27/03/12

Saya sedang Ingin Berpetualang

Aku pingin jalan-jalan ke tempat yang baru dan kalau bisa, tempat yang menantang. Ingin tahu sejauh mana aku berani. Pinginnya sih, jadi backpacker alias menempuh liburan gaya ransel! Tujuannya, salah kota di Jawa dulu sih. Kota-kota yang ada pantainya, dong! Pacitan, Pekalongan, Cilacap, Sukabumi, Kebumen (ke pantai Ayah alias pantai Logending, kalau liat foto2nya sih, wow, bagus banget!), Sukabumi, Cirebon, ke mana aja deh yang ada pantainya....asal jangan ke Rembang sama Jepara aja. Bukan apa-apa, aku sudah pernah, kalau tidak bisa dikatakan sudah sering, kesana. Mana unsur petualangannya? Jangan ke pantai-pantai di Bantul dan Gunungkidul juga. Kalau pantai di Gunung Kidul bagus-bagus sih, Bali lewat deh menurutku...tapi kan sudah pernah!

So my crazy idea goes like this: Selesaikan skripsi, sembari menunggu kuliah profesi dimulai, jadi back packer . Jalan-jalan ke beberapa tempat gitu. Di masing-masing tempat, enggak usah lama-lama. Cukup satu malam saja. Tiba saat sore, lihat sunset, tidur, bangun lihat sunrise, menikmati pantai sampai tengah hari (kena matahari bentar, main air, cari kerang, lempar kerang ke laut, foto-foto), terus pergi. Sudah, begitu aja. Ya, kalau kotanya bagus dan banyak daya tarik lain, bolehlah tinggal agak lama. Sebenarnya ini masih direncanakan sebagai tahap latihan sih, kan nanti saat sudah kaya aku pingin ke Nusa Tenggara, Belitung, Sulawesi, Ambon, Papua, Sumatera, ke mana saja impian dan uang hasil kerjaku sendiri membawaku, hahahahaha....yang jelas ingin kuhabiskan hidupku (wew, lebai banget) untuk mensyukuri kekayaan alam Indonesia yang Dianugerahi garis pantai dengan panjang enggak kira-kira ini. Pantai di Indonesia itu banyak dan diantara yang banyak itu, pasti lumayan banyak yang bagus-bagus. 

Kemarin aku nonton liputan tentang dua orang yang berlibur ke salah satu pulau di Sumatera Utara, waaaa...bagus banget!!! Pasir putih, airnya kelihatan biru sekali (karena jernih dan cuaca cerah). Dan yang paling spektakuler adalah, di pulau tersebut ada air terjun yang mengalirkan air tawar jernih ke laut!!! Enggak kira-kira nih bagusnya, exquisite! Kalau aku ada disana, mungkin aku bengong aja saking terpesonanya melihat pemandangan itu. Soalnya, lihat dari televisi aja sudah tergiur...aku yakin pemandangan di lapangan lebih indah dari itu. Hmmm, pokoknya entah berapa kali dalam hidup, aku harus pergi ke pantai yang indah sekali seperti itu (selain ke pantai Sundak pastinya, hihihi).

Oh iya, mungkin tidak hanya ke pantai saja, aku juga ingin ke obyek wisata lain yang menjadi simbol etalase keindahan alam Indonesia, seperti ke Danau Kelimutu, padang pasir Bromo, puncak Jaya Wijaya, Danau Toba, Pulau Komodo, dan lain-lain. Oh iya, main ke Kalimantan juga. Pingin lihat seperti apa sih hutan tropis yang disebut-sebut sebagai paru-paru dunia, syukur-syukur bisa lihat angggrek hitam (walaupun katanya sekarang hutannya banyak yang rusak, sedih banget T.T).

Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu (Arai). Siapa tahu nasibku seperti Ikal dan Arai dalam novel Sang Pemimpi karangan Andrea Hirata.

Pink Beach di Pulau Komodo, NTT
(bagaimana aku enggak kepingin?)
SUMBER GAMBAR : indotur.blogspot.com

17/03/12

Endorphin Surge (Exercising Makes You Feel Great)

Hmmm, i think i had an endorphin surge today today :D
(surge here means sudden increase, not fluctuation)  

What is endorphin, you may ask? 
Endorphin is one of many substances found in our body that acts as neurotransmitter. Means, endorphin's function is to deliver nerve signal in our body. If endorphin binds with its specific receptor, it creates effect resembling opiates' effect. Yeah, i talked about opiates that includes morphine and heroine. Similar to those two opiates, endorphin creates an analgesic effect and a "feel-good" feeling in our body. The name endorphin itself comes from two words: ENDOgenous and MORPHINe, means endorphin is a morphine-like substances produced by our own body. Thanks to Allah the Merciful, it doesn't create an addiction like any exogenous opiate does.

Endorphin's production in human's body are influenced by few things, some of them are exercise, pain, loving someone, sex, and eating spicy food. Pain? Yes. According to Wikipedia, immediately after injury happened, endorphin is released to the blood stream to stop nerve cells from releasing more pain signal. This allows the organism to be in control with him/herself and continues with his/her activity for a period of time. Hmmm, let me think...I remembered a few days ago when some skin in my hand was burnt by my motorcycle's tailpipe and immediately after the burnt i didn't feel anything. I just reflectively pulled my hand from the tailpipe and the first thing i could think is to cool my hand, so i put my hand below a running water. After a ten minutes or so, i began to feel the stinging pain T,T 
So, i think i believe that for a minutes after the burnt happen, the endorphin takes control, therefore i didn't feel any pain for the first few minutes.

The easiest and simplest way to achieve increasing endorphin production for me, though, is by exercising. With a serious exercising, i can feel great with no obvious reason but endorphin surge. The last endorphin surge i can recall before today is the afternoon when i did yoga for the first time. Mmm, i know most yoga's poses for beginners look easy to do because they are so light and seem relaxing instead. The instructor tell us not to force our body, just do the pose as our body can afford it. If our body can't, just do as what we can. With regular exercise, our body's ability will be increased. But, after about one and a half hour of doing yoga, i was drenched in sweat. And in the last minutes of yoga, the relaxation part, suddenly i felt great. I don't know why, my body felt just great. Like i got an awesome present or achieve something great, but i didn't. One word to describe that: Endorphin surge.

The "feel-great" feeling after doing that yoga session lasted quite long, even after i slept on it overnight. The morning after that, i still felt kind of great, although not as intense as the day before. The endorphin must had been metabolized by my system and the "feel-great" feeling slowly diminished. Too bad, my second and next yoga sessions didn't generate the same effect. Maybe because i didnt' enjoy the poses practiced, or because i didn't go with my friend, i don't know.

Today, though, i feel the endorphin surge again. So, after come to an event in my campus, i went to mechanic to get my motorcycle checked and the oil lubricant changed. Turned out i had to wait for a quite long time because the mechanic had many works to be done. I decided to have a walk to a supermarket to buy some fruit. In a lazy days, i would use public transportation and sit in the seat nearest to the bus door, then let my mind wandering while i watch the road. But today i wanted to take a walk. It took about 25 minutes to walk from the mechanic to the supermarket. I walked slowly and observed things. Too bad my camera was out of order so i couldn't take pictures of that cute cat i met and a demonstration held by some college student near traffic light. I met two seniors on the way and had a conversation. Nothing to hurry, right? The mechanic said that it might take a long time before i could get my motorcycle done. 

After bought some fruits, i walked back to the mechanics. Took another 25 minutes but i chose a different route. And in the way back to the mechanic, i felt it! Endorphin surge! Slowly my body felt great. I hummed happily, but slowly that i am sure nobody would hear except myself. Everything looked great. I found a kind of flower that grown in my former house when i was a little girl, about 4 or 5 years old. I touched the flower when i was little, it felt so hairy but interesting to touch, in a non hurtful way. I remembered there were white and pink flowers in front of my former house, but this afternoon i just found the pink one. I stopped for a moment to touch the flower, wow, it felt the same like when i was little (zzz, you don't say Lia??? Haha, of course it does!).

Yeah, i still feel awesome. Hmm, i am going to sleep now, ready to metabolize this precious endorphin. Maybe this is how being on drug feel like? Why being addicted of illegal things if you can achieve the same effect just by exercising? Let's get a weekly dose of our endorphin by exercising!
*a motivation for myself*

10/03/12

Maybelline Unstoppable Auto Liner

Ehm, pada kesempatan kali ini aku ingin me-review sebuah kosmetik! Kosmetik pilihanku kali ini adalah Maybelline Unstoppable Auto Liner.


Disclaimer: Produk ini kubeli dengan uang sendiri, tidak ada kepentingan apapun kecuali hanya untuk kesenangan pribadi semata. 

Unstoppable Auto Liner merupakan suatu eye liner. Itu lho, kosmetik mata yang kalau dipakai, mata si pemakai jadi terlihat ‘terbingkai’ dengan garis hitam (atau cokelat tua, atau biru bahkan ungu). Fungsinya untuk membingkai mata sehingga mata terlihat lebih defined dan tegas. Ada bermacam-macam bentuk eye liner, ada yang cair (aku pernah menulis review-nya disini), pensil, gel, sampai bubuk. Nah Unstoppable Auto Liner itu mirip seperti eye liner pensil. Perbedaannya dengan eye liner pensil biasa adalah si auto liner ini enggak perlu diserut. Jadi tinggal pakai saja. Namanya juga AUTO Liner kan? Jadi otomatis gitu deh.

Yang aku punya adalah yang berwarna hitam. Enggak tahu juga kalau ada warna lain. Aku belinya sekitar bulan November lalu. Harganya aku agak lupa, seingatku sekitar lima puluh ribu. Menurutku eye liner pensil, atau yang modelnya seperti pensil (seperti Unstoppable Auto Liner) itu irit, karena…ya, bentuknya aja pensil, kalau pakai tinggal digoreskan saja dan bayangkan berapa panjang garis yang bisa kita buat dengan ‘isi’ pensil yang panjangnya sekitar 5 cm itu. Jadi, kalau kita bisa menjaga agar eye liner ini tidak patah, maka bisa dipastikan eye liner ini akan awetttt banget. Apalagi auto liner ini kan enggak perlu diserut, jadi enggak ada lagi kerugian material berupa pensil yang memendek dengan cepat karena patah saat diraut. Ini cocok banget buatku. Soalnya, aku kurang ahli dalam meraut aneka pensil-pensil kosmetika tersebut. Kalau meraut pensil alis, pensil alis kusamakan dengan pensil 2B, padahal jelas beda kan. Ternyata, pensil alis lebih empuk dan lebih rapuh daripada pensil kayu untuk menulis sehingga kalau diraut dengan tenaga yang berlebihan saat diraut jadi putus terus dan enggak bisa runcing. Akibatnya, boros! Padahal pensil alisku jarang banget kupakai. Sejauh ini aku selalu minta bantuan pada ibuku untuk meraut pensil alis.

Kenapa aku beli eye liner ini? Yang pertama karena eye liner cairku sepertinya sudah tidak layak dipakai Sudah kubeli sejak zaman semester 4 akhir, tega banget kalau masih mau pakai, itu kan kosmetik buat daerah sekitar mata yang sensitif. Kedua, setelah mencari-cari informasi dari internet tentang produk mana yang layak dibeli sebagai my next eyeliner, produk ini mendapatkan banyak review yang lumayan bagus. Aku memang berpindah hati dari eye liner cair, soalnya pakainya lama. Bagian yang paling susah itu membuat garis yang simetris untuk kedua mata. So, aku memilih eye liner pensil aja. Dan aku enggak beli eye liner pensil merk lain, soalnya merk yang ini enggak perlu diraut, haha. Oh iya, produk ini ophthalmologic tested lho…artinya, sudah teruji keamanannya untuk dipakai di daerah sekitar mata. Sehingga teorinya produk ini aman. Aku sih enggak mengalami kejadian-kejadian menyeramkan setelah memakainya (semisal mata menjadi bengkak, merah atau sejenisnya). Kosmetik yang aman selalu lebih baik.

Hasilnya? Lumayan bagus sih menurutku…maaf ya no picture, lagi males melakukan langkah pake eye liner-foto-hapus eye liner-upload foto di blog, hehe. Eye liner ini sangat mudah sekali dipakai, bahkan untuk orang yang jarang ber-make up sepertiku. Trikku, kalau untuk mata kanan, mulai dari sudut dalam kelopak mata. Untuk mata kiri, mulai dari sudut luar. Bener deh, eye liner ini benar-benar mudah dipakai. Irit waktu! Garisnya juga cukup tegas, walaupun hasilnya memang enggak sedramatis kalau kita pakai eye liner cair. Yang ini, hasilnya lebih alami dan sebenarnya aku lebih suka yang begitu. Oh iya, aku cuma pakai eye liner diatas mata saja, enggak pake eye liner di bawah mata. Kalau kata pakar make-up, pake eye liner di bawah mata bisa membuat kita terlihat lebih tua. Kalau kata ibuku, jika kita sudah terbiasa pakai eye liner di bawah mata, sekalinya kita enggak pakai mata akan terlihat sayu.

Nah, sekarang bagaimana dengan stabilitasnya di muka? Apakah eye liner ini tetap bertahan dengan rapi di tempatnya semula tanpa mengalami perubahan yang bisa dilihat dan dirasakan? Ternyata setelah sekitar 6 jam dipakai (dari pagi hingga siang) eye liner ini smudge alias agak luntur di mataku. Padahal ada tulisan di kemasannya: “Smudge Proof Eyeliner”, huhu. Mungkin ini disebabkan karena jenis kulitku yang berminyak dan hawa yang lumayan panas saat itu. Smudge-nya enggak terlalu parah sampai seluruh kelopak mata jadi menghitam sih, cuma berupa garis item tipis diatas lipatan kelopak mata. Kayakna eye linernya lambat laun larut dalam minyak wajah dan membentuk cap setiap kali aku berkedip deh, hehe. 

Pada kesempatan berikutnya aku mencoba mengaplikasikan bedak tabur dulu di kelopak mata sebelum pakai eye liner (bedak kan bisa menyerap minyak, walaupun kurang tahan lama juga buatku…tapi siapa tahu bisa membantu). Dan ternyata, this trick worked well...lumayan, kelopak mataku jadi tidak menghitam lagi. Overall, produk ini lumayan lah. Kalau disuruh menilai skala 1-10 dengan 10 sebagai nilai maksimal, aku akan memberi nilai 8,1.

Nilai Plus:
  • -          Ophthalmologic tested!
  • -          Mudah dipakai
  • -          Tidak perlu diraut (irit)
  • -          Terkesan natural
  • -          Lebih ekonomis dibanding eyeliner cair
  • -          Mudah didapat (sekarang di Miro*a Kampus aja ada counter Maybelline, di Alfa*art deket rumah di Kudus juga sudah ada produk-produk Maybelline. Jaringan distribusinya sudah oke)

Nilai Minus:
  • -          Smudge setelah dipakai setelah kira-kira 6 jam, dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore

Oh iya, hampir lupa, kata mbak-mbak SPG-nya, kalau mau pakai, eye liner ini diulir sedikit saja biar enggak patah. Terus, jangan lupa segera bersihkan make up kalau sudah tidak ‘diperlukan’ lagi. Hmm, emang ya make up itu seru banget, menantang! Jangan pikir pake make-up itu gampang…perlu latihan dan semangat belajar yang tinggi lho, hehe…tapi untuk sehari-hari tampilan natural lebih baik menurutku. Doaku adalah semoga pekerjaan yang aku dapat besok enggak mengharuskanku buat pakai make-up lengkap setiap hari. Kalau cuma bedak tabur sama lipstik aja sih bolehlah. Boleh juga kalau harus pakai make up sekali-kali, tapi kalau tiap hari??? Ya Allah lindungilah hamba dari pekerjaan yang seperti itu. Amin ya rabbal alamin…jadi seperti apa nanti wajah ini. Aku takut wajahku yang acne-prone ini jadi nggak karuan kalau setiap hari harus pakai make up macam foundation, concealer, bedak padat, blush on, eye shadow, eye liner, eye brow pencil, maskara, dan apalah itu namanya. Lha wong aku dinasehatin "SELAMANYA kamu harus hati-hati sama yang namanya pelembab wajah, karena pelembab umumnya mengandung banyak komponen yang bisa menyumbat pori-pori kulitmu". Nah lho, bayangkan, pelembab aja enggak boleh lho kecuali yang bentuk gel dan yang sudah benar-benar teruji T.T 

BTW, it's gonna be interesting to hear what others say about me when i put eye liner on...
Saat itu aku pakai eye liner (dan selapis maskara) waktu mau datang ke wisudaan mbak kosku. Eh temenku ada yang komen "mau ke wisudaan kok enggak dandan, Li?"
-____- jadi aku pake eyeliner sambil melotot-melotot tadi pagi enggak ada bedanya ya sebenarnya? Eh tapi setelah kupikir, ada bagusnya juga sih enggak kelihatan. Kan definisiku tentang dandanan yang bagus itu ada 2. Nomer 1, sebenarnya kita dandan tapi enggak kelihatan kalau dandan. Nomer 2, kita dandan dan terlihat kalau kita put an effort to put make up, tapi wajah kita masih bisa dikenali.

Pada kesempatan selanjutnya, aku pakai eyeliner lagi waktu mau foto bareng teman-teman sedivisiku di PIOGAMA. Kali ini aku pakenya agak tebal, haha. Dan kubikin sedikit winged alias naik di ujung mata, gaya cat eye gitu deh. Yak, kali ini ketahuan kalo pake eye liner, hoho. Waktu masuk ke sekretariat, temen akrabku dari semester 1 langsung nyeletuk "eh, kamu pakai eye liner ya???". Hoaa, untung sekrenya pas sepi. Haha, tapi langsung pada mafhum juga, kan aku mau foto-foto, apa salahnya berpenampilan agak beda :p

09/03/12

First World Problem

Hari ini ingin berinternet sepuas-puasnya setelah kemarin enggak on-line sama sekali.
Tapi ternyata website favoritku (9gag) sedang tidak bisa diakses. Entah websitenya atau koneksi internetku yang bermasalah, kurang tahu juga.
Yah, tidur lebih awal memang baik untuk kesehatan kok *mematikan laptop*