24/11/11

Halo Sahabat :')

Se-introvert apapun seseorang, dia harus punya seseorang untuk bercerita dan menceritakan sesuatu untuknya. 

Menurutku sih begitu. Hehe, postingan ini kupersembahkan untuk seorang temanku yang saat postingan ini kutulis terpisah sejauh lebih dari 150 kilometer dariku. Hai teman!! Postingan ini untukmu :D iya ini beneran, aku sedang memenuhi janjiku padamu. Oh iya, seperti sudah kuberi tahukan, sepertinya tidak mungkin aku bisa menyaingi hasil karyamu yang kau buat sekitar..empat tahun lalu. Jadi mungkin ada baiknya kau tidak usah berharap terlalu tinggi :P

Ehm, dimulai dengan kepentinganmu di hidupku ya...
Kamu mungkin sudah hafal, aku itu tertutup, tapi aku beruntung punya teman yang bisa kuajak bercerita kapan saja, tentang apa saja. Kamu dan dia. Dua orang (yang entah beruntung atau sial) sudah mengetahui hal-hal tentangku yang -sepertinya- tidak diketahui orang lain. Pokoknya keberadaan kamu itu sangat-sangat berarti. Beruntung banget aku bisa kenal dan akrab sama kamu. Kamu sudah jadi saksi pada banyak kelabilanku, kekonyolan dan kecerobohan yang sering kulakukan, hal-hal yang ternyata aku ketahui dan tidak aku ketahui, dan lain-lain. Dan kamu sanggup menghadapi semuanya. Waaaw, orang seperti kamu itu benar-benar susah dicari, lho...bayangkan saja, pembaca, ada berapa orang sih, yang mau mendengarkan cerita random-nggak penting-impulsifmu? Yang enggak kabur atau mengalihkan pembicaraan ketika kamu (secara tidak sadar) menunjukkan gestur atau tanda-tanda bahwa kamu ingin curhat tentang sesuatu? Yang berkata "cerita aja" ketika kamu ragu-ragu mau lanjut curhat atau tidak? Yang mau mengerti kamu? Yang selalu punya kata-kata dan solusi yang oke untuk kegalauanmu? Tidak banyak, kan?

See, kamu begitu berarti (enggak apa-apa deh kali ini kamu kegeeran, anggap aja ini bulan baik, November sekaligus Dzulhijjah, hahahaha). Ingat gak, ketika kita saling bercerita tentang hal "itu"? Dulu tiap ada kesempatan kita selalu ngomongin hal itu ya? Seperti enggak ada topik lain saja. Beranjak dewasa (atau tepatnya sedikit lebih tua), kita sadar, ada banyak hal di dunia ini yang enggak kalah menarik dibanding hal itu. Banyak sekali jenis impian yang bisa kita kejar. Akhirnya kita pun sering bertukar impian, saling mendoakan biar keinginan kita masing-masing terkabul. 

Eh, tapi bukan berarti aku menyesal lho pernah menceritakan semua tentang "itu" padamu. FYI, hanya ada dua orang yang tahu pasti tentang "itu", siapa lagi kalau bukan kamu dan dia. Tanpa ikut kuliah psikologi kalian sudah jadi psikologku, haha. Mencoba menyelami keinginan masing-masing, mencoba menormalkan fungsi masing-masing. Menyembuhkan luka satu sama lain. Menggalau bersama. Kadang kita geli mengingat masa-masa itu. Tahap menjadi alay dan ababil rasanya sudah kita lalui dan sekarang kita disini, haha. 

Mulai sejak merebaknya gaya SMS-an aL4y 5ePeRtHi iN1, sampai akhirnya aku khilaf dan memutuskan untuk menjunjung tinggi bahasa yang baik dan benar ketika SMS-an....aku bersyukur persahabatan kita masih ada untuk kita nikmati, rawat dan pertahankan sampai besok kita sama-sama menjadi keriput (woops, maksudku sama-sama tua, tua tidak berarti keriput, aku sependapat denganmu dalam hal ini).

Mulai sejak kita membicarakan hati-hati yang hancur, sampai kita membicarakan rencana masa depan, aku bersyukur bahwa ternyata belum banyak yang berubah pada persahabatan kita. Tidak bisa dipungkiri, sekarang aku dan kamu sudah bukan seperti dulu lagi, sudah punya lebih banyak kesibukan dan urusan. Tapi aku enggak akan bosan untuk SMS-an denganmu, telepon-teleponan, main ke rumahmu, jalan-jalan denganmu, ketawa bareng (semoga kita enggak perlu nangis bareng, tapi aku siap kalau suatu saat memang harus begitu). Semoga kamu juga enggak bosan dengan aku! 

When i was 12 I knew your name. Nothing special, we were just playing together like any tween do.
When i was 16 i told you my crush's name. You told me yours and we were giggling just like any teenage girls do.
When i was 17 i left my hometown for college. I told you i would be missing you and we were spending hours on telephone just like two best friend do.
When i was 20 i told you of how complicated life nowadays. You told me to be strong, you said i could do that, just like any supporter do. 
Other boys will come along, they always do. 
Other friends will come along, they surely do. 
Other responsibilities will come along, they will always do. 
But someday when we were about 65, i hope we would be sitting in my/your beautiful terrace, sipping a cup of tea, laugh about our old days. About our silliness, our gloominess, our old jokes, about everything.
Semoga Allah Mencintaimu karena kau mencintaiku, dan semoga Allah Mencintaiku karena aku mencintaimu!

14/11/11

SEA Games

Memang sih aku belum pernah nonton satu pertandingan pun, pertama kali aku tahu kalau Indonesia sampai sekarang juara satu itu dari tanya ke mbak kosku, hehe. Maklumlah di kos tidak ada TV, jadi harus bertanya pada mereka yang menjadi "orang rumah". Jujur aja ya, pertama kali dikasih tahu kalau Indonesia menduduki peringkat pertama sementara, aku terharu hehe. Lebai mungkin.

Apapun yang orang-orang katakan tentang SEA Games, aku tetap bangga pada Indonesia. Ya beberapa hari ini kudengar banyak komentar miring mengenai SEA Games, mulai dari teknis pelaksanaan yang kurang rapi hingga dugaan bahwa SEA Games hanyalah pengalihan dari isu-isu nasional! Seolah-olah SEA Games itu event yang tidak penting, buang-buang duit, hanya lahan korupsi, dan hanya sebagai penghibur yang nggak penting...

Come on, people.
Bisakah sedikit saja kita menghargai usaha keras dari atlet-atlet kita? Mereka yang sampai tanggal 14 November 2011 pukul 11.30 sudah menyumbangkan 41 medali emas, 29 perak dan 22 perunggu untuk Indonesia (sumber : Kaskus). Terlepas dari semua kekotoran yang terjadi di SEA Games, tapi coba lihat prestasi-prestasi itu.

Apa kalian bisa berprestasi selain mereka? Apa kritikan kalian yang membuat kuping memerah itu bisa menghasilkan medali? Atau setidaknya, bisa memperbaiki keadaan? Aku yakin seyakin-yakinnya jawabannya tidak. Kamu tidak akan bisa. Kamu tidak hebat seperti atlet-atlet kita. Kamu hanya bisa berkata-kata.

Kita tidak tahu kan, kerja keras mereka untuk sampai di SEA Games? Berapa jam mereka latihan keras sehari? Apa saja yang harus mereka korbankan (sekolah, waktu bersama keluarga, uang, tenaga, belum lagi resiko cedera dan cacat seumur hidup)? Mungkin hal-hal sederhana untuk kita, seperti tidur siang, kuliah, main bersama teman, makan sesuka hati, merupakan hal yang sangat mahal untuk mereka.

Mungkin, mereka sudah berusaha sangat keras dan menunggu entah berapa lama untuk bisa berlaga ke ajang tersebut. 
Setelah bisa lolos ke SEA Games pun, mereka akan bertemu dengan sesama pekerja keras lainnya, yang punya mimpi sama, punya etos kerja keras yang sama, untuk bertanding.
Bayangkan betapa hebatnya kalau sampai bisa juara!

Belum lagi cerita-cerita di balik itu semua. Aku pernah baca seorang ibu yang rela jadi pemulung botol, buruh cuci sekaligus kondektur angkot agar anaknya bisa berlatih di sekolah sepak bola dan bisa makan protein dalam jumlah cukup. Aku pernah baca kisah anak dari daerah yang berusaha keras agar bisa berangkat ke audisi atlet bulu tangkis PB Djarum. Mereka tidak berjuang untuk kesia-siaan, karena mereka punya mimpi seperti kita juga. Mereka punya bakat serta kemauan yang cukup untuk mengasahnya.

Aku tidak bisa berlari atau berenang dengan cepat, aku tidak bisa bowling, bahkan aku enggak ngerti gimana sistem penilaian olah raga memanah. Tapi aku mencoba mengerti kerja keras mereka semua. Menurutku tidak adil kalau kita menganggap SEA Games itu enggak penting. Setidaknya dengan keadaan negeri kita yang katanya carut-marut ini, kita bisa mengadakan SEA Games. Jadi juara satu, lagi (sejauh ini). Itu tidak lepas dari peran para atlet, dan para panitia tentunya.

Mungkin mereka yang mengkritik itu sudah tidak bisa bangga pada Indonesia. Tapi bisakah mereka menghargai kerja keras atlet-atlet kita? Kudoakan mereka bisa.

GO INDONESIA!!!

Bonus:
  1. Ini link thread resmi kaskus tentang SEA Games. Ihhh, gambar-gambarnya lucu, terutama maskotnya, Modo dan Modi. Ada gambar mereka berdua lagi memainkan cabang-cabang yang dipertandingkan di SEA Games (klik 1234), lucu banget! Lebih banyak gambar unyu dan keren disini: Thread SEA Games
  2. Ini link untuk mengetahui update terbaru perolehan medali: Thread Perolehan Medali