20/09/12

Respect!

I don't find a significant problem doing something by myself, or doing something along with people i don't really know...or like. Hey, i don't hate people easily, i mean it will take that person a huge amount of annoying, humiliating or dishonest act towards me to make me hate her/him.  But to like a person, to see a person beyond a respectful and civil manner, is another story. A person can't just walk and makes me like her/him. But i think it's socially acceptable to respect others, even if you don't really know or like them! And by word respect, i meant, the least you can do is listen to them and respond accordingly. Especially when the person you are with doesn't talk much. You don't have to try to please them...but yeah, a respond will be nice :)

Sekarang, Mawar dan Matahari


Kadang mawar bosan. Tapi ia tidak akan berlari meninggalkan akarnya, apalagi mencerabutnya sendiri seperti makhluk putus asa. Tidak! Akarnya, semuanya yang menjadikan ia seperti ini sekarang. Buat apa memanipulasi apapun yang membuatnya seperti sekarang ini. Jadi, ia tahu pasti ia tidak akan meninggalkan akarnya.

Tidak pula untuk matahari.

Tidak pula ia akan mencabut akarnya demi mengejar matahari yang sore ini, seperti sore lainnya setiap hari dalam setahun, berjalan ke barat tanpa menghiraukannya.

Ia tahu, besok pagi matahari akan datang menyapanya lagi dari arah timur. Meskipun kadang matahari malu dan bertudung awan abu, yang membuat mawar khawatir. Jangan-jangan matahari sudah lupa akan dirinya. Jangan-jangan matahari telah segan untuk menyapanya. Tapi ketika siang menjelang, segelap apapun hari itu, sederas apapun hujan hari itu, bahkan setebal apapun debu, ia sadar.

Matahari tidak pernah meninggalkannya. 
Tidak sekali pun.

03/09/12

Hmmm, tampaknya aku telah berlibur terlalu lama sehingga kaget ketika dihadapkan dengan tugas-tugas yang mendadak datang mengganggu keceriaan bulan syawal tahun ini.
Kesibukan ini, tuntutan ini, anggaplah sebagai pemanasan untuk kuliah profesi besok :)
Then again:
"Work and play are two words used to describe same thing under different conditions (Mark Twain)"

Kalau Kau Harus Tahu (Destiny)

Kalau kau harus tahu, destiny, aku masih bebas. Sungguh. Free as a bird, begitu orang Inggris menyebutnya.
Kalau kau harus tahu, aku akan bilang maaf. Maaf untuk menceburkan diriku sendiri ke kolam lumpur.
Kalau kau harus tahu, aku sebenarnya tidak ingin seperti ini.
Kalau kau harus tahu, destiny, aku pun ingin berjumpa. Tapi Tuhan tidak pernah Tanyakan inginku. Tuhan hanya Berikan yang aku butuhkan. Sepertinya bukan kamu yang kubutuhkan sekarang.

Kalau kau harus tahu, pernah aku membayangkan seperti apa wujudmu.
Kalau kau harus tahu, tak lama kemudian kusadari bahwa aku tidak peduli tentang itu.
Kalau kau harus tahu, maka akan kubisikkan padamu: terserah. Terserah sekarang kau mau seperti apa karena aku pun tidak bisa menjanjikan itu untukmu.
Kalau kau harus tahu, pikiran itu menyakitkan hatiku.

Kalau kau harus tahu, destiny...kalau kau harus tahu.
Kalau kau harus tahu, meskipun kupikir kau tidak perlu tahu.
Sampai jumpa, destiny
Mimpi indah, destiny :)