orang yang sirik ("ya iyalah, dia kan gini, dia kan gitu, wajar aja"--> biarlah mereka menggunjing kita tetap melaju)
  2. Nasib baik + manajemen tidak oke + ridha Allah = gagal dengan konyol ("kayaknya bakal jadi perfect banget tapi kok akhirnya gagal ya")
  3. Nasib baik + manajemen yang mumpuni - ridha Allah = menurutku tidak akan jadi long-term success
  4. Nasib baik + manajemen tidak oke - ridha Allah = gagal dengan konyol juga
  5. Nasib biasa + manajemen mumpuni + ridha Allah = sukses yang keren ("wah perjuangannya sangat menginspirasi")
  6. Nasib biasa + manajemen tidak oke - ridha Allah = failed as predicted
  7. Nasib biasa + manajemen yang mumpuni - ridha Allah = susah bertahan lama suksesnya
  8. Nasib biasa + manajemen tidak oke + ridha Allah = awalnya mungkin terlihat ada harapan, tapi ternyata mandeg di tempat.
Oh iya, dalam bermain kartu, menjaga ekspresi wajah adalah hal yang sangat penting. Kalau cepat kelihatan panik atau gembira, entar bisa ketebak kartu kita apa, haha...mungkin hal ini ekivalen dengan, jangan terlalu emosional dalam menghadapi kejadian-kejadian dalam hidup :P 

Be careful what you wish for........

Be careful what you wish for, cause you might just get it all
You just might get it all and then some you don't want...

("Home" song and lyrics by Daughtry)

29/09/11

Girl Talk!

Hehe, suka banget sore ini. Emang sih HPLC-nya agak-agak ngerror, enggak tahu kenapa tekanannya tiba-tiba gede banget. Dalam mimpiku, di unit 4 farmasi ada beberapa piranti HPLC yang terbaru, canggih abis, dan laborannya itu pak B, bu S, dan mas-mas laboran lain dari farmasi yang ramah-ramah dan siap membimbing para mahasiswa yang pingin jadi sarjana. Tapi itu cuma di mimpi sih.

But i have life, darling...hidupku isinya enggak cuma HPLC aja ya. Maka aku langsung mengiyakan ajakan temen-temenku untuk ngumpul di kosnya salah satu temenku. Sebenarnya aku punya rencana lain untuk diri sendiri habis ngelab, tapi menurutku kumpul-kumpul dengan mereka itu, never a waste of time. Tidak pernah merupakan pemborosan waktu (aneh ya kalau diterjemahin?). Mereka siapa? Ya siapa lagi kalau bukan 3 orang cewek istimewa, cewek-cewek pertama yang aku kenal di kampusku ini. 

Mereka adalah salah 3 dari beberapa orang yang membuatku beranggapan bahwa orang farmasi itu ternyata gokil-gokil, wkwkwk. Seiring perjalanan waktu aku menemukan beberapa orang yang ngocol juga sih di farmasi (baik mahasiswa maupun dosen, upss), tapi kegokilan mereka tetap tidak tergantikan. Haha, gombal abis ya. Eh, apakah mereka masih pantas dipanggil 'cewek'? Karena kata "cewek" mulai berubah maknanya buatku. Cewek itu manusia XX yang biasa. Mereka lebih pantas dipanggil wanita. Yup, wanita, we're not the same teenagers who tried to adjust themselves to our hectic campus life. We're about to leave our bachelor degree's life in about a year, amin ya rabb ^^ Dan mereka lebih cantik, lebih cerdas, pokoknya lebih keren dan istimewa dari mereka yang aku kenal dulu. 

Banyak hal sudah berubah sih selama 3 tahun kami kuliah, tapi syukurlah kami masih tidak pernah bosan untuk ngumpul seperti ini. Oh iya, rata-rata kami akan segera menginjak usia 21. Mendekati umur 25, yang menurutku umur puncak wanita, mulai dari sisi karier, keuangan, penampilan, maupun percintaan. Weits, percintaan??

Hehe, jadi tadi ngomongin soal percintaan gitu deh. Pertanyaannya cuma satu "siapa yang ada di hatimu?". Klise ya, tapi setelah sangat lamaaa sekali tidak pernah ngobrol-ngobrol seperti ini, kami jadi merasa perlu untuk meng-update kabar hati masing-masing. Kalau istilahnya sih, girl talk

Girl talk itu jenis pembicaraan yang membuat tokoh Alif dalam novel Ranah 3 Warna jadi ciut nyalinya. Well, itu cuma cerita fiksi sih (walaupun katanya berdasar pengalaman juga), tapi menurutku girl talk emang kadang menakutkan untuk didengar oleh orang lain. Kadang pikiran wanita itu enggak bisa diduga lho, bisa kejem banget, desperate banget, apatis banget, insecure banget, dan sebaliknya bisa tulus banget, loving banget, care banget, pokoknya pakai 'banget' deh. Aku  pernah baca, wanita punya kemampuan lebih untuk membangun relasi yang dalam dengan sesamanya (sesama wanita), karena mereka sebenarnya butuh seseorang untuk bicara, untuk dimintai pendapat yang oke. Bukan yang ketakutan ketika mengendus sedikit saja aroma emosi negatif maupun positif (weits nyindir ya? emang). Dan ketika mereka membicarakan emosi-emosi ini dengan sesama wanita, si wanita yang dicurhatin akan merasa dekat dengannya. Ya iyalah, kalau ada orang yang 'break his/her walls to you', pasti dengan segera kita akan merasa kita ini layak untuk dicurhatin alias bisa dipercaya. Dipercayai untuk mendengar tanpa memotong, untuk menghibur tanpa menyalahkan, untuk memberi saran tanpa menggurui. 

Aku jelas-jelas enggak akan nulis apa saja pembicaraan kami tadi sih, gila aja, ember banget. Tapi setelah aku mikir-mikir, kayaknya kami berempat ini punya sedikit kesamaan pandangan ya. Maybe that's why we're still best friends for long. Dan pembicaraan tadi, definitely not a waste of time at all. Sebenarnya jenis pembicaraan yang ngobrolin perasaan itu agak berat sih, huhu gimana ya, i prefer to keep everything for myself! Memang ngobrolin perasaan itu membuat pembicaraan jadi mengalir. Aku pernah baca, topik pembicaraan yang paling seru itu adalah ngobrolin cinta. Ada benernya sih, aku paling suka kalau dicurhatin masalah 'itu', haha. Tapi ngobrolin cinta dengan orang-orang?? Thankyouverymuch, it's not my cup of tea. Love story is just for VVIPs. Lagian menurutku kalau suka atau benci sama orang itu jangan sering-sering diceritain lah, nanti kita jadi drama queen alias kaum lebai. Terus perasaan, siapa yang tahu? Hari ini ngomong A, besok pagi bergeser jadi AB. Bisa aja. Allah maha Pembolak-balik hati.

Bukannya aku enggak bisa percaya ke mereka ya, tapi setelah aku menceritakan sesuatu yang pribadi ke seseorang, rasanya ada bagian diriku yang hilang. Halah, lebai banget ya. Enggak tahu. Tapi emang rasanya agak nggak enak kok, bukannya jadi lega, kadang malah jadi kepikiran. Kayaknya rahasia-rahasia itu yang membuatku utuh, mungkin. Salah satu dari temenku itu juga pernah bilang kok, kalau aku itu penuh rahasia. Maybe she's right. Maybe she isn't. Ada sih, orang-orang yang entah punya kemampuan apa, mampu membuatku mendapati diriku sedang break my walls dan curhat habis-habisan di depannya. Merekalah kaum VVIP buatku. Dan ketiga temanku masuk ke daftar VVIP itu sekarang. Yah, kutitipkan sebagian kopian diriku ke kalian, girls, you better keep it! Mereka bisa dipercaya, aku percaya itu. 

Entah kenapa pingin menulis ini. Kayaknya tadi enggak ngomongin ini juga, tapi kok tiba-tiba mikir gini:
  1. Ketika kau memuji-muji dia, KADANG yang terlintas di kepalanya bukanlah "wah dia gentleman sekali", melainkan "sudah berapa cewek ya, yang menerima gombalan ini?", hohoho. Apalagi kalau pujian itu diberikan saat ada maunya aja. Tapi biasanya pujian tulus sama pujian ada maunya (bahasa Jawanya: nyolu) itu bisa dibedain dengan mudah.
  2. Cinta memang tidak menarik...sampai suatu hari seseorang datang dan membuatmu berubah pikiran.
  3. Keindahan cinta adalah, ketika suatu hari orangtuamu berkata, ada seorang laki-laki yang ingin meminangmu. Dan ternyata kamu kenal laki-laki itu!



18/09/11

Sometimes we build a high wall just to see who will be care enough to break it.
(but what if the wall we've built is too high? What if people hurt or killed in their attempt to break it?)

A Book and A Perfect Weather

Hmm, aku baru sadar, betapa selama ini aku sibuk lari-larian enggak jelas, selesai ngurus ini dilanjut ngurus itu. Bubar ketemu sama orang ini, ngejar waktu (emang waktu bisa dikejar? hehe) biar enggak telat ketemu sama orang itu. Capekkkk....man jadda wajada sih, tapi bener deh, capekkkk. Pingin sekali-kali kembali ke masa-masa semester 1-2 dulu, semester 3 juga boleh deh, masa-masa santai dalam hidupku. Weekend itu ya bersantai, beberes kamar, luluran, nonton film, baca novel, keep contact sama temen lama. Bukan dateng ke kampus. Iri aja ngeliat para maba 2011, yang dengan santainya duduk-duduk sambil ngobrol di taman menunggu kelas selanjutnya sementara aku lari-larian. Haha, terdengar desperate banget ya aku. Yah mau bagaimana lagi, aku kan maba (mahasiswa basi, haha). But I was them. They will be like me someday...aku juga udah pernah kok jadi mereka. Dan suatu hari nanti maba-maba yang masih polos itu juga akan menjadi seperti aku yang sekarang lagi hobi lari-larian.

Aku tetep beberes kamar sih, tetep kontak dengan teman-teman lama sih, kadang masih luluran juga (klo enggak males dan capek) tapi entah kenapa semua itu sekarang, hanya terasa seperti selingan aja. Enggak terasa seperti sesuatu yang benar-benar ingin kulakukan. Bahkan mulai terasa seperti keharusan. Haha, dulu aku nganggep orang yang beranggapan bahwa 24 jam sehari itu enggak cukup itu sombong banget. Tapi ternyata aku harus menarik kata-kataku sendiri. Waktu itu mahal, ya. Udah mahal, belinya dimana coba?

Tapi hari ini, hari Minggu tanggal 18 September 2011 aku memutuskan buat bersantai-santai. Today will be my lazy day! Tapi anehnya kenapa aku masih merasa punya sesuatu yang harus dibereskan ya? Apa ya? Di handphone maupun buku catetan tidak ada pekerjaan yang harus kukerjakan. Jangan-jangan aku mulai terobsesi dan bingung membedakan jati diri yang sesungguhnya dengan jati diri semu yang terbentuk karena semua lari-larian itu. Hehe, ngomong apa sih aku ini. 

Lazy day hari ini tentu saja dimulai dengan bangun seenaknya. Hehe, tetep ya. Terus, baca novel! Selain novel Ranah 3 Warna, kemarin aku juga beli sebuah novel lagi sebenarnya, tapi belum sempat aku baca. Ternyata novelnya bagus banget. Memang beli novel yang udah dapet banyak review bagus di internet itu enggak pernah nyesel. Kalau belinya hanya berdasar lust yang terbentuk di toko buku karena melihat dan membaca sampulnya, sering nyesel. Emang bener pepatah "don't judge a book by its cover".

Novelnya itu....ringan sih. Temanya agak-agak dangkal sih. Tapi somehow penulisnya bisa dengan apik menuangkannya dalam beberapa ratus halaman. Jadi walaupun sebenarnya ceritanya sederhana dan ending-nya pun enggak dramatis (walaupun enggak membingungkan juga) aku bisa betah membacanya tanpa terpotong sampai selesai. Sampai-sampai aku kehabisan Kompas Minggu karena sampai jam 12 siang enggak keluar dari kos-kosan. Salah satu reviewer-nya bilang "realita itu ya kayak gini" dan aku setuju dengan tulisan reviewer itu. Novel ini menarik karena ceritanya enggak dibuat-buat supaya ending-nya happily ever after. Sip lah.

Aku jadi inget, dulu waktu kecil aku sukaaa banget baca. Waktu om-ku yang kerja di Kalimantan memberiku uang, aku memakai semua uang itu buat beli buku. Terus setiap ke rumah eyangku di Semarang, pasti aku merengek minta dianterin ke toko buku. Toko buku itu tempat yang menakjubkan saat aku kecil karena ada banyakkk banget buku dari berbagai jenis yang tertata dengan rapi. Aku merasa pemilik toko buku itu pasti orang yang kaya dan beruntung sekali bisa membeli semua buku-buku itu. Dan jangan tanya, setiap kali masuk toko buku pasti aku betah banget, sampai malas pulang. Gampang banget ya, jadi anak kecil, hehe.

Mmm, ketika beranjak gede sebenarnya kecintaanku baca masih ada sih. Tapi pelan-pelan toko buku bukan lagi menjadi tempat utama aku menghabiskan kelebihan uang saku. Sesekali aku meminjam buku dan komik Conan dari rentalan dekat sekolah. Jarang ke toko buku. Maklumlah mulai tertarik dengan pakaian-pakaian, sepatu dan tas-tas lucu, hehe. Baru pada waktu aku hampir masuk kuliah, ada novel yang bagus banget. Apalagi kalau bukan Laskar Pelangi. Jadilah aku hobi kelayapan di toko buku lagi saat kuliah. Aku beruntung soalnya di Jogja ada 2 nama toko buku diskon yang selain generously memberikan diskon juga dengan gratis memberikan jasa sampul untuk para pembeli, hehe. Mahasiswa banget ya, enggak apa-apa deh tokonya enggak ber-AC yang penting bisa dapat diskon dan disampulin.

Ada jenis buku yang membuatku tidak tahan untuk tidak membuka lembar selanjutnya. Aku selalu berharap untuk menemukan yang seperti itu. Kejadian kurang menyenangkan sebenarnya ketika membeli sebuah buku yang membuatku malas membaca lembar selanjutnya pada 5 lembar pertama. Tapi aku tidak menyesal membeli dua buku yang kubeli pekan ini. Mentang-mentang habis lebaran jadi belanja buku, hehe.

I really love today. A good book, perfect weather (timbreng kalau orang Kudus bilang, artinya mendung tapi tidak gerah dan tidak pula turun hujan). In my room, just me, my book and nothing to be worried about :D

16/09/11

Man jadda wajada, man shabara zhafira....

Ada mantra baru!

1. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
2. Man shabara zhafira, siapa yang bersabar akan beruntung.

Gara-gara habis baca nih, hehe. Suka banget aku sama novel trilogi "Negeri 5 Menara". Beberapa bulan yang lalu aku meminjam novel itu dan menyesal kenapa aku enggak membelinya sendiri untuk koleksi. Sangat-sangat layak dibeli! Sekarang mau beli, males dan enggan karena sudah pernah baca. Tapi ternyata novel itu kumpulan trilogi (tapi buku ketiganya belum terbit). Jadi kemarin, bukannya beristirahat setelah banting tulang di LPPT dan di kampus aku malah muter-muter kota buat cari novel "Ranah 3 Warna". Enggak kalah keren dari buku sebelumnya!

Novel-novel seperti itu makin membuatku percaya akan kekuatan pendidikan. Selain trilogi Negeri 5 Menara, novel yang bagus juga tentang kekuatan pendidikan menurutku adalah tetralogi Laskar Pelangi dan Toto-Chan (ada 2 buku). Semuanya mirip: merupakan tuturan penulisnya sendiri tentang masa kecilnya, difokuskan saat mereka menempuh pendidikan. Aku sih lebih suka yang asli Indonesia (Laskar Pelangi sama Negeri 5 Menara), walaupun novel Toto Chan lucu dan mengharukan juga. Tapi Laskar Pelangi dan Negeri 5 Menara bahasanya lebih cantik dan enggak ada pergeseran makna karena mereka bukan karya terjemahan (Laskar Pelangi terutama, indah sekali, aku baca berulang-ulang tanpa merasa bosan). Lebih terasa dekat dengan realita juga. Kalau habis membaca Laskar Pelangi, sering aku malu. Aku punya orang tua yang mampu membiayaiku kuliah dengan "nyaman" tanpa harus khawatir ini-itu, kok masih sering tidak optimal begitu? Malu aku dengan Ikal dan Arai yang sukses jadi sarjana tanpa pernah menerima selembar weselpun dari orang tua. Membaca Ranah 3 Warna pun begitu, malu aku pada Alif yang rela bekerja apa saja agar tetap kuliah.

Maybe i will tell you more about those novels later...now i am so tired and sleepy. Have a good life, readers :))
Man jadda wajada, man shabara zhafira....tapi perhatikan kesehatan diri juga ;p

08/08/11

:0)

Aku percaya ada yang cukup berani untuk tetap berjalan terus ketika aku berkata "aku tidak ingin melewati jalan  ini, bisakah kita melewati jalan yang itu saja?"

Don't Judge a Book by Its Cover

You can be wearing short, loose t-shirt and still need a companion to go to a place 50 meters from your position. You can be wearing leather jacket and hurt for little thing someone said about your weakness.You can be wearing dress and think it's fine to walk alone. You can have a long, well groomed hair and laugh at what those stupids said about something wrong and mean about you. OR you can be in between.

-don't judge a book by its cover-


KKN...

Ternyata aku sudah cukup tua untuk melaksanakan KKN. Dulu waktu om dan bulik (tante-RED) alias adik-adiknya bapakku kuliah dan tinggal di rumahku, tidak lama setelah mereka melaksanakan KKN, mereka kemudian jadi sarjana. Artinya, berdasar ingatanku saat SD, KKN dilakukan oleh mahasiswa tingkat menengah-akhir yang akan lulus. Amin.

Di UGM ada 2 pilihan, KKN antar semester atau semester genap. Aku mengambil KKN antar semester (antara semester 6-7). Jadi dibandingkan tahun lalu, liburan semester genapku kali ini benar-benar beda. Tahun lalu, liburan dua bulan aku habiskan di rumah. Puas puas puas sekali! Tidak ada remidi, tidak ada tugas, tidak ada keharusan-keharusan yang mengganggu, pokoknya enak. Di blog ini juga ada kan, beberapa posting dengan tag "liburan semester genap 2010". Benar-benar liburan yang lengkap.

Nah, tahun ini aku menghabiskan 2 bulan di tempat KKN. Lokasi KKN-ku, sekitar setengah jam perjalanan naik motor dari kampus. Dulu aku sempat agak menyesal kenapa memilih tim ini. Bukan karena orang-orangnya, tapi karena lokasinya ternyata biasa banget. Agak dekat  dengan jalan raya. Enggak dekat pantai. Perbandingan rumah : sawah hampir sama. Enggak terlalu desa juga, dengan 8 menit naik motor sudah sampai ke minimarket. Motor dan HP sudah benar-benar bukan barang mewah disini. Rumah berlantai keramik adalah hal biasa. Lha wong sinyal operator internet yang kupakai juga tersedia kok. Bisa dibilang, sekilas terlihat bahwa lokasi KKN yang kupilih itu enggak ada tantangannya.

Tapi benarkah begitu?
Setelah mulai menjalankan program-program, baru ketahuan keadaan sesungguhnya. Ternyata dibalik rumah-rumah berdinding tembok dan beralas keramik itu masih banyak rumah gedek (berdinding anyaman bambu, RED). Rumahnya tidak tertata dengan baik, bukan hal yang aneh kalau dibalik beberapa rumah ada sebuah rumah yang nyempil, yang aku tahu pasti aku tidak akan tahu keberadaannya dan tidak akan bersalaman dengan penghuninya kalau aku tidak menjalankan program. Selain ada anak-anak gaul yang kemana-mana pegang HP, ternyata ada mbah-mbah yang (kuduga) menderita diabetes, tapi tidak pernah ke dokter dan lebih memilih ke tabib. Anak kecil buang air kecil di depan rumah (bayangkan air seninya kering, lalu apapun residunya bercampur dengan debu dan terbawa angin musim kemarau ke meja makan). Sumur yang isinya bukan air jernih, melainkan air abu-abu bercampur sampah. Tidak semua rumah seperti itu sih, tapi, ya...rasanya kurang pas saja dilihat kalau ada yang seperti itu.

Terus di pondokan...sebenarnya aku agak kurang sreg, masak sih cewek harus tidur seatap dengan lawan jenis, dan belum terlalu kenal pula. Tapi karena tidak ada pilihan lain, apa boleh buat. Jadilah sehabis mandi, dari kamar mandi harus berjilbab lengkap. Demikian pula ketika bangun tidur, harus berganti baju dulu, dengan meminta teman-teman cewek sekamar untuk tutup mata atau menghadap ke arah lain, haha....ribet juga sih sebenarnya, tapi setelah seminggu disana akhirnya terbiasa juga. Terus menyenangkan juga ternyata, ada banyak teman di pondokan, beda dengan kos-kosanku yang sepi. Makan bareng, main UNO dan remi, nonton film bareng, jajan jagung bakar dan gantian mengayuh becak gede di alkid (alun-alun kidul (RED), nyuci piring bareng, beberes pondokan, jalan-jalan selepas subuh, dan lain-lain. 

Lucu juga ya membayangkan, awalnya kami ini asing satu sama lain, tapi beberapa hari aja udah cukup untuk mengakrabkan. Gimana enggak, lha wong tinggal serumah. Enggak ada yang bisa ditutup-tutupi. Siapa yang begini dan siapa yang begitu ketahuan semua. Tiba-tiba aku jadi bersyukur bahwa aku adalah mahasiswa farmasi, jadi tergabung dalam klaster Fakes (farmasi dan kesehatan), haha....Begini, jelas aku bukan yang paling expert soal farmakoterapi (apakah alasan "kan aku farmasi minat sains dan industri" bisa diterima? sepertinya tidak, karena orang umum tahunya kalau kuliah di farmasi itu ya tahu semua tentang obat-obatan). Tapi ternyata dibandingkan orang lain yang enggak kuliah di farmasi, mahasiswa farmasi, bahkan yang minat sains dan industri seperti aku pun, punya pengetahuan yang sedikit lebih banyak tentang kesehatan umumnya dan obat-obatan khususnya. Hehe, mungkin enggak penting, tapi seneng aja kalau ada temen yang tanya-tanya soal kesehatan gitu. 

Oh iya, ternyata dibanding orang-orang pada umumnya, aku itu sedikit terobsesi dengan kesehatan ya? Minum susu dan makan buah tiap hari, tidur 8 jam, mandi dua kali sehari dan cuci rambut tiap hari, potong kuku tiap hari minggu, gosok gigi habis sarapan dan sebelum tidur. Aku dijulukin "miss buah" :P Tak apalah.

Itu baru yang seru-seru, yang enggak seru juga ada sih sebenernya, tapi enggak usah diceritain lah. Entar puasanya enggak berkah, hehe. Seneng sih KKN kalau pas kumpul-kumpul gitu, tapi di time schedule di pondokan, tanggal 25 agustus 2011 sudah ditandai....soalnya kami semua pingin cepat-cepat pulang dan puasa di rumah :p


No Way, You're not Gonna Shake Me

Tampaknya adalah hal yang benar bahwa:
saat dimana kita sudah berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan menggantungkan harapan akan kebahagiaan kita pada orang lain, merupakan saat dimana kita telah bergeser menjadi orang yang lebih mandiri, lebih bahagia dan lebih ikhlas.


Maha besar Allah yang selalu mengurus makhluk-makhluknya :))

03/07/11

Baiklah, Mulai Sekarang Aku akan Mengingatkamu....

Kalau temanku melakukan sesuatu yang kurang tepat menurutku, jarang sekali aku mengingatkan.

Bukan karena aku senang melihat temanku melakukan kejelekan, bukan! Apalagi karena ingin temanku jadi lebih jelek dari aku, tentu bukan. Aku tidak sejahat itu! Percayalah.

Aku tidak tahu pasti kenapa aku tidak suka mengingatkan orang, tapi kuduga sebabnya adalah karena aku merasa diriku sendiri belum beres dan aku sendiri tidak suka diingatkan. Apalagi oleh orang yang…ya, yang pernah kudapati melakukan ‘kesalahan yang perlu diingatkan’ yang kulakukan. Look at yourself first!

Yeah, tapi diingatkan itu perlu. Karena tidak mungkin kita tidak pernah melakukan kesalahan, kecerobohan, kekeliruan, dsb. Pada akhirnya aku biasanya berterima kasih pada mereka yang mengingatkanku, walaupun aku sering grudak-gruduk kesusu campur sok tahu, tapi mereka BERANI mengingatkan dengan JUJUR, TIDAK JAHAT karena membiarkanku melakukan kesalahan terus menerus, dan bukankah itu artinya mereka SAYANG TEMAN?

Jadi, mulai dari saat itu, kuputuskan untuk langsung mengingatkan sesuatu dari temanku yang kukira kurang pas. Bukan artinya aku jadi sok merasa benar, sudah pintar, merasa orang yang kuingatkan lebih rendah dari aku, dsb. Tapi aku akan mencoba mengingatkan dengan jujur, karena aku tidak ingin temanku terlihat konyol…

p.s:
Jadi teringat nasihat seseorang: Be your BESself!
Terjemahan bebas: kita boleh introvert, enggak hobi ngomong, enggak suka masak, enggak bisa anteng, tapi terus kembangkan apapun yang bisa kita kembangkan dari diri kita. Sehingga walaupun introvert dan pendiam, tapi hidup kita sama suksesnya, bahagianya dan berartinya dengan mereka yang extrovert. Walaupun kita enggak suka masak tapi paling tidak kita bisa menjamin keselamatan orang-orang yang makan masakan kita (alias masakan kita layak makan dan orang-orang enggak jadi mabuk/keracunan setelah makan masakan kita, LOL). Walaupun kita enggak bisa anteng, tapi hidup kita tetap bebas dari masalah dan barang-barang yang kita sentuh enggak langsung jadi rusak, seperti layaknya orang-orang yang bisa duduk diam selama lebih dari 30 menit.