25/12/12

Kucingku =^.^=

Kadang, kita harus memilah-milah perlakuan yang sesuai untuk setiap orang yang kita jumpai dalam kehidupan kita. Bayangkan saja kita punya seorang bibi atau paman yang kebetulan menjadi guru sekolah kita. Ketika di sekolah, maka kita perlu memperlakukannya sebagaimana seorang murid memperlakukan gurunya: mengucapkan salam dan selamat pagi saat berjumpa di pintu gerbang, memperhatikan apa yang disampaikannya di kelas, mengerjakan tugas-tugasnya...dan seterusnya. Namun ketika kita berjumpa sebagai sebuah keluarga, pasti ada perbedaan. Misalnya, kita menjadi lebih akrab. Menurutku masih ada banyak contoh lain di kehidupan ini, keadaan di mana kita harus memisahkan seseorang sebagai dua atau lebih peran yang berbeda.

This morning, though, I didn't have to. Pagi menjelang siang ini, kuhabiskan beberapa puluh menit dengan seekor kucing di rumahku. Sebenarnya sudah lebih dari 24 jam aku berada di rumah, tapi baru pagi tadi dia berkunjung ke rumahku. Mungkin dia sudah besar jadi sudah bisa menjelajah kemana-mana. Haha, tapi tadi rupanya kami sama-sama merindukan satu sama lain. Dia langsung mengincar kedua kakiku, menabraknya lalu menggosokkan kepalanya yang kecil. Hiiiii...geli banget, tapi lama-lama terbiasa juga. Kucing selalu terasa hangat, lembut dan mmmm...irresistible. Belum puas hanya menggosokkan kepala, dia lalu berguling-guling di hadapanku. Lalu mengikutiku ketika aku berjalan ke samping rumah. Lucuuuuu banget :D


Ini fotonya saat masih kecil, masih kurus dan bulunya belum sebagus sekarang...tapi apapun kata orang aku tetap sayang sama kucing kecil ini. Oh iya, namanya si Gusta ^^

21/12/12

This is water

"Awareness of what is so real and essential, so hidden in plain sight all around us, that we keep to remind ourselves over and over"

Sumber:
(Wallace, David Foster, 2009, This is Water, dikutip dalam Natassa, Ika, 2011, Antologi Rasa).

"Aku pernah baca satu buku David Foster Wallace yang judulnya This is Water, dan di buku itu ada satu cerita tentang dua ikan kecil yang sedang berenang-renang di laut dan berpapasan dengan ikan tua yang menyapa mereka, "morning boys. How's the water?" Kedua ikan kecil itu terus berenang sampai akhirnya mereka saling menatap dan sama-sama bingung. "what the h*ll is water?" As I read along, Wallace kemudian bercerita tentang bagaimana kita, human being, cendering untuk tunduk pada default setting untuk selalu self-centered, melihat kejadian sehari-hari di sekeliling dari kacamata kepentingan sendiri dan mengabaikan realitas apa sebenarnya yang sedang terjadi"

(Natassa, Ika, 2011, Antologi Rasa, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta).

16/12/12

Tipe Pemimpin (model DISC)

Walaupun hari minggu ini aku awalnya merasa terpaksa untuk datang ke acara kuliah tamu di kampus, namun alhamdulillah aku suka dengan acaranya. Tadi diberikan materi tentang manajemen konflik dan kepemimpinan. Aku ingin menulis tentang materi sesi kedua saja (kepemimpinan). 

Ya, tadi si trainer memberi tips kepemimpinan berdasarkan karakter masing-masing. Tentu saja sebelumnya ia memberikan tes untuk mengetahui karakter kami masing-masing. Seumur hidup, baru hari ini aku mengikuti sebuah acara di mana kepribadianku diungkap habis-habisan secara profesional, oleh seorang profesional pula (oleh seorang psikolog). Memang analisis kepribadian ini dilakukan secara massal, tapi acara itu sangat menarik buatku. 

Mula-mula aku dan teman-teman seangkatanku disuruh mengerjakan 40 soal untuk mengetahui tipe kepemimpinan kami. Ini kriterianya berdasarkan model DISC ya (bisa googling dulu tentang "DISC leadership type" atau baca di sini). Perintahnya untuk tiap soal sama: pilihlah 1 poin dalam soal yang menurutmu paling dekat dengan kepribadianmu. Misalnya: 
  1. Pilih I untuk populer 
  2. Pilih S untuk perasa 
  3. Pilih C untuk teliti 
  4. Pilih D untuk manipulatif 

Kemudian di akhir tes kita disuruh menghitung jumlah poin masing-masing di tiap kelompok. Terus dilihat, poin mana yang paling banyak kita pilih. Menurutku memilih 1 diantara 4 pilihan itu gampang-gampang susah sih. Ada nomor-nomor yang bisa kujawab dengan mudah. Namun banyak juga nomor yang membuatku berpikir: poin mana ya yang paling dekat dengan kepribadianku? Semua pertanyaan harus dijawab. Kalaupun kita bingung, maka kita harus menjawabnya dengan poin yang paling sesuai dengan kepribadian kita dan paling sedikit ketidakcocokannya dengan kita. Oia, jujur saja...sewaktu mengerjakan soal-soal tes itu sebenarnya aku sudah membayangkan orang tipe D, I dan C itu seperti apa. Kalau D itu kayaknya orang yang gak mau tahu, kalau sudah punya kemampuan, apapun yang menghalangi pasti diterjang. Tipe I, tipe extrovert nan heboh. Tipe C, kayaknya merupakan orang yang sering dianggap aneh karena tidak banyak orang yang bisa mengerti kecerdasan dirinya. Hehe..don't get me wrong, itu cuma prediksi sok tahuku yang belum pernah mendapat pendidikan psikologi. Yaa, maklumlah, aku kan sok tahu, hehe. Aku langsung menganalisis beberapa orang yang kukenal dan mengira-ngira mereka masuk dalam tipe apa. 

Namun aku merasa bingung, seperti apa ya orang yang berkepribadian S itu? Kayaknya si S itu paling tidak menonjol kalau dibanding dengan tipe I atau tipe D yang kepribadiannya kuat banget dan mudah ditebak. Di akhir tes, ketika nilaiku dihitung, ternyata justru aku tergolong dalam kelompok S. Nah lho, dari tadi aku itu menebak-nebak lho, tipe S itu orang yang seperti apa. Eeh, ternyata akulah orang tipe S itu. Udah gak sabar aja sih dengerin penjelasannya tentang kepribadianku. Tapi si trainer menjelaskan tipe kepribadian D dan I dulu, so aku harus bersabar. 

Tipe D...dominant. Ini jenis orang dalam tim yang kita butuhkan kalau kita lagi dikejar deadline. Kenapa? Karena mereka bisa melakukan sesuatu dengan cepat! Mereka juga sering mendominasi, dalam arti ketika sedang diskusi misalnya, mereka selalu menjadi orang yang aktif dan kadang ngotot. Waktu tahu ada dua orang temanku yang tergolong dalam tipe D, aku sama sekali enggak heran. Blas ora gumun, I wasn't surprised at all! Aku tahu mereka memang seperti kereta api kalau sedang mengerjakan sesuatu: cepat, tepat waktu, dan siapapun yang menghalangi, siap2 aja...minimal pasti lecet, haha. 

Tapi yang agak membuatku heran, ada satu temen deketku lagi yang tanpa kusangka tergolong tipe D, padahal dia itu, menurutku santai dan agak detail oriented. Apa bener? Atau aku saja yang kurang mengenalnya? Tapi kemudian kuingat, bahwa dia selalu punya pendapat tentang sesuatu dan meskipun enggak keliatan ngotot dari luar, dia selalu mempertahankannya. Kami sering beda pendapat, mulai dari selera berpakaian, pemahaman tentang materi perkuliahan, pemikiran tentang seseorang atau sesuatu, dan lain-lain. Aku juga sering bilang kalau aku gak setuju sama pendapatnya, dan kusadari sekarang bahwa dia enggak melakukan apa-apa, tetap menghormati pendapatku, namun juga tidak mengubah pendapatnya. 

Kemudian dibahas orang tipe I (influencing). Haha, jelas banget lah, tipe I itu tipe-tipe pembawa keramaian. Mudah bagi tipe orang tipe ini untuk membuat orang lain bahagia, dan sebagai balasannya dia juga merasa harus dibikin bahagia oleh orang lain. Kalau terlanjur enggak suka dengan sesuatu, durasinya lama. Sebagai pemimpin, tipe I ini berpotensi jadi pemimpin yang asyik, yang tidak ragu mengerahkan seluruh energinya demi tujuan. Namun si I perlu sering diingatkan untuk mencegah luputnya hal-hal penting dari ingatan. Maklum, si I biasanya pelupa. Haha, ada juga nih temanku yang tipe I banget. 

Kesimpulan sementara? Ya, menurutku orang tipe D dan I itu mudah dikenali di sekitar kita. 

Akhirnya, si trainer selesai membahas si I dan melanjutkan dengan membahas tipe S (steady). Yes! Ini kan tipeku. Kata si trainer, tipe S itu sangat mudah menyesuaikan diri, meskipun mereka pendiam. Ternyata diamnya orang tipe S itu diam-diam mengamati, jadi bukan diam ndomblong alias bengong. Hehe, jadi malu...iya dong, kan cita-citaku jadi introvert sukses. Emang harus bisa menyesuaikan diri di mana dan dengan siapa saja kan, kalau mau sukses? 

Namun, kekurangan utama si S adalah sering ragu-ragu. Akar utama dari masalah ini adalah karena orang tipe S itu sebenarnya tipe orang yang selalu 'mengorangkan orang' alias sangat menghormati orang lain. Akibatnya mereka takut menyakiti perasaan orang lain dan akhirnya terus aja berputar-putar di gelembung pikirannya sendiri dan akhirnya jadi lemot alias lambat dalam membuat keputusan. Hehe, rasanya jleb banget deh, karena menurutku itu benar. Ketakutanku adalah menyakiti perasaan orang. Sikap sopanku juga kadang dirasa lebai bagi sebagian orang. Temenku si tipe D pernah bilang "ih ngapain sih pake permisi-permisi segala, kan dia udah deket banget sama kita". Lalu aku menjawab "eh harus dong, meskipun udah deket tapi sopan santun standar kayak bilang permisi sama makasih itu harus". Saat itu dia cuma geleng-geleng aja. Hahaha.. 

Menurut si trainer, solusi untuk ketidak tegasan si S adalah dengan belajar bersikap asertif (mengungkapkan maksud dengan jelas tanpa menyakiti perasaan orang lain). Hmm, believe it or not, i'm trying to be assertive lho...kayaknya selama beberapa tahun terakhir aku udah mencoba untuk belajar mengungkapkan ketidak setujuan maupun kesetujuanku untuk beberapa hal. Belajar tegas. Udah berhasil belum ya? Hehe...wallahualam. Ya, itu tuntutan hidup juga sih..kalau manut-manut terus aku juga gak sanggup. Menantang diri sendiri itu menyenangkan sih. Sometimes, I live for that challenge malah..hidup tanpa tantangan artinya hidup tanpa keinginan untuk menggapai sesuatu, artinya tanpa passion, mana asyiknya? tapi ya kalau aku benar-benar enggak bisa, daripada hasilnya hancur, mending permintaan itu ditolak aja kan?

Terus kalau pas diskusi atau bercakap-cakap, masak iya aku harus setuju terus sama pendapat orang lain? Gak mungkin banget lah, gennya aja beda banget, lingkungan tumbuhnya juga. Aku kan punya pendapat sendiri, walau menurutku respect alias rasa hormat itu harus diutamakan saat berhubungan dengan siapapun, kapanpun dan di manapun. Kadang pendapat dan sikap orang lain itu bikin aku heran, geli, tersinggung, bingung banget atau malah kepingin koprol. Tapi tetep dong harus hormat sama orangnya. Maka sekarang aku merasa enteng saja bilang enggak setuju. Sikap tegas ini juga menurutku penting biar kita enggak dibully sama orang tipe D hahaha...Meskipun kadang, bawaan orang S enggak bisa dibohongi, tetep aja kadang enggak enakan sama orang. Misalnya, kalau menyanggah pendapat di muka umum pasti aku harus pakai basa-basi dulu. Dan jujur, setelah beberapa saat berbalas pendapat di hadapan umum dan sebenarnya aku belum puas, aku akan bilang kalau aku sudah puas dengan argumen lawan bicara. 

Menurut si trainer juga, si S itu orang yang sensitif. Harus hati-hati, jangan sampai tersakiti perasaannya (emang kalau sampe tersakiti gimana ya? Kan orang S itu juga kelamaan mikir, kalaupun tersinggung juga pasti responnya lama, hihi). Selain sensitif dengan perasaan sendiri, mereka juga sensitif dengan perasaan orang lain, mau ngapa-ngapain banyak mikir karena itu tadi, takut menyakiti orang lain. Karena itu sangat disarankan agar orang tipe S banyak bergaul dengan orang tipe D. Tujuannya satu: Latihan buat bersikap tega sama orang lain! Haha, udah pas nih, lha ada 3 orang temen deketku yang tipe D. Salah satu dari mereka berkata, "Haha, untung kita sudah temenan agak lama". Jadi dia berlatih untuk memaklumi orang dan aku berlatih tega. Selain itu bisa juga orang S belajar dari orang tipe I, karena biasanya orang tipe S itu low profile (iyakah? Mungkin bukan low profile istilahnya, melainkan "punya penyaluran narsisme yang beda dari orang-orang tipe lain", hehe).

Oia satu lagi, karena kelamaan mikir, orang S itu enggak bisa diburu-buru kalau mengerjakan sesuatu. Kalau diburu-buru malah bisa marah. Meskipun gaya marahnya orang S itu ya juga cuma dengan diam. Ya iyalah, mendadak diam itu bisa sama powerful-nya dengan menggebrak meja, haha...orang introvert menemukan kekuatan dalam diam, orang extrovert menemukan kekuatan dalam kata-kata. Ya, karena itu orang tipe S itu sering bentrok sama tipe D (makanya, harus latian tegas seperti yang sudah kutulis di atas, biar gak dibully :p). Aaaahhhh, emang beda ya orang yang belajar psikologi dari bangku kuliah kemudian menerapkannya di dunia nyata (dunia kerja). Merka gampang aja, baca kepribadian orang seperti kita baca buku.

Setelah merasa jlebbbbb banget mendengar penjelasan si trainer tentang orang kepribadian S (yang notabene banyak benarnya menurutku), si trainer melanjutkan dengan penjelasan tentang orang tipe C (cooperative). Nah, jujur aku enggak terlalu memperhatikan penjelasan tentang tipe C karena aku masih merasa jlebbb banget mendengar pemaparan kepribadian orang tipe S. Selain itu aku masih asyik membahas sensasi jlebbb tadi dengan teman akrab yang duduk semeja denganku (kebetulan kami sama-sama tipe S kalau menurut tes ini). Hmm, yang aku catat sih, orang tipe C itu merupakan orang yang detail oriented dan perfeksionis. Kadang mereka butuh waktu lama dalam mengerjakan sesuatu, karena ingin hasilnya benar-benar sempurna. Mereka juga biasanya lebih suka bekerja sendiri, karena...ya taulah, kalau kerja dalam tim itu kan seringnya ide kita enggak 100% bisa terlaksana kan, jadi kita harus memberi ruang bagi ide orang lain. Hal itu, menurut orang tipe C, akan mengganggu kesempurnaan kerja mereka.

Menurut trainernya juga, orang C sering bentrok dengan orang D. Bayangin dong, si C pingin mengerjakan pelan-pelan dan sedetail mungkin menurut seleranya. Sedangkan orang tipe D pingin cepat-cepat selesai. Namun ada juga lho orang yang imbang sifat C dan D-nya. Menurut si trainer, ini kombinasi yang oke banget. Artinya, orang itu bisa memilih kapan harus berfokus pada hasil dan kapan harus berfokus pada detail. Namun sisi negatifnya, ia sangat susah bekerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu orang tipe C/D harus mulai latihan untuk mempercayakan pekerjaan pada orang lain. Hihi, pasti rasanya berat banget tuh, bisa dibayangin. Tapi ya...demi kemaslahatan bersama lah ^^ Katanya, di Indonesia itu banyak orang tipe C. Perfeksionis dan suka kerja sendiri. Tapi aku kurang setuju dengan penuturan ini. Soalnya, enggak banyak sih orang seperti itu yang kutemui.

Oia, temanku bertanya, bagaimana kalau kita kuat di I, S dan D sekaligus, tapi lemah di C? Haha...ini kasusnya hampir mirip dengan kasusku nih, nilai di C paling rendah (meskipun bedanya enggak jauh banget sama poin D sih). Katanya sih, tipe seperti ini berpeluang untuk jadi pemimpin yang bisa mempengaruhi orang meskipun cukup perasa dan pintar mendengarkan. Namun orang seperti ini kurang mempertimbangkan hasil atau kualitas kerjanya. Untuk yang seperti ini, si trainer menyarankan agar orang itu lebih sering lagi bekerja dalam tim, latihan untuk lebih care lagi dengan orang lain dan latihan untuk memperhatikan detail.

Haha, tanpa terasa, tulisanku panjang juga ya...menginspirasi banget sih training tadi. Meskipun mengurangi waktu bersama keluarga dan aku jadi enggak baca-baca buat diskusi besok :0 

Perlu diketahui, enggak ada tipe yang lebih baik dari yang lain. Dan sebenarnya enggak ada orang yang 100% punya kepribadian pemimpin D, misalnya...kita semua adalah kombinasi yang unik dari sifat-sifat D, I, S, C ini. Terus katanya tujuan hidup itu bukan untuk menutupi kekurangan masing-masing. Kalau tujuannya gini sih, cuma menghabiskan waktu saja. Mending bertujuan untuk meningkatkan kekuatan masing-masing aja. Misalnya, ya udah sih kalau kita tipe D, jadilah pribadi yang tegas. Namun jadilah tipe D yang bisa mendengar juga, karena seorang pemimpin juga bisa mendengar. Menurutku sih, kayaknya kesimpulannya adalah "Be Your Best Self" hehe.

Ok...let's be our best self.
See you on top :D

A.W.



p.s.: Bonus nih...daftar pustaka tipe-tipe kepemimpinan orang. Menarik banget, aku sih senyum-senyum sendiri lagi deh habis baca ini (ini dari www.wittcom.com).

Tipe DTipe ITipe Stipe C

02/12/12

Simple Things in Life (Flower Power)

Hari ini, aku merasa beruntung sekali karena aku masih muda. Kenapa? Karena masih muda artinya stamina masih di puncak, walaupun kuliah dan ikut membantu suatu acara lain seharian selama dua hari berturut-turut, saat ini aku masih bisa menghadapi laptop untuk memilih foto yang unik untuk kujadikan foto profil dan cover timeline facebook. Sebenarnya aku ingin juga menulis tentang kuliah menarik yang kudapat dua hari ini, tapi malam ini aku ingin menulis sesuatu yang ringan dan sederhana saja.

Sebagai cover timeline, awalnya aku memilih foto bunga-bunga krisan yang notabene merupakan barang dagangan seorang mbak-mbak di daerah Kotabaru, Yogyakarta (gambar kuambil ketika aku sedang bisnis  berjualan bunga dengan teman-teman dalam rangka mencari uang tambahan untuk keperluan sumpahan besok). Tapi sayang ketika dipajang jadi cover timeline, gambarnya jadi nge-blur. Akhirnya aku mencari foto-foto bunga-bunga di albumku sendiri. Waaaa, begitu melihat album itu, rasanya mataku jadi lebih segar :D

Di balik keceriaan warna, kelembutan kelopak dan wanginya yang malu-malu, menurutku bunga itu sangat powerful alias bertenaga. Buktinya, dengan melihat fotonya saja aku merasa jadi lebih segar, semangat sekaligus tenang. Rumah impianku, punya semak mawar putih di halaman depan, pucuk-pucuk dan kuntum bunganya setinggi pinggangku. Kalau aku sudah kaya nanti, mungkin setiap saat ada bunga segar di meja kerjaku. Bunga apapun itu, menurutku semuanya unik dan punya pesona tersendiri. Sampai saat ini aku selalu berjumpa bunga yang cantik, belum pernah sih ketemu bunga yang aneh banget dan jelek, mungkin karena aku belum pernah mencium aroma bunga bangkai ya? Haha...saking senangnya dengan bunga, kemarin aku asyik-asyik saja waktu ditugasi jualan bunga pas wisudaan. Dan aku serta salah seorang temenku berkesimpulan kalau buka toko bunga kayaknya lebih asyik daripada buka apotek (lho? haha). Iya, serasa hiburan deh pergi ke toko bunga itu, bikin semangat! Apalagi ngobrol-ngobrol dengan para penjual bunga, tanya-tanya nama bunga, jenis-jenis bunga dan lain-lain. 

Terima kasih Allah, sudah menciptakan benda secantik ini :)))

Foto jadulku: Rangkaian krisan dan bunga-bunga kecil (aku lupa namanya...). Kurangkai sendiri di gelas...suka aja dengan rangkaian yang tidak terlalu ramai seperti ini, cukup 1 warna saja, yaitu putih. Well sebenarnya putiknya berwarna kehijauan, tapi masih senada kan?. Sangat menyegarkan suasana kamar :)



10/11/12

November, Bulan Peduli Epilepsi

Seperti biasa, saat aku browsing untuk mengerjakan tugas kuliah, selalu saja aku nyasar kemana-mana. Untunglah malam itu sepertinya aku nyasar ke tempat yang benar (emang bisa ya nyasar ke tempat yang benar? Hehe). Saat sedang mencari jurnal bertopik epilepsi, ujung-ujungnya aku masuk ke fanpage Komunitas Epilepsi Indonesia di Facebook. Sudah apply jadi anggota sih, semoga cepat direspon. Dan aku baru tahu kalau ternyata bulan favoritku, November, merupakan bulan peduli epilepsi di Amerika sana. Ya, aku memang peduli dengan epilepsi. Sebenarnya sebagai calon apoteker harusnya aku peduli dengan semua penyakit sih..tapi boleh dikatakan bahwa kepedulianku terhadap epilepsi lebih tinggi dibanding kepedulianku terhadap penyakit lain, tanpa mengesampingkan signifikansi masing-masing penyakit pada penderitanya. 

Di blog ini juga aku sudah pernah menulis tentang epilepsi, mulai dari pengalaman, info-info singkat sampai tentang profil farmakologi singkat dari beberapa obat-obatan anti epilepsi. Meskipun menurut statistik jumlah pengunjung yang menengok postingan tentang epilepsi jauh lebih sedikit dibanding jumlah pengunjung yang menengok postinganku tentang review kosmetik, tapi aku tetap semangat kok :) 

Epilepsi sendiri merupakan penyakit yang cukup unik; pada keadaan tanpa serangan alias saat sedang tidak kumat, jika diperiksa penderita tidak menunjukkan gangguan apapun. They look perfectly healthy, begitu yang tertulis di slide kuliah. Bahkan gelombang otak mereka pun normal, hanya menjadi kacau saat terjadi serangan saja. Beberapa orang yang tercatat di sejarah ternyata juga punya riwayat epilepsi, antara lain Gregor Mandel, berarti sebenarnya orang epilepsi tidak selalu (maaf) retarded alias mengalami keterbelakangan mental kan? Kecuali kalau epilepsinya parah sekali, sering mengalami status epileptikus dan tidak pernah diobati. Namun penderita epilepsi sering merasa minder karena penyakit mereka, juga sering menjadi cemas dan panik. Padahal emosi negatif dapat memicu serangan.

Mengingat ini bulan peduli epilepsi, sebagai orang yang sehat, yuk kita coba berempati. Beruntunglah sekarang kita sehat, hari esok siapa yang tahu? Kalau ada orang dalam kehidupan kita yang punya epilepsi, menurutku ada 1 hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk mereka. Apa itu? Perlakukan mereka seperti orang biasa. Mereka sehat kok, namun kadang kena serangan, itu saja. Di luar itu, mereka seperti kita. Punya cita-cita, punya nama, punya teman, punya orang tua, punya kehidupan. Tidak usah menatap mereka dengan 'that look' kalau mereka berkata bahwa mereka punya epilepsi. Katakan saja "oh really? Are you willing to tell me something about that?". Kalau mereka dengan sukarela bercerita, that's another story. Kalau tidak, oke, lanjutkan saja kehidupan seperti sebelumnya. Orang dengan epilepsi TIDAK pernah meminta supaya mereka punya epilepsi lho. Tentu saja mereka semua ingin sehat dan sembuh. 

Kalaupun kita pernah harus melihat mereka sedang kena serangan, tolong jangan lari. Amankan mereka, jangan sampai jatuh dari ketinggian, apalagi masuk ke air, kena api, listrik dan bahaya lainnya. Miringkan ke samping agar jalan nafasnya tidak tersumbat. Lepaskan sepatu atau ikat pinggang yang terlalu kencang. Tunggu sampai serangannya mereda (umumnya kejang epilepsi tidak berlangsung lama, kecuali pada keadaan status epileptikus: kalau kejang sudah hampir 5 menit, segera bawa ke UGD). Setelah ia sadar, beri minum. Boleh ditanya, tapi jangan lanjut bertanya kalau ia terlihat bingung. Lebih lengkapnya baca artikelku di buletin Piogama aja deh, hehe.

Epilepsi, seperti penyakit lain, bukan sesuatu untuk ditertawakan. Masih banyak guyonan lain yang lebih lucu daripada guyonan tentang penyakit seseorang. Sekali lagi ingat, mereka tidak pernah memilih untuk kena epilepsi. Apalagi dijelaskan kalau banyak kasus epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui alias idiopatik alias tiba-tiba muncul begitu saja -__- yah, 'idiopatik' adalah jawaban yang tidak kusukai karena enggak jelas banget, tapi kenyataannya memang begitu. Menurutku idiopatik adalah jawaban paling konyol, terkesan pasrah dan enggak tahu, tapi ia juga merupakan puncak dari segala pengetahuan. Lha kalau memang sudah diperiksa benar-benar dan tidak ada penyebab lain, berarti kan memang 'idiopatik' adalah jawabannya. Menyebalkan ya? hehe.

Lantas bagaimana kalau kebetulan kita sendiri punya epilepsi? Menurutku sih, berdasarkan kuliah farmakoterapi tanggal 30 Oktober 2012 kemarin, tetap semangat! Tetap optimis...pasti punya epilepsi bukan sesuatu yang menyenangkan, tapi percayalah pasti semua hal ada alasannya. Dan alasan itu adalah, kamu lebih kuat dari sebagian besar orang di muka bumi ini. Begitulah. Ingat tulisanku di atas, epilepsi bisa disembuhkan. Jangan putus asa menelateni obat yang sedang diminum. Jangan pernah melewatkan jadwal minum obat. Obat-obatan ini seperti magic, meskipun tetap kesembuhan ada di tangan Tuhan dan di tanganmu sendiri: makanya harus rajin minum obat kalau ingin sembuh. 

Kalaupun obat yang diminum tidak bisa mencegah serangan, jangan putus asa. Berkonsultasilah ke dokter dan apoteker. Mereka akan mengganti dengan obat lain. Operasi juga bisa jadi solusi, sudah banyak kisah kesembuhan penderita setelah mereka dioperasi. Oh iya, sebelum kumat biasanya penderita bisa merasakan 'aura' alias tanda kalau epilepsinya akan kumat, misalnya merasa pusing mendadak, bingung, dsb. Penderita harus bisa mengenalinya. Penderita juga harus bisa mengenali dan menghindari pemicu, jadi jangan sampai kecapekan, terlalu stres, terlalu lapar, terlalu sedih, pokoknya yang terlalu-terlalu itu jelek deh. Kalau penderita bisa me-manage itu semua (menghindari pemicu dan mengenali aura), aku yakin penderita itu sudah selangkah lebih dewasa. Dewasa itu kan bisa me-manage apa-apa yang kita punya dan hal-hal yang kita akan hadapi kan? :) Jangan membuat alasan untuk merasa sedih, was-was dan putus asa, namun juga jangan membuat alasan untuk tidak berusaha. Epilepsi tidak membuatmu lebih tidak berharga, kamu tetap bisa hebat, mengejar mimpimu dan memperjuangkan hidupmu. Aku baca cerita seorang mantan penderita epilepsi yang sembuh setelah dioperasi, bagus kata-katanya...izinkan aku mengutipnya disini:

“SAYA DULU PERNAH MENGHADAPI MENGHADAPI MASALAH YANG LEBIH BERAT SEPERTI TINDAKAN OPERASI ATAU SERANGAN EPILEPSI YANG JIKA MUNCUL DI SAAT DAN TEMPAT YANG SALAH, BISA BERAKIBAT FATAL. SAYA BISA MENGHADAPI MASALAH ITU. DAN TENTUNYA SEKARANG SAYA BISA MENYELESAIKAN MASALAH YANG DAMPAKNYA TIDAK SEBERAT EPILEPSI” (ASKA PRIMARDI, YAYASAN EPILEPSI INDONESIA, aska.primardi@ina-epsy.org)

Benar sekali kata pak Aska ini, dalam bahasaku aku berkata: "Allah sudah Mempercayaimu sedemikian besarnya sampai ia Percaya bahwa kau bisa hidup dengan epilepsi. Allah percaya kamu bisa, kamu kuat menghadapi semua dampak dari penyakit ini. Kamu akan bertahan dan menginspirasi. Allah juga pasti Mempercayaimu juga untuk hal-hal yang lebih kecil dari epilepsi ini. Semangatmu dan optimismemu akan membuatmu semakin luar biasa dan Dipercaya :) 


Saya pemilik blog ini, dan saya peduli epilepsi.




Catatan Kuliah Farmakoterapi Epilepsi

Beberapa minggu lalu aku sudah diberi kuliah tentang farmakoterapi epilepsi! Sepanjang kuliah itu aku tidak menguap sama sekali, rasanya begitu semangat menyimak dan mencatat apa yang disampaikan dosen kemudian mengkritisi dan menanyakannya. I really, really have a thing about this, and I care too. Coba saja semua kuliah terasa menarik seperti kuliah itu ya, hehe.

Dari kuliah itu, aku jadi tahu berbagai hal baru tentang epilepsi. Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan suatu bangkitan, salah satunya berupa kejang (seizure)..ah kalau ini sih, udah banyak yang tahu ya. Tapi tahukah pembaca bahwa ada jenis epilepsi yang 'hanya' ditandai dengan sentakan otot tiba-tiba, terkulai tiba-tiba, bengong atau meringis tanpa sebab (bukan karena mengingat kekonyolan diri sendiri misalnya v^^), dan kejang hanya pada sebagian tubuh saja? Ya, ternyata manifestasi epilepsi berbeda-beda, dan pengobatan epilepsi yang tepat adalah pengobatan yang disesuaikan dengan jenis kejangnya, menggunakan satu jenis obat saja, dilakukan sesingkat mungkin dan diiringi dengan pengawasan yang ketat akan kadar obat dalam darah

Hmm, pengobatan epilepsi di Indonesia, seperti banyak hal lain juga, belum dilaksanakan dengan benar sesuai teori. Sayang sekali lho. Kenapa? Karena sebenarnya epilepsi merupakan penyakit yang angka kesembuhannya tinggi. 70-80% Orang yang pernah didiagnosis epilepsi dan diobati dengan benar bisa sembuh sama sekali alias tidak pernah kejang lagi sepanjang hidupnya dan bisa lepas obat. Kalau sudah minum obat anti epilepsi selama 2 tahun dan obatnya cocok (dalam arti penderita tidak pernah kejang selama 2 tahun minum obat dan tidak terlalu terganggu dengan efek samping obat tersebut), maka dosis obat anti epilepsinya bisa diturunkan dosisnya karena ia sudah dianggap sembuh.  Isn't that great? Allah kurang baik gimana coba? :D 

Oh iya, waktu kuliah aku tanya begini (sehubungan dengan info itu):
"Epilepsi kan disebabkan oleh ketidak seimbangan faktor eksitasi dan inhibisi di otak sehingga zzz zzzz zzzzzz (anggap saja tidak penting). Lalu apakah hanya dengan minum obat selama 2 tahun ketidak seimbangan itu bisa membaik selama seumur hidup?"

Lalu ibu dosen yang cantik pun menjawab:
"Kekambuhan epilepsi tergantung jenis kejangnya, ada jenis epilepsi yang tingkat kesembuhannya sangat tinggi*, ada juga yang agak rendah. Tapi prinsipnya, memang jika diobati dengan benar epilepsi bisa sembuh. Oh iya, selain dipengaruhi oleh jenis kejangnya, kesembuhan epilepsi juga dipengaruhi progresivitas penyakit dan apakah penderitanya pernah mengalami status epileptikus atau tidak (status epileptikus: serangan kejang pada seluruh tubuh disertai hilang kesadaran alias grand mal, berlangsung lebih dari 5 menit, bisa terjadi lebih dari 2 kali berturut-turut tanpa adanya pemulihan kesadaran di antara 2 kejang tersebut). Kalau sudah pernah status epileptikus, maka itu artinya sudah terjadi kerusakan saraf yang lebih parah"

Nah, begitu hebatnya para penemu obat-obatan anti epilepsi itu. Kalau boleh kubilang, obat anti epilepsi itu life-changing drugs. Bayangin dong, awalnya was-was bakalan kumat jadi bisa tenang dan percaya diri pergi kemana-mana, bukannya itu life-changing? Makanya aku mendoakan supaya orang yang menemukan obat-obatan epilepsi, terutama natrium valproat, di ujung hidupnya berada pada keadaan yang baik dan nantinya Dimasukkan ke surga, aamiin. Sudah pernah kutulis kalau aku kagum dengan valproat: tidak menimbulkan efek mengantuk (non sedatif), aman untuk anak, pokoknya secara keseluruhan valproat itu efek sampingnya minimal dibanding yang lain, meskipun masih punya efek toksik terhadap hati (liver), tapi itu masih lumayan kalau dibanding obat epilepsi yang lain. Tapi tiap penderita kan berbeda-beda ya...tidak semua cocok dengan valproat. Karena itu perlu dipertimbangkan rasio resiko dan manfaat masing-masing obat untuk masing-masing penderita. Perlu diingat juga kalau obat-obatan epilepsi itu hampir semuanya merupakan obat yang mempengaruhi obat lain di dalam tubuh (kami menyebutnya sebagai induktor enzim sitokrom P-450). Karena itu penderita epilepsi harus berkonsultasi dulu dengan apoteker sebelum minum obat lain. Dan seperti yang sudah pernah kutulis juga...oh i hate this, hampir semua obat epilepsi itu bersifat teratogenik alias berbahaya buat janin (bisa menimbulkan cacat bawaan pada bayi yang sedang dikandung, kalau penderita sedang hamil dan minum obat anti epilepsi).

Olala, lantas apakah penderita epilepsi tidak boleh hamil?
Kata dosenku, memang sebaiknya penderita menunda kehamilan dulu sampai ia benar-benar bebas kejang dan bisa berhenti minum obat. Namun jika ia memang sangat ingin hamil, itu pilihan pribadi dan tidak ada yang bisa melarangnya. Solusi dari apoteker adalah seperti ini: Sebelum hamil (saat mulai merencanakan kehamilan), penderita harus minum suplemen asam folat setiap hari karena asam folat dapat menurunkan resiko cacat pada bayi. Lalu pengobatan epilepsi dilakukan dengan satu jenis obat saja, dalam dosis serendah mungkin untuk mencegah efek yang tidak diinginkan pada bayi. Sekarang sudah ada beberapa obat epilepsi baru yang efek teratogeniknya lebih kecil, sayang belum semua beredar di Indonesia.

Ngomong-ngomong tentang epilepsi dan wanita usia subur, ada temuan menarik. Estrogen, hormon wanita, ternyata bersifat epiletogenik alias memicu timbulnya serangan epilepsi. Namun progesteron, hormon wanita yang lain, untunglah bersifat mencegah timbulnya serangan epilepsi. Nah, saat kadar estrogen jauh lebih tinggi  daripada progesteron, misalnya saat menstruasi, serangan epilepsi akan lebih sering terjadi pada penderita. Ini namanya catamenial epilepsy, serangan epilepsi saat masa menstruasi. Penderita wanita yang sering mengalami catamenial epilepsy harus hati-hati saat menopause kelak, karena saat menopause juga terjadi ketidak seimbangan hormon.

Sekian penggalan dari catatan kuliah farmakoterapi epilepsi tertanggal 30 September 2012. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya yang masih bertemakan epilepsi. Sebenarnya tadi aku menulis untuk 1 posting saja, namun karena hasilnya terlalu panjang dan pembahasannya terlalu melebar aku membaginya jadi dua. Sekian, semoga bermanfaat :)



* Maafkan aku yang tidak sempat mencatat satu persatu jenis kejang mana yang paling mudah sembuh sampai yang paling susah sembuh; namun aku ingat kalau nilai kesembuhan untuk kejang grand mal itu ada di tengah-tengah dibanding nilai kesembuhan jenis kejang yang lain. Artinya, peluang masih baik.





Never Too Old to Learn?

Pernah baca sebuah posting di 9gag, bahwa di dunia ini ada "billions of character to play with, indefinite ways to make you feel alive". Bener juga sih, terutama klausa kedua tuh, perlu digaris bawahi...begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini. Begitu banyak yang bisa kita nikmati dan pelajari, begitu banyak kesempatan untuk menjadi lebih baik. 

Kemana saja ya aku kemarin-kemarin? Saat masa domisiliku di kota ini (mungkin) sudah tidak lama lagi, berbagai kesadaran bermunculan di kepala. I want this, I want that...yah, meskipun penyesalan selalu datang terlambat (karena kalau datang lebih awal namanya perjanjian -_-) namun tidak apa-apa. Kan katanya tidak ada kata terlambat untuk belajar. Meskipun ternyata kata-kata pamanku bertahun-tahun lalu sekarang terbukti benar: Banyak belajar, banyak bingung. The more I learn, the more I don't know. Jadi biar tidak bingung, sebaiknya kita tidak usah belajar. Tapi kita jadi enggak tahu kalau kita belum tahu kan.

So, what will you choose, readers? To know or happily not to know? :)

26/10/12

Dear God

Sering aku bertanya, kenapa semua tidak Kau Buat mudah saja
Jadi aku langsung tahu saat itu juga
Entah berita buruk atau bahagia
Aku tak suka menunggu sia-sia

Sering aku memberontak dan berteriak
Karena hatiku seperti terinjak
Dan aku merasa akan meledak
Aku tak suka menebak-nebak

Sering aku bertanya, kenapa makhluk-makhlukMu begitu cerewet
Untuk apa mereka menyampaikan arahan berderet-deret?
Tak akan kuperhatikan
Hanya menjadi tambahan beban pikiran

Kemudian kuingat Janji-janjimu
Betapa Kau tak pernah Mengecewakanku
Dan sebelum sempat kumeragu, Kau Datang Menghiburku
Melalui pasukan-pasukan berwujud manusia ciptaan-Mu

Kuingat sebuah puisi,
Bahwa jika kudatangimu dengan berjalan, Kau akan Mendatangiku dengan berlari-lari




Allah Selalu Ada

Ya Allah, terima kasih, terima kasih...selalu ketika aku galau karena memikirkan suatu hal, sekonyong-konyong petunjukmu datang. Entah itu petunjuk dari notes teman di Facebook, dari sebuah video di Youtube, suatu SMS dari seorang makhlukmu, atau apapun bentuknya. Ya Allah, terima kasih. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua terjadi karena suatu alasan. Terima kasih untuk selalu ada di sini untukku. Allah enggak pernah membiarkanku bersedih sendirian terlalu lama. Soalnya Allah tahu sampai mana kekuatanku.

Menurutku lagu "Ku Ada di Sini" punya Rio Febrian itu cocoknya untuk Tuhan saja. Cuma Tuhan yang bisa memenuhi janji-janji itu :) Aku menyebut Tuhanku, Allah.



Ku Ada di Sini
(Rio Febrian)

Saat semua asamu
Hilang dan tak tersisa
Usah kau berkecil hati
Ku ada disini

Saat engkau sadari
Tiada arti hidup ini
Usah kau ragukan lagi
Ku ada disini

Tak akan ada 
Satupun yang bisa
Memisahkan kita
Sebutkan namaku di hatimu

Tak perlu seribu bintang
Yang bertaburan di langit sana
Tuk temani malam-malammu, Ku ada disini

Tak perlu seribu sahabat (ooh no, actually I do need my friends)
Dengan senyum sapa dan hangat cinta
Cukup satu alasan indah, Ku ada disini

Saat semua lelahmu
Tak terbuangkan lagi
Usah kau simpan sendiri
Ku ada disini

Saat semua cintamu
Pergi dan tak kembali
Usah kau tangisi lagi
Ku ada disini :))))
****

Makasih ya Allah :)

25/10/12

An Amazing October

In the end of September 2012, i wrote on my personal journal: Allah, please make this October run smoothly. Please make it easier for me :)

Like these last 3 years, October and November has always been the two busiest months of the year. I don't know why; but I always feel that in those two months, my life is demanding my full attention. Actually I feel like I lost a lot of my free time and my me-time on October and November, hehe. This October, though, I had a bigger responsibility; a responsibility that made my heart beat faster every time I thought about it. Well, this responsibility (let's call it a task), actually  was not an "aku banget" task. This was not a kind of task that makes me think "Okay, I can do this". Honestly I don't like this kind of task, because for me passion is the first thing you need if you want to do something with the best result. 

I ended up agreed to do those task, all because of my deep respect to the task giver ^^ And somehow (ah 'somehow'!, my favorite English word besides 'passion'), I did the task. I finished it. Some said that I did it pretty well. I think it needed some improvement here and there. Everyone said thanks to me, but honestly, I think that I can do way better if there were more passion involved. Anyway...I say a big praise to Allah to make my wishes on the end of September came true.

And some days after the task was finished, I realized something. Okay, I might not be fond of this task. But hey, this task actually taught me something. It is like that: If you were trying hard enough and is willing to get out of your comfort zone, then you will be able to do something that you don't even like. And at least, I made  some friends because of this task. I met some amazing people...that made me realized that there are a LOT of great people in this world. 

Yeah, great people are everywhere. Alhamdulillah i met them this month (and on these last few months actually, I met and knew some new people that are awesome too). They are stand out because of their special character; if it's their superhuman willingness to help; their ability to convince people; their clevernessl their ability to make even the most introvert person open up and talk for hours;their ability to communicate despite of language and cultural differences, their ability to do many things at the same time; their spirit to study, their unshakable faith in God, their big heart, their loving soul and so on. Of course they, just like all people do, have their own flaws too. But with their positive character, their flaws are just...what do you call it? "Terabaikan"?. Looking at them, I wonder how would it be to be like them. No insecurities here, though. 

Finally in the end of the month, right before Eid (Idul Adha), once again I want to say thanks to Allah, for making these all possible for me. Alhamdulillah. I'll prepare myself to be ready for the next month; which I hope will be as great as this month.

Have a great life, readers!
With love and respect, 
Amalia

Pixy Ultimate Cake Make-Up

DISCLAIMER: Posting ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis. Hasil dapat berbeda untuk setiap orang. Penulis tidak mendapatkan bayaran maupun kompensasi apapun karena membuat posting ini kecuali kepuasan pribadi semata.

Sekitar dua bulan lalu, aku googling untuk mencari referensi merek bedak padat yang bagus. Yup, di masa kejayaan dinasti Google seperti saat ini, menurutku agak rugi kalau kita membeli suatu kosmetik (terutama yang harganya di atas dua puluh ribu rupiah) tanpa googling dulu. Ah alesanku aja sih ini sebenernya, alasan sesungguhnya adalah karena sifat sok perhitungan khas mahasiswa yang kumiliki..maklum, anak kos.

Oh iya, sebenarnya, buatku bedak padat adalah a big no-no untuk dipakai setiap hari, soalnya kulitku rentan berjerawat. Kulit rentan jerawat disarankan untuk memakai bedak tabur, kalau bisa yang tanpa pewarna tambahan (warnanya putih saja). Tapi kalau dipakai sekali-kali saat acara spesial, bedak padat tidak jadi masalah. Yang penting segera remove produk kalau ada tanda-tanda iritasi dan setelah bersihkan dengan saksama kalau sudah tidak perlu dandan lagi. Nah, alasanku membeli bedak padat adalah untuk digunakan saat acara pernikahannya bulikku. Biar tampilan lebih terlihat 'dandan' alias put some effort lah.

Setelah beberapa saat membaca sebuah thread di web fashionese daily, aku menarik kesimpulan bahwa bedak padat yang memiliki value tertinggi (kalau nilai value= price/quality) adalah Pixy Ultimate Make Up Cake. Oh iya, perias yang aku panggil buat rias wisudaku juga bilang kalau bedak padat yang paling oke itu Pixy. Sayang ibu periasnya enggak bilang yang tipe apa dan aku juga enggak berminat untuk tanya karena saat itu merasa enggak bakal beli bedak padat. Padahal sudah lumrah kalau satu merk kosmetik itu punya berbagai macam produk untuk satu fungsi yang sama, hanya peruntukannya saja yang beda-beda.
Langsung saja kita review bedak padat ini :-)


Keamanannya?
Sebenarnya, baru setelah aku browsing aku tahu kalau Pixy itu sebenarnya cukup terpercaya juga. Selama ini aku cuek saja sih, belum pernah beli merk ini. Dari review di internet, sepertinya merk ini tergolong merk yang bebas komplain dan banyak mendapat review positif. Tapi sekali lagi karena yang kubeli ini bedak padat, berarti harus digunakan dengan sangat hati-hati untuk kulit yang mudah berjerawat.



Harganya?
Aku beli kemasan refillnya sih, harganya 22 ribu. Awalnya aku enggak tahu kalau ada kemasan refill, tapi melihat harganya yang aku yakin pasti beda signifikan dengan yang kemasan komplit yang ada cerminnya..pasti sudah maklum kan yang mana yang kupilih? Lumayannn, ngirit hampir 20 ribu, bisa buat nambah-nambah beli maskara, hihihi. Lagian kemasan refill sudah ada sponsnya kok, cuma enggak ada cerminnya aja. Bedak ini bakalan jarang kupakai juga, jadi aku beli yang kemasan refill aja. Meskipun enggak pernah beli bedak padat, menurutku harga segitu tergolong murah untuk sebuah bedak padat ukuran standar.



Warnanya?
Ada beberapa shade, aku lupa..5 macam apa ya? Aku tanya ke spg-nya, warna apa yang kiranya cocok buat kulit wajahku. Terus mbaknya menyarankan shade natural, katanya cocok untuk hampir semua warna kulit. Aku coba usapkan ke telapak tangan saat itu..ya, lumayan cocoklah. Dan aku puas dengan jatuhnya shade ini di wajahku :-D



Kemudahan penggunaan?
Bedak padat ini bisa digunakan dengan dua cara, metode basah dan kering..haha, kayak apaan aja ya. Kalau yang tertulis di petunjuknya sih ada tulisan kira-kira seperti ini: gunakan spons kering untuk tampilan alami dan gunakan spons basah untuk tampilan lebih menutup. Karena pingin coverage yang maksimal, aku pakai spons basah. Bukan basah sampai airnya menetes sih, cuma sampai tepat basah aja, terus diusapkan ke bedak padatnya kemudian dipakaikan di kulit. Cara pakainya ditepuk-tepukkan, beda dengan cara pakai bedak tabur yang cukup diusap dengan puff. Katanya sih begituuu :-) dan menurutku, dengan cara ini, bedak sudah bisa menempel dengan baik, tanpa memerlukan usaha yang berlebihan.



Hasil akhirnya?
Waww, memang beda banget ya kalau pakai bedak tabur dengan bedak padat! Dengan bedak padat, muka terlihat lebih halus dan flawless..ya enggak 100% flawless juga sih, tapi keliatan beda banget lah. Benar-benar terlihat dandan. Dan aku suka karena tampilannya rapi, sudah kelihatan kalau dandan tapi enggak berlebihan. Ternyata saudara-saudara, rahasia dandan itu bukan pada make-up mata tapi pada make-up dasarnya, alias pada dandanan mukanya. Harus terlihat mulus dulu! Tapi aku yakin, kalau setiap hari aku keluar rumah pakai bedak padat dan eyeliner seperti di foto ini, nanti sekalinya aku enggak pakai pasti kelihatan kusam. Jadiii, memang benar kalau make-up itu sebaiknya hanya dipakai pada kesempatan yang benar-benar istimewa saja. Atau buat keperluan latihan dan hobi saja.


REALITY CHECK: gambar diambil dengan kamera VGA, tanpa editing
Make-up yang dipakai: Bedak padat, bedak tabur, eyeliner, maskara, pensil alis, eye shadow (kuning-jingga), dan lipbalm

REALITY CHECK: gambar diambil dengan kamera 5 megapiksel, tanpa editing
Make-up yang dipakai: Bedak padat, bedak tabur, eyeliner, maskara, pensil alis, eye shadow (kuning-jingga), dan lipbalm


Overall, aku puas dengan produk ini...nilainya 9.0 dari skala 1-10! Walaupun aku enggak boleh pakai bedak ini setiap hari tapi tetap saja aku merasa puas. Alhamdulillah, i found the right compact powder on my first try! Terima kasih tante google, hehe...jadi terpikir buat dandan sendiri aja buat sumpahan besok, biar terlihat lebih alami :D


p.s: Aku sudah coba eyeliner cair Pixy, dan puas banget juga dengan hasilnya!!!! Sangat awet dan mudah digunakan. Kalau ada kesempatan, semoga aku sempat menuliskan pendapatku tentang eyeliner ini.

05/10/12

Efek Kuliah Manajemen Pemasaran (tentang Hierarki Kebutuhan Manusia)

DREAMS

Aku ingin menjadi wanita kaya yang memandang dunia dari lantai tiga puluh tiga 
Aku ingin menjadi wanita bahagia yang memenuhi kebutuhannya dengan menatap mata orang-orang tercintanya 
Dan di atas semuanya, aku ingin masuk surga, bersama orang-orang yang kusayangi tentunya ^^

20/09/12

Respect!

I don't find a significant problem doing something by myself, or doing something along with people i don't really know...or like. Hey, i don't hate people easily, i mean it will take that person a huge amount of annoying, humiliating or dishonest act towards me to make me hate her/him.  But to like a person, to see a person beyond a respectful and civil manner, is another story. A person can't just walk and makes me like her/him. But i think it's socially acceptable to respect others, even if you don't really know or like them! And by word respect, i meant, the least you can do is listen to them and respond accordingly. Especially when the person you are with doesn't talk much. You don't have to try to please them...but yeah, a respond will be nice :)

Sekarang, Mawar dan Matahari


Kadang mawar bosan. Tapi ia tidak akan berlari meninggalkan akarnya, apalagi mencerabutnya sendiri seperti makhluk putus asa. Tidak! Akarnya, semuanya yang menjadikan ia seperti ini sekarang. Buat apa memanipulasi apapun yang membuatnya seperti sekarang ini. Jadi, ia tahu pasti ia tidak akan meninggalkan akarnya.

Tidak pula untuk matahari.

Tidak pula ia akan mencabut akarnya demi mengejar matahari yang sore ini, seperti sore lainnya setiap hari dalam setahun, berjalan ke barat tanpa menghiraukannya.

Ia tahu, besok pagi matahari akan datang menyapanya lagi dari arah timur. Meskipun kadang matahari malu dan bertudung awan abu, yang membuat mawar khawatir. Jangan-jangan matahari sudah lupa akan dirinya. Jangan-jangan matahari telah segan untuk menyapanya. Tapi ketika siang menjelang, segelap apapun hari itu, sederas apapun hujan hari itu, bahkan setebal apapun debu, ia sadar.

Matahari tidak pernah meninggalkannya. 
Tidak sekali pun.

03/09/12

Hmmm, tampaknya aku telah berlibur terlalu lama sehingga kaget ketika dihadapkan dengan tugas-tugas yang mendadak datang mengganggu keceriaan bulan syawal tahun ini.
Kesibukan ini, tuntutan ini, anggaplah sebagai pemanasan untuk kuliah profesi besok :)
Then again:
"Work and play are two words used to describe same thing under different conditions (Mark Twain)"

Kalau Kau Harus Tahu (Destiny)

Kalau kau harus tahu, destiny, aku masih bebas. Sungguh. Free as a bird, begitu orang Inggris menyebutnya.
Kalau kau harus tahu, aku akan bilang maaf. Maaf untuk menceburkan diriku sendiri ke kolam lumpur.
Kalau kau harus tahu, aku sebenarnya tidak ingin seperti ini.
Kalau kau harus tahu, destiny, aku pun ingin berjumpa. Tapi Tuhan tidak pernah Tanyakan inginku. Tuhan hanya Berikan yang aku butuhkan. Sepertinya bukan kamu yang kubutuhkan sekarang.

Kalau kau harus tahu, pernah aku membayangkan seperti apa wujudmu.
Kalau kau harus tahu, tak lama kemudian kusadari bahwa aku tidak peduli tentang itu.
Kalau kau harus tahu, maka akan kubisikkan padamu: terserah. Terserah sekarang kau mau seperti apa karena aku pun tidak bisa menjanjikan itu untukmu.
Kalau kau harus tahu, pikiran itu menyakitkan hatiku.

Kalau kau harus tahu, destiny...kalau kau harus tahu.
Kalau kau harus tahu, meskipun kupikir kau tidak perlu tahu.
Sampai jumpa, destiny
Mimpi indah, destiny :)

18/08/12

The Only Thing Certain is Everything Changes

Aku berubah. Kamu berubah. Ia berubah. Mereka berubah. Kita semua berubah. The only thing certain is everything changes. Malah, kalau kita tidak pernah berubah, begitu-begitu saja dalam semua hal selama bertahun-tahun, menurutku kita harus mempertanyakan keadaan diri kita sendiri. Yakin kita hidup di dunia nyata? Atau jangan-jangan kita sedang hidup dalam penjara? Hehe.

Walaupun begitu, menurutku perubahan yang terjadi dalam diri setiap orang itu sebagian besar masih dalam kerangka karakter masing-masing. Misalnya, kalau dari kecil udah bakat aneh-aneh [dalam artian positif maupun negatif], gedenya juga menurutku enggak akan jauh beda, tetep suka aneh-aneh juga. Penampilan bisa diubah, tapi entah kenapa kalau aku bertemu teman lama, biasanya aku selalu melihat suatu sifat, atau kecenderungan tertentu darinya yang enggak berubah sejak zaman dahulu. Atau karena image sifatnya itu begitu kuat menempel di pikiranku? Akibatnya aku memandangnya dari sudut pandang yang kurang obyektif, alias yang aku lihat darinya hanyalah cerminan dari apa yang aku harapkan aku lihat darinya, bukan dia yang sebenarnya. Aaah, aku mulai belibet deh. Cuekin aja aku, haha.

Dan satu hal yang pasti, aku bersyukur aja Allah mengaturku sehingga aku sampai ke keadaan ini. Kalau dibanding-bandingkan dengan orang lain...wah, sudah pasti apa-apa yang aku punyai ini tidak ada apa-apanya. Demikian pula sebaliknya, pokoknya manusia itu memang harus sering diingatkan buat mensyukuri nikmat Allah, titik.

Ya, aku bersyukur kok. Aku bersyukur beberapa tahun lalu aku tidak punya semua yang aku inginkan. Kenapa? Karena kalau aku punya itu semua, mungkin aku enggak seperti ini sekarang. Aku enggak mau itu. I don't want to live somebody else's life. Aku suka sama yang kumiliki sekarang. Memang aku masih punya banyak kekurangan disana dan disini, tapi aku bersyukur buat kelebihan-kelebihan yang sudah dititipkan Allah sekarang. Buat kekurangan-kekurangan yang ada...aku tahu Allah enggak memberikannya sekarang, makanya aku harus berdoa dan berusaha sambil bertawakal biar Allah mencukupkan apa-apa yang kurang dariku. Aamiin ya rabbal alamin.
(sebuah nasihat buat diri sendiri)

13/08/12

Lazy Food [ MACARONI AND CHEESE]

Aku suka deh sama makanan yang satu ini...rasa dan aromanya bagaikan masakan restoran Italia. Padahal, harga bahan-bahannya cukup terjangkau. Sekarang masakan ini jadi masakan wajib ketika pulang ke kampung halaman :-)

Kenapa aku menyebutnya lazy food? Karena bikinnya gampang banget, enggak perlu kebanyakan mikir meski memerlukan waktu yang agak lama. Rahasianya ada dua, yang pertama kita harus mengaduknya terus. Yang kedua, harus pakai oregano [bisa beli di supermarket yang agak besar].

Cara membuat [takaran bahan menurut selera masing-masing]:

Tuang makaroni dalam wajan, beri air secukupnya sampai seluruh makaroni terendam, lebihkan sedikit. Kalau pingin rasanya lebih creamy, tambahkan susu cair tanpa rasa.
Masak dengan api sedang, masukkan keju cheddar yang sudah dipotong sangat halus, aduk rata [biasanya aku pakai keju Kraft lembaran, 1 lembar untuk 50 gram makaroni].
Aduk terussss :-)
Jika semua bagian keju telah lumer, kecilkan api.
Masukkan bahan-bahan pelengkap seperti daging cincang, kornet atau jamur kancing. Aduk :-)
Tambahkan oregano, lada/lada hitam, pala dan garam jika perlu. Aduk :-)
Cium aromanya :-D harusnya sampai pada tahap ini, baunya sudah Italia banget.
Aduk terus sampai cairan mulai mengental. Periksa kematangan makaroni. Kalau kuah sudah kental tapi makaroni masih keras, tambahkan air dan aduk lagi sampai kental [rasa tidak akan berubah karena konsentrasi akhir bumbunya akan tetap sama].
Kalau makaroni sudah mencapai tingkat kematangan yang disuka [bisa empuk sekali atau al dente/sedikit keras] dan kuah sudah mengental sekali, tuangkan hasil masakan ke piring.
Selamat menikmati :-D

Gampang kan...enggak usah bayar mahal-mahal di restoran :-D tapi menurutku makanan ini merupakan makanan yang kalau porsinya semakin kecil akan terasa semakin enak. Kalau porsinya besar, enggak akan terasa nikmat lagi karena terasa eneg. Jadi kalau bikin, cukup pakai 50 gram makaroni saja.


12/08/12

Aamiin?

Entah ada angin darimana, akhir-akhir [2 bulan terakhir ini lah] ini banyakkkk temanku yang membicarakan masalah jodoh. Ya, aku beruntung aja sih karena berkesempatan jadi orang yang diceritain..hmm, ternyata setap orang punya pandangan yang beda-beda tentang hal itu. Dan, ya..aku dengan percaya diri bisa mengatakan kalau pendapatku benar. Pendapat yang mana? Pendapatku kira-kira hampir dua tahun yang lalu: seseorang bisa benar-benar berubah karena cinta. Aku berharap saja biar aku dan semua orang yang aku cintai bisa mendapat keseimbangan dalam hidup, tetap mendahulukan Allah sebagai cinta terbesar dalam hidup mereka dan tetap membina hubungan baik dengan semua orang.

Ngomong-ngomong, mungkin teman-temanku itu lebih dewasa daripada aku yang hobi ketawa-ketawa aja like there is no tomorrow. Aku yang bertekad untuk tidak pernah mematok target menikah, karena menurutku itu maksa. Datangnya jodoh siapa yang tahu kapan waktunya? Menurutku menikah bukan sesuatu yang bisa direncanakan seperti halnya kita merencanakan kapan kita ingin menyelesaikan skripsi..jodoh lebih tidak terduga dari itu. Aku tenang-tenang saja..paling tidak sampai sekarang. Aku pernah dikasih tahu, jodoh itu sudah Dijamin Allah, entah akan Dipertemukan di dunia atau akhirat, kita tenang aja deh. Yang belum dijamin itu tempat di surga buat kita. Karena itu kita harus mengusahakan agar kita dapat tempat di surga. Karena seindah apapun yang surga dalam bayangan manusia, surga Allah yang asli itu lebih indah.

Walaupun sudah mensugesti diri menyerahkan sepenuhnya jodoh kepada Allah, tapi kadang aku penasaran juga tentang jodohku..bukan tentang siapa jodohku, tapi tentang bagaimana jodohku. Iya lho, beneran deh, bagaimana sih tipe orang yang bisa dan mau menerima semua keanehanku ini. Kalau masalah siapa, yaitu siapa orangnya, gimana Islamnya, cakep apa enggak, pinter apa enggak, lucu apa enggak, cerewet apa enggak, atau sekarang aku sudah pernah sama dia atau belum, aku percaya aja sama Allah :-) aku berbaik sangka, Allah akan Ngasih yang paling pas buat aku..tapi orangnya gimana ya? Mari menebak-nebak sebentar.

Apakah dia akan membiarkanku larut dalam gelembung pikiranku ketika aku diam, ataukah dia akan memecahkan gelembung imajiner itu? Atau jangan-jangan, dia akan mencoba memasuki gelembung itu? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Apakah dia sepertiku, suka dengan rasa masakan dan minuman yang sedikit hambar karena dia orang yang peduli akan kesehatan? Atau justru aku yang harus mengerem seleranya yang sedikit berlebihan terhadap garam dan gula? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Apakah dia orang yang akan menyuruhku untuk tidur ketika aku masih asyik mengerjakan sesuatu sampai larut malam? Atau justru aku yang menyuruhnya beristirahat sambil membawakan segelas susu hangat pengantar tidur? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Apakah dia juga suka browsing situs-situs lucu di internet, sehingga hiburan favorit kami kelak akan sangat sederhana dan murah di era masa kini, tertawa bersama di depan layar dan mengeluh bersama ketika koneksi internet bermasalah? Atau dia akan terheran-heran melihatku tertawa-tawa sendirian di belakang komputer, dan aku akan menerangkan apa hal lucu yang sudah membuatku tertawa? Cuma Allah yang tahu hal itu sekarang.

Bagaimanapun dia, tapi kelak kalau kami sudah 'tie the knot' [entah bagaimana ceritanya, sekarang sih aku belum tahu], aku yakin saat itu aku sudah menerima dia sebagai paket komplit. Ya iyalah, kan enggak Dibolehin durhaka sama suami. Well, kadang aku berpikir nikah itu agak mengerikan sih, serius banget kesannya :-/ tp kalau waktunya tiba, maka seperti kata dosenku, siap gak siap kita harus siap [glekkk]. Tapi aku yakin aja kalau jodoh itu seseorang yang bisa bikin kita enjoy, santai tapi tetap merasakan chemistry, cieee.

Enggak apa-apa kalau dia tidur mendengkur, aku bisa menyumpal telingaku dengan bantal. Dan kalau aku sudah tidur dan ia mendengkur keras, aku yakin tetangga sebelah akan bangun duluan daripada aku, because I sleep like a dead. Enggak apa-apa kalau dia pecinta junk food, aku akan bertekad untuk menerapkan metode modifikasi selera secara perlahan-lahan dan sistematik dengan mengubah menunya sedikit-sedikit sehingga tongseng jeroan akan tergantikan dengan tumis brokoli, hahahaha...terdengar sedikit impossible mungkin. Tapi aku pernah baca bukunya dr. Oz, kalau kita mengubah proporsi susu full cream dan susu low fat dalam diet kita secara drastis, kita akan merasa tersiksa karena rasa susu full cream vs low fat itu benar-benar beda. Tapi kalau diubah pelan-pelan, kita akan bisa menerima dan tidak merasa tersiksa. Eh kok malah ngomongin pola makan ya -___-

Yang jelas...sekarang aku jadi pingin dengerin lagunya Savage Garden yang judulnya 'I knew I loved You before I Met You' [met you as my husband maksudnya]. Cinta dari Allah yang akan menumbuhkan cinta antara kami. Cinta pada Allah yang akan memperkuat cinta kami. Cieee, dari tadi kok aku pakai kami-kami melulu, berasa norak jadinya. Pokoknya Allah ar Rohman ar Rohim, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sumber segala cinta <3

Aku berharap jadi satu-satunya wanita yang membekas di hatinya, seperti dia juga akan kujadikan satu-satunya lelaki di hatiku. Satu-satunya disini berarti in a romantic way ya, aku juga cinta sama bapak dan adikku, tapi kan jenis cintanya beda. Aku sadar sesadar-sadarnya, aku itu enggak alim apalagi sempurna, dan bisa dikatakan bejat dalam beberapa kriteria [misal hobi pakai celana jeans, model skinny pula]. Tapi ini aku, enggak memimpikan jodoh yang sempurna, tapi yang bisa dan mau memimpin dan menemaniku untuk menyempurnakan diri kami masing-masing.

Aamiin
[tanpa tanda tanya]
Kudus, 13 Agustus 2012

25/07/12

Mengingat

Menghafal itu membosankan!
Mengingat, nah itu pilihan yang jauh, jauh lebih baik :)
Karena mengingat itu mengendalikan apa yang akan kita pikirkan.

15/07/12

Authentic Fashion Style from Indonesia (Batik and Kebaya)

Fashion of Indonesia? I used to think that it's batik, batik and batik. Honestly i am quite fond of batik. When I enter a batik store, i can say that every batik has its beauty, all of them are exquisite and I can't decide which one is the worst. Of course, it would took me at least 20 minutes to choose one batik to buy, but really! It's not because all of them are boring. All of them are beautiful and it will cause me a confusion in deciding which batik to choose. The style of batik motif differs significantly in every area, that's why we know Cirebon's batik, Yogyakarta/Solo's batik, Kalimantan's batik, etc. My lecturer had ever worn an unique batik shirt once, he said that it is Irian's batik. It has a cenderawasih (Irian's specific bird species) motif on it, so unique :)

Once i went to Lasem (a kecamatan in Rembang, a city in the eastern part of central java), and I instantly fell in love with Lasem's batik. heir motif are so beautiful and their colors...yeah, their colors are amazing. Not like Yogyakarta's or Solo's batik which are mostly dominated by earth-colored color tone, Lasem's batik always has this colorful, fresh and bold color combination in every one of them. The only thing that makes my love to Lasem's batik broke into pieces was only its price. My favorite fabric costed Rp 300.000,- (about 30 US$). Were you kidding me? So far, I don't have, and have never bought any top costed more than Rp 130.000,- (about 13 US$). Actually the price of Lasem's batik was reasonable in my opinion, because it's a batik tulis (i mean the motif was drawn manually by hand, so do the whole making processes, they were done manually too). The Lasem's batik artist  are using natural colorant too, so the price is higher than other batik from other areas of Indonesia. But Rp.300.000,- for a piece of clothing was still too expensive for me. It's better used as home decoration, not as clothing material because it's so beautiful and expensive. So Lasem's batik...if you'll excuse me, I am going to study and work hard so I can be rich and bring you into my closet. 

A few days ago, I went to a boutique with my friends. Mmm, wait, can I call it a boutique? Actually it's just a little shop who sells and rentals kebaya and suit, the room is not arranged artistically, so let me just call it a shop, okay? We were planning to hire a make-up artist to do some make-up on us for our graduation, which is supposed to be held on August 28th (amin). One of my friend rented a kebaya too. I didn't rent a kebaya because i am planning to wear my mother's kebaya (which is now MY kebaya because she gave it to me) in my graduation. My mother brought the kebaya from Kudus on last thursday. With minimal equipment (a belt) I tried to wear the jarik (long fabric, usually batik or tenun used as long skirt), then I wore the kebaya. I got a little bit too excited and asked my mother to take a picture of me wearing kebaya. As if it wasn't enough, I took a mirror picture of myself like an alay girl I was. 

"Alay Picture" (according to my brother, but let's not focusing on him, haha)

Actually the kebaya I wore in the picture above is older than me. My mother wore it at her wedding, at the ceremony called midodareni (my parent's wedding was based on Javanese tradition). Personally, i really love this kebaya. I think it is kind of romantic to wear my mother's wedding dress (wedding kebaya in this context, LOL).  I have ever worn this kebaya before in my junior and senior year of high school, in Kartini's day celebration. Actually it needs a little adjustment in order to fit petite-me perfectly, but I really like to wear it and I feel comfortable and confident on it. I love its color as well, combination of black and fuschia. I had ever had a wallet with the same color combination too. I think black represents toughness and mystery, but fuschia adds a feminine touch in a right dose, gives it a nice balance. In bahasa Indonesia, I called it berkarakter. Hahaha, what an amateur opinion from a girl who thinks she know many things (sok tahu). 

And since last thursday, i decided that I love kebaya too...it is designed for woman (you don't say Lia?? of course it is -____- ). Haha, i meant that kebaya is gorgeous and elegant..and it suits a woman well. When a woman wearing a set of kebaya, she will walk more gorgeously, watching her every step. Not that I am an activist of female right suppression, but wearing kebaya makes a woman look and act more feminine, and I like it. Not to mention that when a woman wearing kebaya, she will look perfectly-dressed.

"Dress shabbily and they remember the dress; dress impeccably and they remember the woman" - Coco Channel

I ended up renting a more glamorous kebaya for my graduation, as my mother's advice, but I think I will wear my own kebaya for special occasions. So, anyone throw a wedding party? Invite me, if i think my kebaya suits your party, I'll wear it happily, haha :)




14/07/12

Tanah yang Dijanjikan Mimpi-Mimpi

Europe, the blue continent. Home of old castles, elegant architectures, people of various hair colors...brunette, blonde, or ginger with so many shades variance; not to mention people of various eye colors (blue, brown, black, green, violet and grey, in so many shades variance too). Home of various English accents, home of some famous language in the world. I always think Europe as a cold, elegant yet indifferent place i want to go to. Imagine going to Europe for holiday in autumn, take a picture in front of an old building, old but exquisite. Or sipping a cup of the famous Earl Grey tea in a street cafe while a group of well-dressed street artist serenades you with a nice song you've never heard of before. People just walk by, minding their own business. The leaves are falling and the wind blows quite frequently, but with a stylish, warm coat i would be set. Aww, that was just my dream. I hope it becomes a reality someday, amin :)

Post Your Secret? Challenge Accepted :D

It will be so good if I could hear our singing voice like the way others heard it. That way, I would know how my voice really sounds. I really love to sing, but singing in front of other people?? Eww, the world is (not) my stage. Sometimes i get jealous to people who sings confidently. Not that all of them are good in singing, but i envy them because of their courage. But i love singing so much. And when i am alone in my room, in the bathroom, or on my way riding a motorcycle alone with a scarf on (covering my nose and mouth), i sing a lot, hitting all the notes i play in my head when i am in public all day. Singing is a great way of expressing yourself (think of Glee serials). 

That's my secret. Oh and have i mentioned that i like to record my own singing voice in my mobile phone? Haha.

16/06/12

Vaksin

Kemarin, hari Kamis 14 Juni 2012, PIOGAMA mengadakan diskusi kecil-kecilan, namanya PoPi (Pojok Piogama). Waaah, sebagai anggota yang baik (maksudku anggota yang galau enggak punya kerjaan), tentu aku datang dong, apalagi fasilitator diskusinya dosen favoritku. Menurutku, kuliah yang diberikan dosen itu keren, nyeleneh tapi membuka wawasan, I think moral of his lectures is: Sebelum mempercayai berita yang beredar di luar, kita harus berpikir kritis dan mencari dasar ilmiah dulu. Wah bakalan panjang sih kalau aku tulis semua yang membekas dari kuliah beliau...di kesempatan ini aku ingin menuliskan beberapa hal yang aku mengerti dari diskusi itu. Tapi enggak semua ya. Oh iya, diskusinya berjudul "Manfaat dan Resiko Vaksin, Mana yang Lebih Besar?".


****

Sejak pertama kali dikembangkan oleh Edward Jenner, manfaat vaksin dalam peradaban manusia yang paling remarkable sampai saat ini adalah kesuksesan vaksin dalam mengeradikasi (melenyapkan) penyakit cacar (cow pox) dari muka bumi. Pada tahun 1975, dunia dinyatakan bebas cacar (bukan cacar air lho, beda virusnya). Sekarang yang sedang diusahakan adalah mengeradikasi polio dari muka bumi ini. Kesuksesan vaksin polio dalam melindungi serangan virus tsb mencapai 100%. Vaksin sendiri merupakan salah satu preparat farmasi yang berisi agen patogen (misalnya virus dan bakteri) yang dimatikan, dilemahkan, atau berisi bagian dari agen patogen tersebut (misal dinding sel, protein dsb). Pemberian vaksin bertujuan untuk memicu tubuh menghasilkan antibodi terhadap agen patogen yang dimaksud tanpa menimbulkan penyakit seperti jika tubuh terkena penyakit dari patogen tersebut (=klo kita divaksin polio, maka tanpa terserang polio tubuh kita sudah punya antibodi terhadap virus polio, dan sewaktu-waktu jika ada virus polio yang masuk ke tubuh, antibodi itu akan menghancurkan virus tsb sehingga kita gak kena polio).

*****

Waktu paro antibodi yang dihasilkan oleh tubuh terhadap virus polio di dalam OPV (oral polio vaccine) mencapai 3000 tahun (trolololo). Sedangkan antibodi terhadap virus cacar dari vaksin cacar memiliki waktu paro 90 tahun. Artinya antibodi yang dihasilkan oleh kedua jenis vaksin tersebut sangat stabil sehingga vaksinasi hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup.

*****

Namun sayangnya tidak semua vaksin memiliki angka keberhasilan proteksi 100%. Vaksin BCG (pencegah TBC), misalnya, hanya memiliki nilai keberhasilan/kemanjuran 0-80%. Pada populasi di Georgia, Amerika Serikat, angka keberhasilan vaksin ini 0%. Namun pada populasi di Inggris, nilai kemanjurannya 80%. Di Indonesia? Seperti biasa belum ada data -__________-  Kenapa perbedaan respon orang terhadap vaksin ini bisa terjadi? Semuanya tergantung gen kita. Vaksin ini dibuat dari bakteri Mycobacterium bovis, bakteri yang menyebabkan  TB (tuberkolosis) pada sapi namun tidak menyebabkan TB pada manusia. Protein dinding sel bakteri tsb mirip dengan protein dinding sel Mycobacterium tubercolosis (yang menyebabkan TB pada manusia). Diharapkan sistem imun kita akan mengenali protein dinding sel tersebut, kemudian menghasilkan antibodi yang bisa mengenali Mycobacterium tubercolosis juga. Namun berhubung kita semua merupakan mutan (dalam artian profil genetika kita unik dan berbeda-beda satu sama lain), maka ada orang yang bisa menghasilkan antibodi jika diberi vaksin tsb, ada juga yang tidak.

*****

Bagaimana dengan kontroversi tentang mudharat vaksin? Ada beberapa kasus yang memicu hal tsb, antara lain vaksin rotavirus yang menyebabkan penyumbatan saluran cerna sehingga vaksin tsb ditarik dari peredaran. Kemudian pernah dilaporkan seorang anak meninggal setelah diberi virus DPT (vaksin kombinasi pencegah Difteri, Pertusis dan Tuberkolosis). Hal ini dapat disebabkan karema vaksin DPT dibuat dari bakteri pertusis, dimana bakteri tersebut memiliki lipid A pada dinding selnya. Lipid A merupakan suatu pirogen kuat, dapat menimbulkan demam sampai 40 derajat celcius dan mengakibatkan kematian. Sekarang telah dikembangkan vaksin DaPT ("a"-nya berarti "acellular"). Dalam vaksin DaPT, bakteri diganti dengan glikoprotein yang memiliki aktivitas imunogenik sama dengan bakteri utuh. Glikoprotein ini bukan pirogen sehingga tidak menyebabkan demam. Sayang harganya 10x lipat vaksin DPT biasa 

*****

Pernah juga dilaporkan kasus seorang anak terkena polio beneran setelah divaksin dgn OPV (oral polio vaccine, vaksin polio yang ditelan itu, kayak pas zaman kita TK). Well, OPV dibuat dari virus polio yang dimutasi. Virus polio wild type (yang asli, gak dimutasi) hidup di mukosa usus manusia dan dapat menembus sel usus, kemudian menimbulkan penyakit. Virus polio yang digunakan dalam pembuatan OPV dimutasi sehingga tidak bisa menembus mukosa usus. Lantas kalau dia tidak bisa menembus mukosa usus, bagaimana bisa memicu pembentukan antibodi? Ingat mucosal immunology (kuliahnya bu Retno, PhD, buat yang udah ambil Rek.Antibodi sih). Sel dendritik bisa mengambil virus diluar sel usus kemudian mempresentasikannya ke sel B dan sel T, kemudian sel T akan menghasilkan antibodi. Antibodi yang dihasilkan karena respon imun thd virus umumnya memiliki waktu paruh yang lama, umumnya bisa sampai seumur hidup. Karena itulah OPV dapat melindungi dari polio dengan tingkat keberhasilan 100%. Namun ingat, virus polio dalam OPV itu merupakan virus yang dimutasi, yang mana memiliki perbedaan 1 jenis asam amino dengan virus wild type. Kemungkinan terjadinya mutasi balik, yaitu virus yang sudah dimutasi itu kembali lagi sifat virulensinya alias menjadi virus wild type yang dapat menimbulkan polio, selalu ada. Oleh karena itu, sangat mungkin seorang anak yang menerima OPV justru terkena polio. karena itulah, di Amerika sekarang OPV gak dipakai lagi. Sebagai gantinya dipakai virus polio yang dimatikan dan diberikan melalui injeksi (injeksi intramuskular ya harusnya?).

*****



Vaksin dibuat dari patogen yang dimatikan, dilemahkan atau dari bagian tertentu patogen tersebut. Untuk yang dibuat dari patogen yang dimatikan, bahan tambahan yang digunakan untuk mematikan patogen antara lain adalah formaldehid. Menjelang tahap akhir pembuatan vaksin, formaldehid dipisahkan dari vaksin tersebut, namun jejak atau sisa-sisa (traces) dari  formaldehid dapat tersisa di vaksin tersebut. Nah, kata berita, formaldehid ataupun formalin (larutan formaldehid dalam air) berbahaya bagi kesehatan? Tahukah anda bahwa sebenarnya, secara normal darah kita mengandung formaldehid dalam kadar 6-10 ppm. Secara alami, makanan yang kita konsumsi sehari-hari mengandung formalin: kerang hijau, daging yang dibakar, bahkan sayuran. Demikian juga kain yang kita pakai untuk pakaian, diproses pula dengan formaldehid. Sebenarnya, formaldehid di dalam tubuh cepat dieksresi (dikeluarkan) dan penelitian pada ayam membuktikan bahwa formaldehid tidak diakumulasi di dalam otot, hepar, kulit dan telur. Formaldehid berbahaya jika masuk ke tubuh melalui pernafasan, bisa menyebabkan kanker nasofaring (walaupun hal ini juga membutuhkan waktu yang lama, bisa sampai 40 tahun). Formaldehid juga berbahaya jika uapnya terkena mata, karena bersifat iritan. Walaupun begitu, sekali lagi, formaldehid dalam vaksin tidak perlu dikhawatirkan karena kalaupun ada, kadarnya pastilah sangat kecil sekali. Jauh lebih sedikit daripada yang terdapat di dalam sate atau daging asap.

*****

Selain formaldehid, zat tambahan lain pada vaksin yang dikhawatirkan menyebabkan efek buruk adalah timerosal. Timerosal digunakan sebagai pengawet, merupakan suatu senyawa merkuri organik dan sulit dieksresi dari tubuh. Padahal, kalau seseorang divaksinasi lengkap dari sejak ia lahir sampai akil baligh, ia  akan menerima 70 vaksinasi sehingga jumlah timerosal yang masuk ke tubuhnya lumayan banyak. Diduga timerosal memicu timbulnya autis pada anak sehingga sekarang tidak digunakan lagi. Namun anehnya, walaupun sekarang timerosal sudah tidak digunakan lagi, prevalensi kasus autisme pada anak tidak berkurang. Logikanya, timerosal tidak memicu autis. Lantas kenapa kasus autisme masih ada? "Kurang perhatian dari orang tua mungkin?" (Kata dosenku).

*****


Tujuan vaksinasi sendiri adalah agar tubuh kita menghasilkan antibodi terhadap suatu penyakit tanpa harus terkena penyakit itu. Setelah antibodi terbentuk, tubuh mampu menghancurkan patogen penyebab penyakit. Pada sebagian besar kasus, manfaat vaksinasi masih lebih besar daripada mudharatnya, apalagi jika kita hendak memasuki daerah endemik penyakit tertentu. Untuk keselamatan diri sendiri kita harus divaksin terlebih dahulu. Begitu juga tenaga kesehatan yang hendak memasuki rumah sakit dan berinteraksi dengan pasien hendaknya divaksin hepatitis B (karena hepatitis B sangat mudah menular, antara lain melalui alat makan yang dipakai bersama). Namun seperti biasa kita harus kritis memilih vaksin yang hendak kita masukkan ke tubuh. Vaksin rotavirus misalnya. Vaksin yang ditujukan untuk mencegah diare karena virus ini menghasilkan antibodi yang hanya mampu bertahan selama 6-12 bulan. Kecuali kita hendak memasuki daerah endemik diare, vaksin ini tidak diperlukan. Toh melalui makanan kita sehari-hari, mungkin kita sudah terpapar virus itu dan sudah punya antibodi terhadap rotavirus. Vaksin HPV (Human Papiloma Virus) yang ditujukan untuk mencegah kanker leher rahim hanya efektif jika diberikan pada anak wanita berumur 9-16 tahun. Kenapa? Setelah menginjak usia 16 tahun, kemungkinan seseorang sudah pernah terpapar HPV sehingga sudah punya antibodi terhadap HPV. Namun sebagian besar orang yang terpapar HPV tidak menunjukkan gejala, terutama orang yang kekebalan tubuhnya bagus. Karena itu vaksinasi HPV pada gadis remaja berumur lebih dari 16 tahun perlu dikaji lagi manfaatnya mengingat biayanya yang tidak murah.

*****