Kata mereka, Allah selalu
Menjawab permintaan kita. Dengan cara-Nya sendiri. Pada waktu yang sudah Ditentukan
oleh-Nya. Kalau kataku, Allah selalu Menjawab semua pertanyaanku.
Allah Menjawab pertanyaan-pertanyaanku. Semua pertanyaanku, walaupun hanya pertanyaan sederhana seperti mengapa wortel berwarna jingga. Ternyata hal itu disebabkan karena wortel mengandung beta-karoten, suatu molekul yang memang berwarna jingga. Beta karoten ini bisa diubah menjadi vitamin A. Jadi benar bahwa makan wortel baik untuk kesehatan mata (agar beta karoten dalam wortel dapat diserap maksimal, sebaiknya wortel dipotong-potong kecil dan dimasak dengan sedikit minyak dahulu sebelum dimakan). Oh iya, sebenarnya dulu wortel itu bermacam warnany. Ada yang berwarna putih (wortel liar), kuning, merah dan ungu. Keanekaragaman warna wortel semakin beragam ketika seorang ilmuwan pintar, melalui rekayasa genetika, menghasilkan wortel berwarna jingga. Kemudian para petani negeri Belanda memilih untuk hanya menanam wortel berwarna orange sebagai bentuk kecintaan mereka pada kerajaan yang berkuasa saat itu. Jadilah wortel yang kita kenal sekarang hanya berwarna jingga.
Allah Menjawab pertanyaaan-pertanyaanku. Semua pertanyaanku, termasuk pertanyaan sulit seperti mengapa kita tidak bisa mendapatkan sesuatu di masa lalu. Pertanyaan itu menjadi suatu pertanyaan yang sulit, karena aku tahu pasti jawaban atas pernyataan itu tidak akan ada di internet. Aku tidak bisa meng-google pertanyaanku untuk mendapatkan jawabannya. Tidak ada textbook yang membahas hal yang kutanyakan itu. Pun aku tidak bisa menanyakan hal itu kepada orang lain. Pertanyaan itu juga menjadi pertanyaan yang membingungkan, karena saat itu kita sangat menginginkan hal itu. Ingin sekali sampai bersikeras. Hampir aku menarik kesimpulan bahwa ada memang akan ada satu atau beberapa pertanyaan yang tidak akan kita temui jawabannya di dunia ini. Ternyata tidak begitu.
Allah akan Menjawab pertanyaan kita. Allah Menjawabnya pada waktu yang tepat. Saat kita telah siap untuk mendengarkan dan merasakan jawaban itu. Saat pikiran kita telah terbuka. Saat logika dan akal sehat kita telah kembali. Saat emosi pengundang subyektivitas telah mereda. Saat itulah Allah akan Membisikkannya pada kita.
Atau mungkin Allah telah Memberikan jawaban-Nya padaku beberapa waktu yang lalu. Melalui berbagai pertanda. Melalui kata-kata nasihat dari orang-orang tercinta. Melalui insting akan bahaya yang terkadang muncul. Namun mungkin saat itu pikiranku masih tertutup, logikaku sedang lumpuh dan akal sehat kita terkalahkan oleh emosi. Sehingga aku masih saja merasa tidak mengerti.
Hari ini aku mendapatkan banyak pengetahuan baru. Hari ini, hampir tak terhitung kali aku mengalami owalah moment* karena aku membaca koran, main ke museum, berdiskusi, bercakap-cakap dan berjalan-jalan. Namun owalah moment sesungguhnya adalah ketika aku pulang, membuka pintu kamarku kemudian duduk untuk berpikir sebentar. Akhirnya aku mengerti. And it feels good. Terima kasih Allah, sudah Menjawab pertanyaanku. Pasti setelah ini aku akan menanyakan hal-hal lain.
*owalah moment sama aja sih artinya dengan Eureka moment, tapi karena aku orang Jawa jadi aku memilih untuk menggunakan owalah moment saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar