18/08/12

The Only Thing Certain is Everything Changes

Aku berubah. Kamu berubah. Ia berubah. Mereka berubah. Kita semua berubah. The only thing certain is everything changes. Malah, kalau kita tidak pernah berubah, begitu-begitu saja dalam semua hal selama bertahun-tahun, menurutku kita harus mempertanyakan keadaan diri kita sendiri. Yakin kita hidup di dunia nyata? Atau jangan-jangan kita sedang hidup dalam penjara? Hehe.

Walaupun begitu, menurutku perubahan yang terjadi dalam diri setiap orang itu sebagian besar masih dalam kerangka karakter masing-masing. Misalnya, kalau dari kecil udah bakat aneh-aneh [dalam artian positif maupun negatif], gedenya juga menurutku enggak akan jauh beda, tetep suka aneh-aneh juga. Penampilan bisa diubah, tapi entah kenapa kalau aku bertemu teman lama, biasanya aku selalu melihat suatu sifat, atau kecenderungan tertentu darinya yang enggak berubah sejak zaman dahulu. Atau karena image sifatnya itu begitu kuat menempel di pikiranku? Akibatnya aku memandangnya dari sudut pandang yang kurang obyektif, alias yang aku lihat darinya hanyalah cerminan dari apa yang aku harapkan aku lihat darinya, bukan dia yang sebenarnya. Aaah, aku mulai belibet deh. Cuekin aja aku, haha.

Dan satu hal yang pasti, aku bersyukur aja Allah mengaturku sehingga aku sampai ke keadaan ini. Kalau dibanding-bandingkan dengan orang lain...wah, sudah pasti apa-apa yang aku punyai ini tidak ada apa-apanya. Demikian pula sebaliknya, pokoknya manusia itu memang harus sering diingatkan buat mensyukuri nikmat Allah, titik.

Ya, aku bersyukur kok. Aku bersyukur beberapa tahun lalu aku tidak punya semua yang aku inginkan. Kenapa? Karena kalau aku punya itu semua, mungkin aku enggak seperti ini sekarang. Aku enggak mau itu. I don't want to live somebody else's life. Aku suka sama yang kumiliki sekarang. Memang aku masih punya banyak kekurangan disana dan disini, tapi aku bersyukur buat kelebihan-kelebihan yang sudah dititipkan Allah sekarang. Buat kekurangan-kekurangan yang ada...aku tahu Allah enggak memberikannya sekarang, makanya aku harus berdoa dan berusaha sambil bertawakal biar Allah mencukupkan apa-apa yang kurang dariku. Aamiin ya rabbal alamin.
(sebuah nasihat buat diri sendiri)

13/08/12

Lazy Food [ MACARONI AND CHEESE]

Aku suka deh sama makanan yang satu ini...rasa dan aromanya bagaikan masakan restoran Italia. Padahal, harga bahan-bahannya cukup terjangkau. Sekarang masakan ini jadi masakan wajib ketika pulang ke kampung halaman :-)

Kenapa aku menyebutnya lazy food? Karena bikinnya gampang banget, enggak perlu kebanyakan mikir meski memerlukan waktu yang agak lama. Rahasianya ada dua, yang pertama kita harus mengaduknya terus. Yang kedua, harus pakai oregano [bisa beli di supermarket yang agak besar].

Cara membuat [takaran bahan menurut selera masing-masing]:

Tuang makaroni dalam wajan, beri air secukupnya sampai seluruh makaroni terendam, lebihkan sedikit. Kalau pingin rasanya lebih creamy, tambahkan susu cair tanpa rasa.
Masak dengan api sedang, masukkan keju cheddar yang sudah dipotong sangat halus, aduk rata [biasanya aku pakai keju Kraft lembaran, 1 lembar untuk 50 gram makaroni].
Aduk terussss :-)
Jika semua bagian keju telah lumer, kecilkan api.
Masukkan bahan-bahan pelengkap seperti daging cincang, kornet atau jamur kancing. Aduk :-)
Tambahkan oregano, lada/lada hitam, pala dan garam jika perlu. Aduk :-)
Cium aromanya :-D harusnya sampai pada tahap ini, baunya sudah Italia banget.
Aduk terus sampai cairan mulai mengental. Periksa kematangan makaroni. Kalau kuah sudah kental tapi makaroni masih keras, tambahkan air dan aduk lagi sampai kental [rasa tidak akan berubah karena konsentrasi akhir bumbunya akan tetap sama].
Kalau makaroni sudah mencapai tingkat kematangan yang disuka [bisa empuk sekali atau al dente/sedikit keras] dan kuah sudah mengental sekali, tuangkan hasil masakan ke piring.
Selamat menikmati :-D

Gampang kan...enggak usah bayar mahal-mahal di restoran :-D tapi menurutku makanan ini merupakan makanan yang kalau porsinya semakin kecil akan terasa semakin enak. Kalau porsinya besar, enggak akan terasa nikmat lagi karena terasa eneg. Jadi kalau bikin, cukup pakai 50 gram makaroni saja.


12/08/12

Aamiin?

Entah ada angin darimana, akhir-akhir [2 bulan terakhir ini lah] ini banyakkkk temanku yang membicarakan masalah jodoh. Ya, aku beruntung aja sih karena berkesempatan jadi orang yang diceritain..hmm, ternyata setap orang punya pandangan yang beda-beda tentang hal itu. Dan, ya..aku dengan percaya diri bisa mengatakan kalau pendapatku benar. Pendapat yang mana? Pendapatku kira-kira hampir dua tahun yang lalu: seseorang bisa benar-benar berubah karena cinta. Aku berharap saja biar aku dan semua orang yang aku cintai bisa mendapat keseimbangan dalam hidup, tetap mendahulukan Allah sebagai cinta terbesar dalam hidup mereka dan tetap membina hubungan baik dengan semua orang.

Ngomong-ngomong, mungkin teman-temanku itu lebih dewasa daripada aku yang hobi ketawa-ketawa aja like there is no tomorrow. Aku yang bertekad untuk tidak pernah mematok target menikah, karena menurutku itu maksa. Datangnya jodoh siapa yang tahu kapan waktunya? Menurutku menikah bukan sesuatu yang bisa direncanakan seperti halnya kita merencanakan kapan kita ingin menyelesaikan skripsi..jodoh lebih tidak terduga dari itu. Aku tenang-tenang saja..paling tidak sampai sekarang. Aku pernah dikasih tahu, jodoh itu sudah Dijamin Allah, entah akan Dipertemukan di dunia atau akhirat, kita tenang aja deh. Yang belum dijamin itu tempat di surga buat kita. Karena itu kita harus mengusahakan agar kita dapat tempat di surga. Karena seindah apapun yang surga dalam bayangan manusia, surga Allah yang asli itu lebih indah.

Walaupun sudah mensugesti diri menyerahkan sepenuhnya jodoh kepada Allah, tapi kadang aku penasaran juga tentang jodohku..bukan tentang siapa jodohku, tapi tentang bagaimana jodohku. Iya lho, beneran deh, bagaimana sih tipe orang yang bisa dan mau menerima semua keanehanku ini. Kalau masalah siapa, yaitu siapa orangnya, gimana Islamnya, cakep apa enggak, pinter apa enggak, lucu apa enggak, cerewet apa enggak, atau sekarang aku sudah pernah sama dia atau belum, aku percaya aja sama Allah :-) aku berbaik sangka, Allah akan Ngasih yang paling pas buat aku..tapi orangnya gimana ya? Mari menebak-nebak sebentar.

Apakah dia akan membiarkanku larut dalam gelembung pikiranku ketika aku diam, ataukah dia akan memecahkan gelembung imajiner itu? Atau jangan-jangan, dia akan mencoba memasuki gelembung itu? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Apakah dia sepertiku, suka dengan rasa masakan dan minuman yang sedikit hambar karena dia orang yang peduli akan kesehatan? Atau justru aku yang harus mengerem seleranya yang sedikit berlebihan terhadap garam dan gula? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Apakah dia orang yang akan menyuruhku untuk tidur ketika aku masih asyik mengerjakan sesuatu sampai larut malam? Atau justru aku yang menyuruhnya beristirahat sambil membawakan segelas susu hangat pengantar tidur? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Apakah dia juga suka browsing situs-situs lucu di internet, sehingga hiburan favorit kami kelak akan sangat sederhana dan murah di era masa kini, tertawa bersama di depan layar dan mengeluh bersama ketika koneksi internet bermasalah? Atau dia akan terheran-heran melihatku tertawa-tawa sendirian di belakang komputer, dan aku akan menerangkan apa hal lucu yang sudah membuatku tertawa? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Bagaimanapun dia, tapi kelak kalau kami sudah 'tie the knot' [entah bagaimana ceritanya, sekarang sih aku belum tahu], aku yakin saat itu aku sudah menerima dia sebagai paket komplit. Ya iyalah, kan enggak Dibolehin durhaka sama suami. Well, kadang aku berpikir nikah itu agak mengerikan sih, serius banget kesannya :-/ tp kalau waktunya tiba, maka seperti kata dosenku, siap gak siap kita harus siap [glekkk]. Tapi aku yakin aja kalau jodoh itu seseorang yang bisa bikin kita enjoy, santai tapi tetap merasakan chemistry, cieee.

Enggak apa-apa kalau dia tidur mendengkur, aku bisa menyumpal telingaku dengan bantal. Dan kalau aku sudah tidur dan ia mendengkur keras, aku yakin tetangga sebelah akan bangun duluan daripada aku, because I sleep like a dead. Enggak apa-apa kalau dia pecinta junk food, aku akan bertekad untuk menerapkan metode modifikasi selera secara perlahan-lahan dan sistematik dengan mengubah menunya sedikit-sedikit sehingga tongseng jeroan akan tergantikan dengan tumis brokoli, hahahaha...terdengar sedikit impossible mungkin. Tapi aku pernah baca bukunya dr. Oz, kalau kita mengubah proporsi susu full cream dan susu low fat dalam diet kita secara drastis, kita akan merasa tersiksa karena rasa susu full cream vs low fat itu benar-benar beda. Tapi kalau diubah pelan-pelan, kita akan bisa menerima dan tidak merasa tersiksa. Eh kok malah ngomongin pola makan ya -___-

Yang jelas...sekarang aku jadi pingin dengerin lagunya Savage Garden yang judulnya 'I knew I loved You before I Met You' [met you as my husband maksudnya]. Cinta dari Allah yang akan menumbuhkan cinta antara kami. Cinta pada Allah yang akan memperkuat cinta kami. Cieee, dari tadi kok aku pakai kami-kami melulu, berasa norak jadinya. Pokoknya Allah ar Rohman ar Rohim, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sumber segala cinta <3

Aku berharap jadi satu-satunya wanita yang membekas di hatinya, seperti dia juga akan kujadikan satu-satunya lelaki di hatiku. Satu-satunya disini berarti in a romantic way ya, aku juga cinta sama bapak dan adikku, tapi kan jenis cintanya beda. Aku sadar sesadar-sadarnya, aku itu enggak alim apalagi sempurna, dan bisa dikatakan bejat dalam beberapa kriteria [misal hobi pakai celana jeans, model skinny pula]. Tapi ini aku, enggak memimpikan jodoh yang sempurna, tapi yang bisa dan mau memimpin dan menemaniku untuk menyempurnakan diri kami masing-masing.

Aamiin
[tanpa tanda tanya]
Kudus, 13 Agustus 2012