29/12/10

Rujukan

Heii, entah kenapa makin lama kurasakan semakin susah saja menulis tulisan yang berbau "otak kiri". Pinginnya nulis puisi terus, hahaha....entah pengaruh dari apa, entah bisikan darimana. Aku pun sebenarnya pingin membagi sedikit (sedikiiittt) ilmu yang aku mengerti, entah itu ilmu farmasi, kesehatan, bahasa, atau apa saja. Tapi aku tidak punya ide untuk itu.

Rasanya otak kiriku perlu di-restart, lalu diaktifkan kembali. Haizzhh...aku merindukan gadis itu. Yang menghabiskan waktu luangnya (atau mencuri waktu belajar dan tidurnya) untuk menceritakan sesuatu yang sedikiiit ilmiah.

Yang bisa jadi sumber rujukan saat seseorang mencari sesuatu (ilmu). Hehe...kapan ya blog ini jadi rujukan pengetahuan? Bukan rujukan mencari puisi buat dibaj*k
@_@

Kepergian Intuisi

Logikaku telah kembali
Intuisiku, entah sudah bosan disini, atau mungkin sedang bersembunyi, aku tidak tahu
Yang jelas dia, si intuisi, tidak ada disini

Sedihkah kau melihatku begini?
Tapi setelah kupikirkan -dengan bantuan logika- mungkin tak pernah jua kau rindukan diriku beberapa saat lalu
Yang dikendalikan intuisi

Apa kan kau rindukanku yang manis?
Apa kan kau kehilanganku yang polos?
Seperti yang pernah kau bilang, "gadis manis yang lugu?"
Akankah kau rindukan gadis yang lugu itu? Jangan pernah

Bukan aku lelah berbaik hati
Karena kau terlalu baik untuk tidak diberi hati
Aku hanya bosan...bosan dengan intuisiku yang sekarang kurasa berlebihan

Jangan kau tanya kemana aku, aku masih disini
Bukan kau alasan terbesarku, bukan, dari dulu pun bukan dirimu
Aku masih disini, untuk diriku sendiri
Dan akan kuhadapi dunia, seperti biasa, dengan caraku sendiri

ANGIN (III)

Mawar digoyangkan angin
Ia bergidik, geli, lalu tersipu
Ia merengut ketika angin menggoyang tatanan daunnya yang anggun,
Ketika angin menggoda bunganya yang menarik

Ia heran, kenapa angin tak takut pada durinya yang mengancam
Tapi toh ia tak peduli

Karena sesungguhnya ia selalu merindukan angin
Angin...yang menyejukkannya ketika matahari yang galak menyengatnya
Yang mengingatkannya bahwa ia masih hidup,
setelah manusia memangkasnya tanpa perasaan
Ia merindukan angin yang menyingkirkan embun agar ia tidak kedinginan

Dan tiap kali angin meniupkan keresahannya, mawar kan selalu menyebarkan wanginya
Harapnya, angin kan merasa damai karena menciumnya

Mawar berdoa
Tuhan, jangan pernah ia berubah jadi topan
Aku tak ingin dicerabut oleh sesuatu yang aku sukai
Itu konyol sekali

Lalu, kenapa ketika angin pergi menyentuh tanaman lain mawar merasa tidak suka?
Padahal ia sudah pernah mengerti, angin ingin selalu bergerak
Padahal ia sudah meminta agar tidak dicerabut oleh angin yang disukainya

Tapi Tuhan lebih tahu
Jika terlalu sering terkena angin, mawar bisa rusak
Dan angin bisa mengusir kupu-kupu

Kupu-kupu yang tahu ada sesuatu yang lebih manis pada sang mawar, sesuatu yang lebih manis dari keharuman aromatiknya
Ada sesuatu yang lebih murni padanya, sesuatu yang lebih murni dari sekedar kemurnian kelopak bunga-bunga eloknya
Sesuatu itu yang tidak akan pernah diketahui oleh angin

Maka mawar telah memutuskan
*****

16/12/10

Begitulah Seharusnya

Suatu saat kita akan bertemu
Kemudian kita menyadari bahwa yang kita inginkan lebih dari sekedar pertemuan
Maka kau akan berkata padaku, kita harus bersama dengan izin-Nya

Kau akan membuatku mengerti, bagaimana rasanya "cinta yang sederhana"
Yang selama ini hanya kubaca dari puisi
Dan aku akan mengerti, kesederhanaan cinta itu indah--karena kujalaninya bersamamu

Kau menjadikanku diriku sendiri; diriku yang terbaik
Kau memiliki cintaku, tapi kau pelihara logikaku
Kau membuatku yakin, menghadapi kenyataan denganmu akan lebih indah dari bermimpi sendirian

Kau genggam tanganku, aku pun terpesona, tapi tidak lama-lama
Karena masih luas bagian dari dunia yang belum kita jelajahi
Dan kita pun bersama, menjelajahinya, menggapainya :)


"menjadikanku diriku sendiri-diriku yang terbaik"
:D

07/12/10

I Love My Ibu

Hari ini ibuku berulang tahun ke-49.

Untuk satu hal aku membenci ulang tahunku dan ulang tahun orang-orang yang kusayangi. Hal itu adalah jika kita berulang tahun maka bilangan usia kita bertambah secara diskrit. 17, 18, 19, 20....

Aku ingin aku, dan orang-orang dalam hidupku termasuk ibuku, tidak pernah bertambah tua. So we can live in our forever...haha, tapi itu enggak mungkin, emang kita vampir :p

Kalau ada peri yang bisa mengabulkan permintaan, pasti dia bakal protes deh. Soalnya permintaanku untuk ulang tahun ibuku banyak banget.

Aku ingin beliau tetap sehat dan bugar, sehingga dapat melihatku sebagai orang yang berhasil sampai puas :p

Aku ingin beliau tetap cantik :)

Aku ingin beliau tetap, dan terus bertambah bahagia, disayangi dan menyayangi

Aku ingin beliau tetap dan akan terus bertambah sukses dan cerdas

Aku ingin usianya dirahmati Allah; termasuk di dalamnya segala perbuatan, perkataan dan pemikirannya.

Ahh, aku sayang ibuku banget :D

Kangen sama beliau..sama pelukannya, suaranya yang kudengar langsung (bukan lewat telepon), ciumannya (secara langsung, bukan lewat sms), masakannya, tatapan matanya...semuanya.

Aku sayang ibu

Aku sayang ibu

Aku sayang ayah

Selamat ulang tahun ibuku :)

Saat ini aku belum bisa memberimu sesuatu yang terlalu berharga.

Aku masih seperti ini, belum punya karir yang hebat sepertimu.

Belum bisa membayar belanjaan kita, seperti yang biasa kau lakukan ketika kita belanja berdua.

Belum mendapat apa-apa. Malah sebaliknya mungkin sering memberimu kepanikan, sering menjengkelkan, merepotkan dan membuatmu heran.

Ibu, aku tahu aku tidak akan mampu membalas semua jasamu.

Terlalu banyak yang telah kau berikan dan terlalu banyak pula yang telah aku dapatkan darimu.

Allah merahmati umurmu.

Merahmati setiap detik yang kau gunakan untuk menemaniku dan membimbingku tumbuh dewasa sampai seperti ini. Setiap doa yang kau panjatkan. Setiap tetes peluh, darah dan air mata. Setiap kata yang kau ucap untukku. Setiap pikiran tentang aku. Malaikat mencatat semuanya dan mereka akan bersaksi untukmu, tentang cintamu padaku. Semoga itu semua menjadi ladang amalmu.

"Kalau aku ditanya "siapa orang yang paling kau sayangi?".

Tanpa ragu aku akan menjawab "ibuku".

"Kenapa?"

Well, aku mencintainya

Bukan sekedar karena Allah memerintahkanku begitu;

Bukan sekedar karena ia mencintaiku, cintanya yang kurasakan di tubuhku, yang telah ada untukku bahkan sebelum aku benar-benar ada di dunia ini;

Bukan sekedar karena hal-hal hebat yang dilakukannya untukku;

Tapi aku benar-benar mencintainya, karena ia adalah ibuku, wanita hebat yang dipilih Allah untuk aku"

(dan aku merasa terpilih karena Allah memilihnya untukku).

Tiap hari aku bersyukur karena ia ibuku

Terima kasih Allah, terima kasih ibu

Benar...kalau ditanya siapa orang yang paling kusayangi aku akan menjawab dengan mantap "ibu dan ayahku". Ya, menurutku merekalah kedua orang yang paling pantas kuberi julukan "orang terkasihku di dunia". Pokoknya both of them is my most loved people alive deh, hahaha.

Aku kan belum menikah, jadi orang di dunia ini yang paling kucintai itu ya orang tuaku...jangan pada cemburu ya (geer banget deh, haha). Dan aku melaksanakan kewajiban mencintai itu dengan bahagia dan senang hati sekali :)

Yogyakarta, 6 Desember 2010 (terakhir diedit tanggal 7 Desember 2010)

02/12/10

Hope My Memory will Never Fade :)

So I still remember,

The smile you wore in the first day i met you

Your steady handshake, and the way you introduce yourself

The first message I got from you

The first call from you which I ignored, because I felt like I didn’t know what to speak

I hope my memory will never fade, because you are there

27/11/10

MERASA Cantik

Menurutku setiap wanita harus merasa cantik. Tidak penting menjadi benar-benar cantik kalau kita tidak bisa merasa cantik. Wanita yang tidak bisa melihat kecantikan dirinya tidak akan pernah bahagia, terlepas dari banyaknya pujian yang ia dapatkan; banyaknya laki-laki yang tergila-gila padanya; dan banyaknya bukti-bukti lainnya.

Aku beruntung punya ibu yang tidak pernah mengataiku “kamu jelek” atau "kamu gemuk". Aku beruntung punya ayah yang tahu bagaimana memuji caraku memilih pakaian. Tumbuh dewasa mendengar semua itu, aku jadi tidak terlalu peduli tentang apa yang orang-orang katakan tentang keadaan fisikku.

"Jerawat di mukamu itu akan hilang kalau kau teratur mencuci muka"...tentu saja mudah berkata seperti itu kalau mereka memang tidak berjerawat. Dari ilmu-ilmu yang kupelajari aku tahu tidak sesederhana itu menghilangkan jerawat. Justru pencucian wajah yang berlebihan bisa menimbulkan akibat yang lebih buruk daripada sekedar jerawat. Dan sekarang aku memutuskan untuk tidak terlalu berlebihan memikirkan jerawat di wajahku. Kuserahkan penanganannya pada mereka yang lebih tahu, dan aku sudah memutuskan untuk mulai memikirkan hal-hal lain yang lebih penting daripada sekedar menatap cermin lama-lama.

"Bibirmu memang indah dan proporsional, tapi gigimu terlalu besar, sayang sekali". Ya, gigiku memang seperti ini...yang penting gigi ini selalu sehat sehingga aku bisa makan beraneka jenis makanan. Dan aku tidak mau lagi menutupinya karena malu. Maka sekarang aku hampir selalu tersenyum tiap kali difoto. Setidaknya kata mereka bibirku bagus.

"Menurutku kamu berbeda, tidak seperti mereka...mungkin kalau aku belum pernah melihatmu kamu akan sama mempesonanya". Oke, aku benci dibanding-bandingkan dengan orang lain dalam hal apapun, apalagi dalam hal penampilan. Urus saja penampilanmu sendiri, toh aku yakin aku punya sesuatu yang lebih dibanding sekedar kemampuan memadu-padankan busana dan mengoleskan lipgloss.

"Jari-jari tanganmu pendek, sepertinya akan sulit bagimu untuk berlatih memainkan gitar". Well, aku mengkasihaninya yang belum tahu bahwa perkakas-perkakas yang dibuat untuk manusia normal sudah dirancang (dengan ilmu ergonomi) sedemikian rupa untuk dipakai semua orang dengan anatomi normal (aku memiliki anatomi normal alhamdulillah).

Ya, aku menyukai wanita yang kulihat ketika aku bercermin. Aku tahu tidak semua orang melihat ia seperti aku. Tapi ia adalah aku dan aku merasa senang berada di dalam tubuhnya. Ia adalah yang akan kuajak menua dan mati. Ia akan bersamaku lebih lama dari siapapun orang lain yang ada dalam hidupku. Lalu mengapa aku harus tidak menyukainya? Aku akan menjaganya agar ia dapat berfungsi optimum seperti ini lebih lama.

Aku sering merasa kasihan ketika bertemu seorang wanita yang merasa tidak cantik. Atau mereka yang senantiasa membandingkan dirinya dengan wanita-wanita lain yang mereka temui. Aku bisa mengerti saat membaca artikel yang menulis bahwa laki-laki takut jika ditanya "apakah aku cantik? apakah aku gemuk? apakah pakaian ini cocok untukku?". Jangankan laki-laki, aku yang wanita saja merasa bingung jika ditanya seperti itu.

Aku sedang berusaha melihat keindahan di setiap kejadian, di setiap benda, dan di setiap wajah. Tidak selalu mudah. Tapi menurutku akan ada orang yang melihat keindahan sesungguhnya dari dirimu; wajah dan pikiranmu. Lagipula, I think beautiful is not a mere a state of physical appearance but also a total body and mental health. Jadi berhenti merasa jelek, lakukan apa saja yang bisa membuatmu merasa cantik. Sekali lagi merasa cantik lho, bukan menjadi cantik tapi ribet dan "kosong".

Tapi manusia itu makhluk yang perlu sering diingatkan.

"One of the best things for a woman to hear is that she is beautiful" (Scarlett Johansson)

"All little girls should be told they are pretty, even if they aren't" (Marilyn Monroe)

Bahkan para wanita sosialita (yang kata banyak orang cantik luar biasa) itu tahu betapa pentingnya pujian berbunyi "kamu cantik" bagi seorang wanita. Bahwa ia tidak perlu berkaca dan membetulkan dandanannya setiap lima menit untuk memastikannya. Dan wanita tidak akan pernah percaya bahwa ia cantik, sampai seseorang berkata seperti itu. Lha wong ketika dipuji cantik aja mereka malah tidak percaya dan marah-marah kok :(
Girls...when i say you're a beauty, i mean it! You don't want to be called beautiful by your face nor your body...but your soul and you brain too, right?

Ya, hari ini aku berutang budi pada seseorang yang menganggap aku cantik :)

Wawww....mungkin dia tidak pernah tahu betapa menyenangkannya, betapa menginspirasinya itu. Eits...bukannya aku jadi kegeeran sama dia lho! Aku hanya merasa senang dan berterima kasih :)

Terima kasih untuk mengingatkanku bahwa aku harus selalu menyukai wanita yang kulihat di cermin setiap kali aku berkaca :)

Ingatlah teman-teman...
Kecantikan ada di setiap sinar mata
Ada di setiap warna dan rupa kulit,
Di setiap kombinasi komponen wajah
Tapi ia hanya akan tinggal di mata yang dapat melihatnya
-Beauty is in the eye of the beholder, so why don't you behold your own beauty?

22/11/10

Cinta dan Konsekuensinya

Kalau beberapa masa yang lalu (udah lama banget soalnya) aku belajar tentang keindahan cinta, maka malam ini giliranku belajar tentang konsekuensi mencintai.

Jatuh cinta. Akankah seseorang terbiasa dengan pengalaman ini?
Menurutku jawabannya tidak. Karena rasa itu begitu indah, walau sudah ratusan kali jatuh cinta, kita tidak akan pernah terbiasa dengan keindahannya, dengan getarannya...dengan hati kita yang baru karena jatuh cinta.

Hati yang baru? Ya...menurutku jatuh cinta membuat kita menjadi manusia baru yang sebelumnya tidak kita kenal; manusia yang keheranan mendapati dirinya memimpikan obyek cintanya. Manusia yang mempertanyakan kewarasannya ketika bertemu dengan obyek cintanya itu.

Mungkin sudah puluhan, ratusan kali kita mengalaminya. Tapi sekali lagi, kurasa kita tidak akan pernah terbiasa. Rasanya seperti naik roller coaster. Ketika akan duduk di kursinya, kita yang sudah berpengalaman naik wahana itu akan merasa sedikit sombong: "Ah, aku pasti bisa tenang! Kan aku sudah pernah!".

Kenyataannya?
Ketika roller coaster itu mulai bergerak, mengombang-ambingkan siapapun yang ada di atasnya, mendadak kau tahu pengalamanmu tidak berarti. Jantungmu tetap berpacu kencang; tanganmu tetap kencang, dan makin kencang menggenggam pegangan.

Kurasa jatuh cinta pun demikian. Kita pikir kita sudah tahu bagaimana rasanya, tapi kita tetap bingung menghadapinya.

Konsekuensi mencintai? Kalau keindahannya, sudah pasti ada. Tidak ada sensasi dalam hidup yang benar-benar sama dibanding ketika kita bersama dengan obyek cinta kita. Dan kepastian bahwa ia juga ingin bersama kita. Kalau konsekuensi yang tidak menyenangkan?

Cemburu, patah hati.
Dan semuanya melelahkan. Tidak ada rasa sakit yang sama dibanding rasa ketika melihat obyek cinta kita memilih subyek lain. Atau tampaknya begitu.
Beberapa keadaan tidak bisa dikembalikan.
Kau harus berlatih untuk meletakkan senyum itu lagi di wajahmu. Dan di sinar matamu.

Malam ini aku belajar betapa seseorang bisa diubah oleh sesuatu yang bernama cinta.
Orang yang katanya penyabar menjadi pemarah dan temperamental, terlalu khawatir akan sakitnya patah hati.
Orang yang menganggap dirinya logis dan selalu mengagungkan logika, dapat menangis tanpa sebab.
Orang yang santai dan berpandangan positif, tiba-tiba menjadi picik dan pesimis apakah dirinya cukup berharga...

Wah, ruwet ya sepertinya? Makin tua kok kayaknya apa-apa butuh mikir lebih keras (ya iyaalahh!!). Kayaknya entar kalau aku mau makan aja, kalau udah tua pasti mikir deh...apakah makanan yang kumasukkan ke mulut ini akan menghapus cahaya mudaku sehingga memusnahkan impianku untuk menjadi orang yang awet muda (halah!!! kayak iklan kosmetik aja).

Hmm, sebagai penutup entri melankolis ini, aku mau mengutip kata-kata dari seseorang yang minta disitasikan sebagai Rahwiku (2010), seorang mahasiswa biasa2 saja dari universitas yang ga hebat2 amat.

"Sampai kapankah manusia tetap akan seperti ini?
Cobaan yang diberikan olehNya ini jangan-jangan menjadi pertanda
Kita belum dewasa
Kita masih mengedepankan perasaan dan kesenangan sesaat
Kita masih labil dan belum memahami makna cinta yang sebenarnya
Jadi, akankah kita bertekuk lutut hanya karena sebuah cinta yang hanya dilandasi euforia semata??"


Oke, menurutku adalah hal yang wajar kalau kita sedih karena tidak mendapat sesuatu yang kita inginkan. Tapi jangan berlebihan, karena kita masih begitu muda (muda??? hehehe). Yeah, we're too young to be miserable. Mengutip kembali kata-kata Rahwiku (2010) diatas, jangan sampai kita sampai "bertekuk lutut hanya karena sebuah cinta yang hanya dilandasi euforia semata".

Mungkin beberapa tahun dari sekarang, kisah cinta itu akan terasa sangat, sangat lucu. Ketika akhirnya kita menemukan seseorang yang lain, dari suatu tempat lain di bumi ini yang Diciptakan-Nya untuk kita.

17/11/10

Patient Counseling Event

Pada tanggal 13-14 November 2010, Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) "Ars Praeparandi" Sekolah Farmasi ITB mengadakan Patient Counseling Event. Rangkaian acara meliputi stadium generale dan kompetisi konseling pasien. Fakultas Farmasi UGM mengirimkan 9 wakilnya dalam acara tersebut, yaitu:

Tingkat Profesi:

1. Mbak Dewi

2. Mbak Rosana

3. Mbak Elok

4. Mbak Novi

5. Mbak Ana a.k.a mbak Nawang

Tingkat S1:

1. Mbak Fitria

2. Mbak Lathifa a.k.a mbak Fafa

3. Amalia

4. Setyowati

Sebelum mengikuti lomba, kami para peserta telah mendapat bimbingan intensif dari dosen kami tercinta, ibu Susi Ari Kristina. Walaupun latihan sempat terganggu karena bencana letusan Merapi yang mengakibatkan kegiatan perkuliahan dan praktikum ditiadakan selama 1 minggu lebih, namun kami tetap optimis dalam mengikuti lomba tersebut. Berangkat dari stasiun kereta api “Tugu” Yogyakarta pukul 21.45 WIB, akhirnya kami tiba di kota Bandung, setelah menempuh sekitar delapan jam perjalanan.

Disambut dengan ramah oleh teman-teman calon rekan sejawat kami di ITB, kami mengikuti stadium generale dan babak penyisihan di hari pertama (13 November 2010). Pada hari kedua (14 November 2010) dua wakil UGM, mbak Fitria dan mbak Elok mengikuti babak final. Kami yang tidak masuk babak final sempat menikmati sejenak keindahan kota Bandung yang dikenal memiliki “everlasting beauty”. Setelah itu kami datang lagi ke kampus ITB di jalan Ganesha yang asri dan sejuk untuk menyaksikan penampilan dan mendukung kedua teman kami tersebut.

Singkat cerita alhamdulillah UGM mendapat kehormatan dapat membawa pulang beberapa piala yang disediakan J Gelar juara 2 tingkat S1 kompetisi konseling pasien diraih oleh mbak Fitria Nur Hidayah (Farmasi Klinik Komunitas 2007). Gelar juara 1 tingkat profesi kompetisi konseling diraih oleh mbak Elok. Atas kemenangan di tingkat profesi ini maka UGM berhak membawa pulang piala bergilir dari dekan Sekolah Farmasi ITB ^^

Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi segala kesempatan bagi kami. Ucapan terima kasih kami haturkan pada ibu Susi yang dengan terampil dan sabar telah membimbing kami dan bersedia mengantarkan dan mendukung kami dalam mengikuti acara tersebut. Terima kasih kami haturkan pula pada Fakultas Farmasi UGM, teman-teman dan keluarga kami yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga kami bisa mengikuti kompetisi tersebut.

Patient Counseling Event Sekolah Farmasi ITB:

“GOOD PHARMACIST, GOOD COUNSELING”

16/11/10

kau sayangi vs yang menyayangimu

Orang-orang hadir dalam hidupmu dan tanpa kau hindari, kau membuat beberapa ekspektasi dari mereka dan kehadiran mereka di hidupmu ini
Kau berharap pada mereka, manusia yang mungkin tak lebih sempurna dari dirimu adanya
Tapi kau gantungkan asamu pada beberapa dari mereka, berharap mereka dapat membuatmu bahagia

Tapi tak selalu keindahan berbalas keelokan, pun tak selamanya keburukan laku dibalas dengan kekejaman...seperti halnya harapan tak selalu berarti kenyataan
Kau kan menyadarinya, siapa sebenarnya yang benar-benar mencintaimu
Ketika ia membuktikan padamu bahwa ia benar-benar mengenalmu

Ketika ia mengingat warna kesukaanmu-karena pernah mendengarmu sekali saja berkata "aku suka benda itu, karena warnanya begitu"
Ketika ia mengingat benda yang kau inginkan-karena pernah sekali saja ia mendengarmu "kenapa tidak ada barang seperti itu dijual disini?"
Ketika ia mengingat benda yang kau sukai-karena pernah sekali saja ia melihatmu memakainya dan berkata "aku tidak menyangka ada benda seperti ini"

Sementara ia yang lain, yang kau gantungi harapan itu...
Pernahkah ia tahu, apa warna kesukaanmu? Mungkin ia bahkan tak menyadarinya, walau sudah ratusan kali ia melihatmu dengan sengaja memilih warna itu.
Pernahkah ia tahu, benda apa yang sedang kau inginkan? Mungkin ia bahkan tak pernah memperhatikan, walau sudah ratusan kali ia mendengar gumaman kecewamu ketika lagi-lagi kau tidak bisa mendapat apa yang kau mau.
Pernahkan ia tahu, benda yang benar-benar kau sukai? Yang kau pakai setiap hari? Apakah ia peduli?

Dan saat kau menyadari semua itu, seolah ada palu dihantamkan ke kepalamu
Betapa selama ini kau telah mengharapkan orang yang salah untuk menyayangimu
Betapa selama ini kau telah melupakan (menyia-nyiakan?) ia dan mereka yang benar-benar mencintaimu
Mencintaimu, walau kau tak pernah sengaja tampil menyenangkan untuknya
Tetap mencintaimu, meskipun kau sering memperlakukan ia seenaknya
Terus mencintaimu walau kau tak pernah peduli...

**Ya Allah, Berikanlah aku kemampuan untuk melihat siapa yang baik untukku. Jika ia/mereka baik untukku maka Dekatkanlah dengan aku. Jika ia/mereka buruk untukku maka Jauhkanlah dariku. Sesungguhnya Engkaulah maha pembolak-balik hati**

Yogyakarta, 16 November 2010 pukul 22.15 WIB

04/11/10

Review Hari Ini (4 November)

Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya; orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya. (Kahlil Gibran)

Hari ini sudah kuputuskan aku akan menjadi seorang optimis saja. Ya, hari ini sebenarnya ada beberapa hal yang membuatku merasa down. Salah satunya adalah UTS yang meragukan hasilnya. Itu cuma salah satu...ahh, memang nyata itu kejam. Tapi ia jujur. Dan NYATA.

Tapi Allah tidak pernah jahat padaku. Ada kejadian yang menyenangkan, satu yang benar-benar menyenangkan...hari ini aku latihan konseling pasien buat lomba minggu depan. Pada sesi latihan kemarin, dosenku (mentor) bilang kalau aku terlalu sering menggunakan kata yang tidak perlu, seperti "gitu", "anu", "ini", dan "itu". Dan hari ini alhamdulillah, menurutnya aku sudah tidak mengucapkan kata-kata yang tidak perlu itu. Padahal aku tidak melatih diriku secara khusus...aku cuma bilang pada diriku sendiri aku tidak akan mengucap kata-kata itu lagi (setidaknya menguranginya). Kekuatan pikiran memang hebat, kalau kita benar-benar insist untuk membuatnya bekerja.

Kalau tentang kejadian yang kurang menyenangkan...bagian 'berduri' dari perjalananku hari ini? Aku memutuskan untuk berpikir positif mengenainya. Kenapa Allah menciptakan duri untuk mawar yang indah? Untuk melindunginya dari tangan-tangan jahil. Mungkin hari ini Allah memberi duri pada kehidupanku, untuk melindunginya dari kerusakan yang lebih dalam. Mungkin begitu...kita tidak pernah tahu cara-Nya bekerja sampai Ia benar-benar bekerja kan.

Misalnya tentang UTS itu. Aku sedih karena merasa tidak maksimal dalam mengerjakannya. Tapi apakah sedihku bisa mengganti jawaban-jawabanku yang salah dan menaikkan nilaiku? Tidak bisa kan...jadi aku memutuskan untuk move on. Hmm, move-on...benar-benar mantra yang sangat membantuku untuk menegakkan kepala hari ini. Ya, kalau aku terdiam nanti malah benar-benar sedih. Jadi aku memutuskan untuk memelihara energi positifku dengan melakukan hal-hal yang kunikmati. Walaupun harus hujan-hujan juga, tapi aku seneng.

I won't let anything, or anyone ruining my life. I'm happy and nothing/nobody can change that.

Kalau dipikir-pikir bakal wagu lho kalau aku down. Kenapa? Kalau aku down, artinya aku lembek banget...coba deh bandingkan keadaanku sama pengungsi di lereng Merapi sana, aku jauh lebih beruntung sekali...Merapi yang saat ini sedang batuk-batuk dan suara batuknya dapat kudengar dari kosku yang jaraknya hampir 40 km dari puncaknya. Yang batuk-batuknya menggetarkan pintu kamarku. Nah kalau aku yang disini udah ketakutan gimana mereka yang disana?

Ya Allah, Engkau Tahu kemampuan tiap umatmu, dan aku yakin Kau tidak akan Memberi cobaan diluar batas kemampuan mereka.

Merapi, tenanglah.....

02/11/10

Anti-Epileptic Drugs

Thanks to molecular pharmacology for explaining this. Ah, you have to know how i love pharmacology...the lessons and the lecturer (hahaha). Basic pharmacology taught me about many types of drugs and their names too...molecular biology explain its mechanism of action in detail, in molecular detail. Yeah it can be complicated sometimes, but i think it's kind of fun.

I want to write a brief review about some of anti-epileptic drugs' mechanism. My favorite lecturer explained a few types of anti-epileptic drugs. Here they are (caution: may be very boring, but who cares, it is for my archieve):

#Phenytoin and Carbamazepin
These drugs prevents seizures by prolongs (and stabilizes) the inactivation time of sodium channels. In an epilepsy sufferer, the impulse in their nerve cells travel so fast and uncontrollable, causing a sudden, involuntary, and uncontrollable body and extremities movement (called grand-mal seizures). Sodium channels have an important role in this process; the traveling of impulse in nerve cells depends on how fast the propagation happens. Propagation happens when a sodium channel opens (activation), letting a sodium (Na+) ion enters the nerve cells and causing depolarization (reducing of electric potential/voltage between intracellular and extracellular milieu). This depolarization causing the next sodium channels to open, letting another sodium ion in and causing depolarization of that channel. Again, this depolarization open the next sodium channel to open. This event happens simultaneously until the impulse reaches the nerve cell ending. I imagine propagation as impulse running from channel to channel from axon to nerve cell ending.
Prolonged inactivation by those drugs causing the inhibition of impulse to travels, so they prevent seizures.

#Etosuksimid
Phenytoin and Carbamazepin, as told above, are used to treat grand-mal epilepsy (seizures of all parts of the sufferer's body). Beside grand-mal epilepsy there is another type of epilepsy, petit-mal epilepsy. In this epilepsy, the sufferer does not experience seizures. Instead, they are unconsious for a brief period of time. This may be accompanied by steady facial expressions and eyes staring blankly. People around them, or maybe themselves, may be unaware of this attack. Based on articles i read, 75% of petit-mal sufferers will experience grand-mal seizures later in their life :(
Petit-mal epilepsy's mechanism of occurance involves T-type (tiny/transient type) calcium channel. This type of calcium channels is an ion channel that can be activated by minor depolarization (slight reduction of electric potensial/voltage between intracellular and extracellular milleu). When it is activated, it opens and a calcium ion (Ca++) from extracellular milleu goes inside. Etosuksimid inhibits this channel to be open, thus prevents petit-mal attack.

Okay...those are from my lecturer. Then i searched in internet about valproic acid. Here it is:

# Valproic Acid
I am fond of this drug. Why? Because later i knew how great it really is. Valproic acid is able to prolongs and stabilizes the sodium channels (like phenytoin and carbamazepin). It is able to inhibits the opening of T-type calcium channels (like etosuksimid). Therefore, valproic acid can prevent both grand-mal and petit-mal seizures. It's also inhibits metabolism (transamination) of GABA by inhibits GABA transaminase enzyme. GABA is known for its effect on inactivating nerve cells. So, if we inhibits GABA metabolism, there will be more active GABA, causing greater nerve cells inactivation (good way for preventing seizures). To make it sounds greater, it also shows transquillizing effect like lithium. It is also now being investigated as a potent medication for HIV, lupus and cancer (because it inhibits Histone-Diacetylase enzyme). W.O.W :D
What's more? Valproic acid has minimum sedative properties and geberally has no intolerable side effects (but using this medication on patient with hepatic dysfunction is not recommended). I thing it will be cool to my industry to synthesize this drug so there will be more epilepsy sufferer saved, hehehe :P

But, what's bad about those drugs? They are all TERATOGENIC. Yeah, i know there is no such thing like 100% safe drug. Every drug (and food) has its own side effect. Just like Paracelcus said "Poison is in everything, and no thing is without poison. The dosage makes it either a poison or a remedy"

29/10/10

Affluent. Wealthy. Rich. Well-Off. Prosper.

I want to possess my own industry someday. As a pharmacist-to-be, i want to own a pharmaceutical industry. Or maybe a few of them :D

I want my products to be halal. I will use 100% bovine gelatin for capsules. As long as it possible, i will avoid to use ethanol as an excipient. If i produce vaccines, hormones, or any other biotechnological drugs, it must be produced in a way that we can be sure it is halal.

It will be great if my industry synthesizes its active component by itself. Hmm...what will it synthesize? No, no...not a paracetamol because there are too many industries in Indonesia making drugs contain paracetamol. But paracetamol analogue will be alright. Maybe my industry will be making a new medication for acne, hahaha. A breakthrough molecule that completely diminish acne from skin in just a few minutes-no pain, no itchy or burning sensation, no marks left. Won't it be great?

Or new medication that is able to cure epilepsy forever. Take a few tablets and a sufferer will be seizure free for a lifetime! No long and boring treatment. No nasty side effects, and no worries!

But i don't see myself as a scientist who invent and synthesize those medications. I imagine myself as a rich woman who will pay other scientist to invent them. They are my team and i pay them to work for me. Drug designer team of Widyaninggar corporation, hahaha.

Okay, that's plan A. Plan B?
If it's too difficult for me to found a pharmaceutical industries, i think it will be great to found a cosmetic industry. Beauty business is one of many things i fond of. My cosmetics will assure it consumer that it will keep their skin, hair, lip, and nail healthy. Healthy is beautiful. My cosmetics will be safe enough to be consumed for a lifetime. Of course it will be halal, too.

The colours of its decorative products? It will be dominated by natural colours. Perfecting and defining women's beauty rather than covering them. Earthy-toned eye make up, nude-coloured lipstick, light pink brush. The smells of its parfume? Classy but sassy. Flowery but not boring. Gives a tough impression, but still states sweeteness and femininity. The woman uses my cosmetics are a gorgeous, confident woman who walks with charisma. Hahaha.

Plan C, is the plan if two plans above are too impossible. But nothing is too impossible. What is plan C, then? To found a drugstore or aesthetic centre. I want to be a business owner.

Why do I want to be a business owner? I always say that's because I wanna be rich. Maybe people consider me as a person who is obsessed to be rich. The truth is, i want to provide jobs for more people. Has no money and no fixed job apparently cause most of crime nowadays. Poverty must be responsible for most society problems. So, i want people to have enough money so they can feed and achieve a better life...without doing gross things to get money.

Before i can have them have enough money, i have to have much money on my own first. I have to be rich!

You Have no Idea...

You have no idea of how long words you had said will linger in a person's mind. Maybe a minute. Maybe an hour. Maybe overnight. Maybe forever.

Maybe you said those words without any serious intention, but for some people, those words might mean something. You never know; maybe they have created some images in their mind. Words you say? Maybe it's going to strengthen their images, their dreams even more.

So next time you're going to crack another jokes, or tease playfully, just remember...it might be a mind who is ready to keep it forever. Don't let it get something you don't intended to say.

26/10/10

Professors

This week I have mid-term examination. I hope I will not make any unnecessarily mistake again like I did in my first day of examination. I was disappointed in myself because I didn’t do my best for the first day’s subject.

Being a large class my class is, the faculty placed us to sit in room 2 and ruang sidang in unit 1. Two rooms are being merged so all of my classmate and everyone who take the test with us will have their own seat and still have enough space between them.

In ruang sidang, there are photographs of Faculty of Pharmacy UGM’s professors. Professor here means lecturer who has already got the highest academic rank. There are 30 of them, excluding one who hasn’t got his photograph displayed yet. I observed them attentively this afternoon after finished my test.

The first word came to my mind was "wow".
They all are looking good; they truly are. And more than looking good, they are gorgeous. They look sophisticated, astonishing, and indifferent at the same time. Indifferent in a gorgeous way. Their eyes are solemn and calm. Each photograph is like one you suppose to see when you look at a big scientist's picture. A great, wise and experienced one.

I was dazzled. I always think it takes a lot more than a brilliant mind to be a professor. Wow wow wow. I want to be there 30 years from now to see, who's got his/her picture displayed. It can be yours. It can be mine.

Mine??
It's not that i don't wanna be a professor someday. But maybe there are some things i want more. What are them? SECRET. Not that they are too important to share.
:D

08/09/10

sabar!

Aku malu kalau mendapati diriku dalam keadaan tidak sabar. Seperti saat ini.
Kalau diamati sejak satu jam lalu, memang aku tampak seperti orang gila. Tadi aku merasa senang, sampai senyum-senyum sendiri. Merasa geli juga, karena ada sesuatu yang lucu.
Tapi saat ini, aku merasa kesal dan pingin banget memukuli karung pasir. Aku merasa tidak sabar. Aku pingin melakukan sesuatu secepat mungkin agar nanti tidak terlambat ke acara selanjutnya (dimana aku sudah JANJI untuk datang ke acara itu, berarti aku sudah berhutang). Tapi malah orang-orang keliatan tenang-tenang saja! Dengan kemampuan komunikasi yang pas-pasan ini sudah kusampaikan keinginanku, tapi mungkin aku tidak berhasil.
Hah!! Kiranya puasaku hari ini cuma mendapat lapar dan dahaga.

06/09/10

HUJAN (lagi)

Aku benar-benar suka hujan!
Aku juga tidak tahu alasannya. Banyak orang mengkaitkan hujan dengan memori atau orang tertentu dalam hidup mereka. Tapi aku nggak mau begitu. Bisa aja suatu saat aku membenci memori atau orang itu dan aku jadi membenci hujan. Aku tidak mau membenci hujan.

Hujan terlalu cantik.
Airnya turun sebagai tetesan-tetesan, bukan guyuran. Bisa sesakit apa sih kena tetesan hujan? Kecuali kita berlari dalam kecepatan lebih dari 40 km/jam (baca: naik sepeda motor) sambil hujan-hujanan.
Mungkin hujan itu sprayer raksasa ciptaan Allah buat menyirami bumi. Setelah disirami, tanah dan tanaman jadi tampak berwarna lebih gelap (ada penjelasan ilmiahnya). Gelap, terkesan sejuk.
Airnya turun dari atas, kadang-kadang aku membayangkan hujan itu seperti tirai. Dibalik tirai itu ada tanaman-tanaman, bangunan-bangunan, dan orang-orang yang kehujanan. Bayangkan kalau hujan menyembur dari bawah. Mungkin namanya bencana.

Saat ini, di hari libur menjelang lebaran, aku ngetik sambil melihat hujan dari balik kaca. Mungkin rasanya seperti melihat dunia memakai kacamata yang lensanya sedikit abu-abu.
Nggak ada yang perlu diburu-buru (hal terindah tentang liburan). Aku menaikkan kaki ke atas kursi. Kalau saat ini nggak puasa mungkin aku sudah membuat segelas teh hijau tanpa gula. Kalau tiap hari kita melakukan hal itu (duduk santai sambil melihat hujan dan meminum teh hijau) mungkin kita bisa tampak lima tahun lebih muda.

Aku jadi ingin hujan-hujanan. Memakai rok balon hitamku yang tebal dan bahannya mirip beludru itu, memakai atasan yang warnanya hitam juga dan berdiri menengadah menatap langit yang terbuka saat hujan. Tertawa riang seperti anak kecil...
Rasanya tidak mungkin. Maksudku, tidak mungkin dilakukan sampai aku punya rumah sendiri yang memiliki halaman tanpa atap yang benar-benar tidak bisa dilihat orang dari luar rumah.

Sebagai gantinya, berjalan di bawah payung saat hujan terasa boleh juga. Suara tetesan hujan yang mengenai (atau menghujam) payung diatas kepala terasa menyenangkan.

Yah.
Yang jelas, hari hujan adalah hari yang sejuk. Bukannya aku membenci matahari...tapi hari yang sejuk itu hari yang menyenangkan. Kesejukan identik dengan ketenangan. Dan bau khas yang tercium setelah hujan! Kita bisa menirunya dengan menyiram halaman yang kering, tapi aromanya tidak seindah aroma hujan yang asli (yang sebenarnya adalah aroma debu yang terbasahi).

Tidak lupa suara-suara saat hujan. Menenangkan, bukannya menakutkan. Suara tetesan air mengenai daun, suara air yang jatuh dari saluran air, suara air yang menetes di kubangan air, suara angin, suara guruh dan guntur. Lalu ada juga kilat yang terkadang tampak di langit.

Hujan, hujan....asal nggak terjadi saat aku bersenang-senang di pantai atau sedang terburu-buru dan nggak menimbulkan banjir, memang indah sekali!

31/08/10

Can I Have this Dance?

Can I Have This Dance
(Zac Efron & Vanessa Anne Hudgens)

Take my hand, take one step
Pull me close, take one step
Keep your eyes locked on mine
Let the music be your guide

Won't you promise me (now won't you promise me, that you'll never forget)
We'll keep dancing wherever we go next

It's like catching lightning the chances of finding someone like you
It's one in a million chances of feeling the way we do
And in everystep together, we just keep on getting better
So, can I have this dance?
Can I have this dance

Take my hand, take the lead
And every turn, will safe with me,
Don't be afraid, afraid to fall
You know I'll catch you through it all

And you can't keep us apart (even a thousand miles, can't keep us apart)
Cause my heart (cause my heart) is wherever you are

It's like catching lightning the chances of finding someone like you
It's one in a million chances of feeling the way we do
And in everystep together, we just keep on getting better
So, can I have this dance?
Can I have this dance

Oh, no mountains too high enough, no oceans too wide
'Cause together or not, our dance won't stop
Let it rain, let it pour
What we have is worth fighting for
You know I believe, that we're meant to be

It's like catching lightning the chances of finding someone like you
It's one in a million chances of feeling the way we do
And in everystep together, we just keep on getting better
So, can I have this dance?
Can I have this dance

Can I have this dance
Can I have this dance





Blogger's note:
  1. Lirik dan video lagu ini merupakan kekayaan intelektual dari para penciptanya (saya nggak tau siapa, tapi yang jelas bukan saya).
  2. Haa...tariannya keren! Pingin bisa nge-dance kayak si Vanessa!! Gerakannya alami banget meskipun dia pake sepatu hak tinggi :o Nggak harus suka High School Musical buat suka scene ini...
Absolutely love it!

02/08/10

My Own Personal Brand of....

You're my own personal brand of digitoxin.
If I were a sufferer of cardiac arrest, my heart would say thanks to you. But my heart beats normally, so your presence will cause me a tachyarrhythmia. Beats so fast and abnormal that i hope i could find a place in this world i could be alone to normalize my heartbeat and my breath.

I don't have to use any blush-on on my face,
Because you're able to flaunt my natural blush, blush whose color named "Embarrassed Pink #1". Yeah, that's my own personal brand of blush-on. That natural blush-on colors my cheeks, all parts of my face...so convincing, so embarrassing. I hope, someday when the natural blush shows, i could bury myself in an invisible hole under my feet.

You're my own personal room warmer; every time i stand beside you, an abnormal heat radiates. From where, i can't tell. All i know, i feel an urge to get a chilled air. Maybe i should bring myself a fan. Sometimes, i hoped the snow falls. If that was too much, i prayed for the rain to fall.

What a bizarre experience...

27/07/10

choices

But I’ve made my decision and no point in regretting that. I seldom regretting my decision; I don’t want this become an exception.

But this is an exception.

Two sides of my choices have their plus and minus. I think I didn’t spend enough time to analyze them carefully. I let my logical thought take over. Just analyzing the loss I would get if I prefer going there. I forget to consider how regretful I would, if I don’t!

And now, I kind of regret my decision. But, too little too late...If I could blame on something, then I would blame my late emotional reminder. Why didn’t it come earlier so my eagerness to go would stay longer? I must have been there if it did.

I must have been there, and in spite of all that insignificant loss, I would feel very, very warm there.
Now, here, here I am, cold, and begin to count all the loss I’ve earned. Time and chances. And all that warmness, burning heat that I would always be demanding of.

All of the loss I will never regain.

(Aku lagi…lebai banget deh! Nemu tulisan Inggris di my Document...ya udah aku post aja. udah lama nggak posting bahasa Inggris).

18/07/10

Pharmacist Recommended : Verile Facial Wash

DISCLAIMER : Posting ini dibuat untuk kepentingan review saja, tidak dimaksudkan untuk menggantikan advis tenaga medis. Posting ini juga tidak dibuat untuk kepentingan promosi, produk yang diulas dalam postingan ini dibeli dengan kocek pribadi si blogger :p

Jerawat disebabakan karena sumbatan kelenjar minyak karena tertutup oleh minyak, sel-sel kulit mati, debu, dan lain-lain. Dengan adanya bakteri Propionibacterium acne, sumbatan ini terinfeksi, menimbulkan inflamasi dengan tanda kemerahan, bengkak, dan nyeri pada kulit.

Sebenarnya, tubuh kita sudah punya mekanisme khusus untuk menghadapi bakteri P.acne dan bakteri/mikroba pathogen (penyebab penyakit) lain yang ada di kulit. Kulit kita memiliki pH sekitar 5,5 (pH air murni = 7,00). Artinya, kulit kita bersifat asam, seperti es jeruk, hehehe…pH asam ini berfungsi untuk membunuh mikroba penyebab penyakit, karena umumnya mikroba-mikroba pengganngu tersebut cuma bisa hidup di pH netral (sekitar 7,00). Dengan kata lain, keasaman alami kulit membunuh mereka.

Pelindung asam pada kulit ini akan hilang setelah kita membersihkan kulit dengan sabun. Kenapa? Karena sabun memiliki pH>7,00; dengan kata lain sabun memiliki sifat basa. Sifat ini disebabkan karena kandungan surfaktan pada sabun itu. Coba cek komposisi sebuah sabun/shampoo, pasti ada deh kandungan bahan-bahan ini:

- Sodium (natrium)/Potassium (kalium)/Amonium Lauryl Sulfat

- Sodium (natrium)/Potassium (kalium)/Amonium Laureth sulfat

- Stearic/caprilic/capric acid (asam stearat/kaprilat/kaprat) + Kalium/Natrium Hydroxide (KOH atau NaOH)

- Dll, tanya om google aja

Surfaktan itu berfungsi biar minyak di kulit kita (yang dikeluarkan oleh kelenjar minyak di kulit) tercuci dan kulit jadi bersih. Menurut nature-nya, air tidak bisa melarutkan minyak. Karena itu, agar minyak di kulit bisa lepas, saat mandi kita pakai sabun dan shampoo. Surfaktan itu akan mengelilingi molekul minyak. Minyak yang dikelilingi surfaktan ini bisa terbawa oleh air yang kita pakai untuk membilas tubuh. Ya,kira-kira sederhananya seperti itu. Karena itu, sesudah kita mandi, kulit akan terasa kesat dan tampak tidak berminyak lagi. Kan lemaknya sudah digandeng sama si surfaktan biar bisa terbawa oleh air.

Kulit sudah bersih, tapi sifat basa dari surfaktan itu akan menghilangkan pelindung asam dari kulit. Percayailah prinsip kimia sederhana ini : Kalau asam ketemu basa, keasamannya pasti akan berkurang, bahkan bisa berubah menjadi netral atau basa. Yup, setelah kita membersihkan tubuh pakai surfaktan ini, untuk beberapa saat, kulit kita kehilangan suasana asamnya. Padahal seperti sudah dijelaskan, suasana asam ini penting untuk membunuh mikroba jahat di kulit. Akibatnya, kulit lebih rentan juga terkena infeksi dari bakteri P.acne dan jerawat pun muncul. Dulu temenku nyoba sabun wajah merek tertentu, dan setelah pakai sabun itu jerawatnya malah muncul gila-gilaan. Beneran deh, aku liat wajahnya yang semula mulus bagai wajah bayi berubah jadi jerawatan. Sekarang aku tahu kenapa. Masalah pH alias keasaman kulit!

Nah, apa itu berarti kita nggak boleh pakai sabun muka lagi? Nanti bersihin muka pakai apa dong? Susu pembersih dan toner juga belum tentu pH-nya sama dengan pH kulit kita lho. Malah mereka meninggalkan sisa di kulit setelah pemakaian. Kalau sabun, kan, dibilas dengan air jadi tidak bersisa di wajah. Makanya aku berniat buat mencari pembersih muka yang isohidris (pH-nya sama) dengan pH kulit. Perburuan pun dimulai!

Sekitar setengah jam aku berputar-putar di sebuah tempat belanja, di rak kosmetik tempat berbagai produk facial wash dipajang. Aku amati satu-satu ingredients alias bahan-bahan penyusunnya. Hmm, rata-rata standar sih, semua mengandung surfaktan (seperti yang sudah aku sebutkan diatas), parfum, dan bahan-bahan tambahan. Bahan tambahan yang dipakai bervariasi, mulai dari scrub/butiran halus (untuk mengangkat sel kulit mati), berbagai macam ekstrak tumbuhan (yang diklaim mampu mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini, dll), triklosan, asam salisilat (sebagai anti bakteri), bahkan ada yang pakai activated charcoal alias karbon aktif! FYI, activated charcoal sering dipakai sebagai obat diare (penyerap racun di saluran pencernaan). Maksudnya si produser mungkin biar facial wash tersebut mampu menyerap kotoran di wajah secara optimal. Okeii…kreativitas mereka patut kita apresiasi.

Nah, aku akhirnya menemukan sebuah produk yang memiliki pH 5,5. Merk-nya Verile. Selama ini memang setahuku Verile itu dipromosikan sebagai anti jerawat ya. Ketika kubaca keterangan di bungkusnya, facial wash ini mengandung:

- Tea tree oil

Setahuku tea tree oil memiliki aktivitas antiinflamasi dan bisa mengobati jerawat dan ketombe. Bahkan, aku pernah baca tips cara menghilangkan jerawat, dengan cara menempelkan minyak esensial ini langsung ke titik jerawat. Soalnya, minyak esensial ini mampu membunuh bakteri juga.

- Vitamin E

Seperti yang sudah dijelaskan di kemasannya, vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan. Anti oksidan dapat menangkap dan menetralkan radikal bebas (blurrppp…ngomongin apa sih ini?). Intinya, anti oksidan dapat menetralisir pengaruh buruk lingkungan seperti polusi dan sinar UV dari sengatan matahari yang dapat mengakibatkan kulit jadi kusam dan menua (keriput, misalnya). Setahuku vitamin E juga dapat mencerahkan kulit. Hehe…dari pengamatanku kayaknya vitamin E itu bukan bahan yang lazim ditambahkan pada kosmetik anti jerawat, ya. Tapi nggak apa-apa lah, mungkin fungsinya sebagai pencerah kulit dan mencegah kekusaman kulit.

- Triclosan

Kalau ini mungkin sudah terkenal, ya. Triklosan berperan sebagai anti bakteri. Zat ini laziiim banget ditambahkan sebagai anti bakteri dalam kosmetik anti jerawat sampai aku bertanya-tanya apakah bakteri P.acnes sudah kebal terhadap zat ini. Lagipula, bukankah pH asam dari produk ini sebenarnya sudah cukup buat melawan bakteri penyebab jerawat itu? Hmm…moga-moga triklosan mampu membantu menekan jumlah bakteri penyebab jerawat.

Produk ini dikemas dalam kemasan tube ukuran 40 ml. Entah ada ukuran lain atau enggak, kalau di tempatku beli sih Cuma ada satu macam kemasan ini. Harganya sekitar sebelas ribu rupiah, nggak lebih dari dua belas ribu. Mungkin sedikit lebih mahal dari para kompetitornya, tapi setelah membaca komposisinya aku nggak ragu buat mencoba. Lagian kan memang sudah waktunya beli sabun muka…yang lama sudah habis J

Produk berupa cairan bening kayak air, tapi sedikit lebih kental. Baunya segar, nggak begitu menyengat. Digosok dengan air menghasilkan busa lembut dan rasanya nyaman saat dipakaikan ke kulit wajah (kalau di mukaku sih nggak berasa perih, panas, atau lengket). Mudah dibilas juga, nggak meninggalkan sisa yang lengket. Minyak wajah juga bisa terangkat dengan baik.

Oh iya satu lagi…kalau pingin mengobati jerawat jangan berharap banyak sama benda apapun, mati ataupun hidup. Berharaplah pada Tuhan. Hahaha…jangan terlalu berharap banyak sama benda ini. Emang sih sabun ini bagus, tapi dia tetep aja sabun, yang sifatnya :

- Dipakai dalam kadar yang rendah.

Kalau mau dipakai, sabun itu dibusakan dulu pakai air kan? Lalu berubah jadi busa yang volumenya gede, berpuluh kali lipat dari jumlah yang kita keluarkan dari wadahnya? Jadi dibusakan sama pengaruhnya seperti diencerkan. Artinya…mungkin kadar zat-zat aktif yang ada di dalamnya sudah nggak masuk kadar minimal buat ngefek (alias bisa jadi udah nggak berefek sama sekali). Di satu sisi hal ini bagus karena meminimalkan resiko iritasi, alergi, dan bahaya lain (seperti misalnya zat aktif masuk ke dalam tubuh menembus kulit). Tapi di sisi lain, ya itu…manfaat sabun jadi nggak lebih dari sekedar surfaktan alias pencuci minyak dan kotoran saja. Tapi facial wash ini punya keuntungan dengan pH-nya yang 5,5. pH segini ini mampu melawan kuman ‘jahat’. Jadi selain sebagai pencuci minyak dan kotoran di kulit wajah, juga mampu mempertahankan kemampuan alami kulit dalam melawan bakteri pencegah jerawat.

- Segera dibilas setelah dipakai

Setelah kita membusakan sabun, lalu kita usapkan di wajah, kan? Setelah itu apa busanya kita diamkan? Nggak, kan? Melainkan langsung kita bilas. Dan yang benar memang seperti itu. Kalau kita diamkan dulu malah kulit kita bisa menjadi terlalu kering, karena surfaktan membabat habis minyak pelindung kulit. Nah, kalau setelah beberapa detik dibilas, berapa persen sih bahan aktif yang mampu bekerja? Untunglah facial wash ini bahan aktifnya (kecuali vitamin E) semua bersifat anti bakteri, nggak aneh-aneh. Kalau kebanyakan zat aktif malah mubazir, lha wong habis dipakai langsung dibilas juga…

Selama seminggu aku pakai sabun ini sih nggak ada masalah. Justru jerawat di muka pada ngumpet, alias nggak muncul, hehe…tapi kebahagiaanku cuma berlangsung seminggu. Setelah itu tiga jerawat nggak tau malu menggempur wajah ini (halah). Tapi menurutku wajar sih jerawat-jerawat itu, penyebabnya (besar kemungkinan semoga karena) faktor hormonal. Setelah beberapa hari udah enggak meradang lagi tuh…tapi meninggalkan kenang-kenangan berupa tiga tonjolan di pipi kanan. Sial…udah capek-capek merawat muka, tapi malah…oh ya sudahlah. Paling nggak tonjolan itu nggak meradang, cuma benjol aja (mari kita tunggu ceritanya ± 40 hari lagi, kemungkinan besar sih akan terjadi peradangan lagi). Sempat terbersit pikiran buat menusuk tonjolan ajaib itu, tapi aku takut nanti timbul bekas bolong kayak cewek genit keseringan facial. Jerawat bertahan seminggu. Noda hitamnya bertahan beberapa bulan. Tapi…noda bolong akibat careless facial treatment bisa bertahan seumur hidup! Akhirnya aku pasrah aja. Benjolan itu nggak meradang, artinya nggak terinfeksi kuman? Wah, hebat juga nih sabun.

Berarti dari pengalamanku dapat disimpulkan kalau Verile facial wash emang mampu meminimalkan infeksi bakteri dan peradangan yang menyertai infeksi itu. Tapi, produk ini nggak mencegah komedo. Komedo itu kan terjadi karena pori-pori tersumbat minyak dan debu kan...kalau jerawat terjadi karena sumbatan itu terinfeksi. Jadi kalau sumbatan pori nggak dicegah (misalnya produksi minyak tetep banyak sehingga pori tersumbat), ya komedo tetep muncul lah. Tapi paling nggak komedo itu lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi jerawat. Saat tulisan ini diturunkan sebenarnya di mukaku ada benjolan kecil gitu…mirip jerawat sih, tapi nggak sebegitu sakit dan merah. Cuma benjol aja. Hmmm…memang untuk memiliki muka yang 100% mulus itu diperlukan keberuntungan ya. Hehehe.

Haduh…ternyata review-ku malah melebar kemana-mana ya. Moga-moga nggak membingungkan. Yang jelas aku merekomendasikan produk ini karena mampu meminimalkan aktivitas bakteri penyebab jerawat dan infeksi, gitu deh! Layak dicoba.

14/07/10

Mesut Oezil

Siapa yang menjagokan tim Jerman waktu piala dunia kemarin? Aku! (tunjuk tangan). Hehe...sebagai penonton pemula sebenarnya aku nggak punya alasan khusus saat menjagokan Jerman. Karena pemainnya ganteng-ganteng? Sepertinya bukan itu alesan utamanya. Terus alasanku apa ya? Karena suka aja. Habis golnya Jerman tuh lucu-lucu, dari jarak dekat gitu. Buat yang menjagokan tim-tim yang dikalahkan Jerman, kayaknya gol-gol Jerman itu sudah membuat mereka gemes dan sebel setengah mati. Hahaha.

Yaah, walaupun akhirnya Jerman harus kalah sama Spanyol, sesuai ramalan gurita Paul (yang kayaknya enak kalau digoreng itu), menurutku Jerman keren ah, mengalahkan Inggris dan Argentina dengan gol-gol yang enak dilihat. Tontonan yang bagus untuk mengisi liburan. Germany rocks!

Nah, para pendukung tim Jerman pasti udah kenal banget sama mas Mesut Oezil. Yup, midfielder Jerman ini dapet banyak pujian dari beberapa pakar sepakbola lho. Katanya sih mainnya bagus dan dia menciptakan banyak peluang bagi tim Jerman dimana akhirnya peluang-peluang itu jadi gol cantik di kaki Mueller, Podolski, Klose dkk (nggak hafal siapa aja). Yah gitu deh. Maaf aku nggak terlalu ngerti teknisnya gimana.

Pertama kali aku liat mas Mesut, perhatianku langsung tertuju pada matanya. Hehehe, gede banget! Beda kayak temen-temennya yang matanya, biasanya nggak terlalu gede tapi juga nggak terlalu kecil, dan terkesan "dalem" gitu. Matanya Oezil tuh mencolok banget. Unik deh! Tapi lucu, aku seneng aja ngeliatnya. Einzig (unik, red). Eh, tapi masak aku pernah liat komen di salah satu forum, masa ada yang bilang kalau mukanya Oezil kayak muka orang sakau. Huuh...enak aja. Tapi ya udah lah, terserah, kan kita bebas berpendapat, hohoho...

Nah, suatu hari aku dikasih tahu adikku kalau Mesut Oezil itu seorang muslim dan selalu baca Al Quran kalau mau bertanding. Aku sih nggak percaya, hehehe. Aku kira dia bercanda aja. Terus aku iseng-iseng tanya om google tentang Mesut Oezil.

Ternyata bener lho kalau Oezil itu seorang muslim yang taat. Dia baca Quran sebelum merumput (merumput? emang ruminansia?). Dia keturunan Turki, generasi ketiga orang-orang Turki yang tinggal di Jerman. Tapi ada juga yang bilang dia keturunan Kurdi juga...bingung ah. But does it matter to me? Nggak sama sekali...mau orang dari planet lain juga nggak masalah, haha. He's just...adorable. Baca Quran sebelum pertandingan...lha aku? Mau berangkat kuliah aja nggak sempet (soalnya telat bangun terus, huhuhu). Pokoknya i heart Mesut Oezil so much! Walaupun mungkin kata orang dia nggak seganteng temen-temen Jermannya yang lain, biarin aja.

He's a soccer player *
He's a moslem *
He reads Qoran before his every matches *
He's well known for his calm, polite attitudes *
He's a Germany's shining star *
He has an unique eyes *
He's one of ten Adidas' Golden Ball nominees *
He's Mesut Oezil *

Tapi...setelah itu aku baca berita yang mengejutkan (dan membuat kecewa, halah lebai). Ternyata dia udah tunangan! Krekkkk *terdengar suara benda yang hancur* Yaa..dia SUDAH bertunangan. Masalahnya yang bikin aku nggak terlalu setuju, tunangannya itu berumur 28 tahun dan sudah pernah cerai (Oezil masih berumur 21 tahun). Udah gitu aku lihat foto mereka berdua kok jadi gimana, gitu! Terlalu Hollywood-like! Aku nggak suka! Padahal Oezil kan muslim. Sungguh terlalu. Huhh, jadi sebel. Mending dia sama...(sama siapa hayo??? Ngarep banget...). Eh tapi siapa aku ya, kok nglarang-nglarang segala. Adeknya bukan, emak apalagi, haha.

Jadi, aku dukung-dukung aja deh siapapun wanita pilihan akhi Mesut ini, asal dia seneng, dan nggak keasyikan sama ceweknya sampe lupa baca Quran dan latihan sepak bola, hehehe. Apalagi tunangannya itu udah masuk Islam, mengikuti Oezil. Alhamdulillah kalo gitu. Saranku sih mereka cepet-cepet nikah aja (hehe, bakal didenger nggak ya? Not likely). Keren ya Oezil, berani tunangan di umur 21. Aku tetep ngefans deh sama Oezil.

I heart Mesut Oezil!

auf Wiedersehen, wassalamualaikum

Nonton Pertandingan Sepak Bola

Kadang aku mikir kalau otakku itu feminin banget deh. Gara-garanya aku pernah baca artikel di internet kalau otak cewek itu beda sama otak cowok. Ya, cari sendiri lah artikel semacam itu di internet atau dari sumber lain yang relevan, hehe. Setelah aku pikir-pikir, ternyata aku itu :

- Nggak bisa nunjukin mana arah utara, selatan, timur, barat kalau berada di tempat baru. Di tempat yang udah aku kenal lama aja kadang-kadang lupa barat itu sebelah mana (sampe pernah sholat salah kiblat segala…malu)
- Memilih pelajaran bahasa daripada fisika
- Mengalami kesulitan saat belajar nyetir (huhuhu masak sih besok harus nyewa sopir?)
- Beberapa kali salah nyebut sebelah kiri sebagai sebelah kanan

Ya gitu lah, kemampuan spasialku memang agak rendah, haha. Tapi sejauh ini sih aku masih nyantai aja.

Nah, sampai sekitar tiga minggu lalu, aku nggak suka nonton bola. Kalau ada piala dunia, waktu pertandingan diputer, aku nggak ngeliat permainannya. Cuma ngeliat hasil akhirnya aja. Atau (kelihatannya) ngeliat ke lapangan tapi sebenarnya pikiran ngelantur kemana-mana. Hehehe. Aku pernah baca juga, kalau cowok itu suka ngeliat pertandingan olahraga, soalnya mereka bisa memperkirakan pergerakan yang terjadi pakai kemampuan spasial mereka. Jadi mungkin aku nggak suka lihat pertandingan olahraga karena sebab yang sudah aku sebutkan di atas. Kadang aku salut juga sama mereka yang sampai nggak tidur dan menahan kantuk gara-gara mau nonton pertandingan. Kok ya niat banget gitu lho.

Hingga datanglah tanggal 24 Juli 2010. Aku baru saja pulang dari Jogja. Liburan panjang!!! Iseng-iseng, malamnya aku ikut nonton pertandingan piala dunia. Daripada bengong. Waktu itu pertandingan Italia vs Paraguay. Aku mikir, kalau bosen aku mau tidur aja.

Dan pertandingan pun dimulai. Sebelumnya ada acara menyanyikan lagu kebangsaan masing-masing negara. Wah, aku malah jadi melankolis dan mikir. Kapan ya lagu Indonesia Raya mengumandang ke seluruh dunia pas piala dunia. Pasti aku ngerasa bangga banget deh. Nah pas lagu kebangsaan itu diputer, wajah para pemain di-shoot satu persatu. Close up. Hahaha, another chance to ogle, searching for some eye candy. Lho??? Wah perlu meluruskan niat nih. Tapi niatan awalku apa ya? Lha wong aku nonton gara-gara iseng.

Game on! Bola mulai bergulir. Aku mencoba memperhatikan dengan seksama. Yeah, liburan kali ini aku bertekad akan berkata “iya” kalau diminta melakukan hal-hal yang belum pernah kucoba sebelumnya (terinspirasi dari film Yes Man). Asal masih dalam batas aman aja. Siapa tahu aku menemukan hobi dan kemampuan baru. So…I give myself a chance to love watching sports. Dan ternyata nonton pertandingan sepak bola secara seksama itu asyik juga, saudara-saudara! Lihat aja bolanya kemana, tiba-tiba udah kerasa asyik aja. Dan kalau bolanya udah deket gawang dan kamera menyorot close-up gitu…whoa! Gemes rasanya. Apalagi kalau gol, haha, beribu rasa (apaan sih, lebai ah). Kalau pas jagoan kita yang memasukkan gol, seneeng banget. Tapi kalau kebalikannya, hmhmhm, menyebalkan. Terus ekspresi dan gaya para pemainnya itu lho, lucu-lucu. Pemain yang mencetak gol akan bergaya lucu-lucu, terus dikerubungi temennya. Pelatihnya juga ikut bersuka cita. Sementara tim yang kebobolan mukanya jelek banget, Hahaha. Pokoknya ekspresi para pemain dan officials itu menarik deh buat diamati!

Saranku, biar seorang pemula yang nonton bola bisa betah, cobalah saran di bawah ini:
- Lihat awal-awal pertandingan, siapa tahu ada eye candy, bisa menambah rasa betah dalam menonton…tapi, kalau permainan sudah dimulai…
- Perhatikan kemana bola bergulir. Kalau udah main dan kamera menyorot dari atas, liat bolanya aja, nggak usah ogling nyari-nyari yang cakep, nggak bakal kelihatan kali…ntar malah jadi bosen.
- Perhatikan lebih teliti saat bola udah mendekati gawang.
- Tonton ekspresi sedih, kecewa, dan gemes dari para pemain dan official, menarik!
- Jangan menonton dalam keadaan laper, ngantuk, capek, sedih (bikin nggak bisa konsentrasi).

Terakhir, akhirnya aku bisa bilang "sekarang aku ngerti kenapa orang-orang suka nonton bola".

23/06/10

ANGIN (II)

Angin, bisakah aku menyimpan sebagian dirimu dalam sebuah stoples, yang bisa kubuka tiap kali aku menginginkanmu disini?
Sehingga kalau aku merindukan dan membutuhkanmu, aku cuma perlu membuka stoples itu?
Bagian dari otakku berkata, tentu saja kau tak bisa!
Karena jika ia kau masukkan dalam stoples, ia tidak akan menjadi angin lagi…
Ia hanya jadi udara
Ya, udara, seperti yang mengisi ruang hatimu itu; sebenarnya hatimu ada isinya, tapi terasa kosong, karena toh hanya berisi udara sekarang
Sekali lagi, ia hanya akan menjadi udara
Ia bukan lagi angin yang istimewa, yang bisa meniup peluh tipis di pelipismu dan membuatmu melupakan sejenak apa yang kurasakan
Maka jangan pernah bermimpi untuk dapat menyimpannya, memilikinya selamanya
Bukan hanya kau yang mengharapkannya untuk meniup peluh tipis di pelipis dan membuatnya melupakan sejenak apa yang kurasakan
Bukan hanya kau…
Kau toh hanya manusia biasa

ANGIN (I)

Aku telah terlalu terbiasa dengan kehadiran angin
Sehingga kadang tak kuhiraukan lagi kehadirannya
Kehadirannya, yang tanpa kusadari selalu kuharapkan
Kuharapkan untuk menghapus peluh tipis di pelipisku,
Kuharapkan tiupannya untuk membuatku melupakan sejenak apa yang kurasakan
Ya, aku merindukan angin
Yang menyapaku dengan lembut, dengan kata tak terucap yang dibisikkannya pelan, sehingga kadang ku tak bisa merasakannya kalau aku terlalu lelah
Sekarang ia berada di suatu tempat, sesuai kodratnya yang selalu bergerak
Takkan ia singgah terlalu lama
Dan tak bisa pula ia kugenggam, sehingga aku tak bisa menemuinya saat aku merasa kehilangan
Yang kubisa hanya membayangkan bagaimana rasanya…
Tiup pelannya yang menghanyutkanku

21/06/10

Pernyataan

Dengan posting ini, saya selaku pemilik blog http://amaliawho.blogspot.com menyatakan bahwa semua posting dalam blog ini adalah hasil karya saya sendiri; dan jika ada posting berupa artikel dan atau hasil karya saduran, secara langsung dan terbuka saya akan menyertakan nama pengarang dan atau sumber artikel yang saya sadur tersebut.

Yogyakarta, 21 Juni 2010
Amalia W.

19/06/10

Fireflies by Owl City

Check this out! Lagunya keren...theme song buat berinsomnia :)

03/06/10

My New Look!

Hari ini, maksudku kemarin [ini sudah dini hari] aku pakai jilbab segi empat! Ternyata aku bisa! Ya, kalau rata-rata orang-orang bisa, harusnya kita juga bisa kan?

Menghabiskan 10 menit lebih lama di depan cermin kesayangan, aku memutuskan berangkat ke kampus dengan penampilan baru. Sudah lama aku pingin memakai jilbab segi empat warna-warni aneka motif, baru kali ini kesampaian. Selama ini selalu pake jilbab bergo, jilbab buat on the go lifestyle, haha.
Aku membisikkan kata-kata "Don't be a coward!", aku harus pede, nggak boleh minder!

|Seperti sudah agak sedikit kuperkirakan mungkin akan terjadi| temen-temen pada pangling! Ya iyalah..
Tapi beberapa bilang aku tambah cantik, hmhmhm. Kalian sukses membuat wajahku bersemu merah..agak malu juga sih.
Walaupun mungkin lebih nyaman kalau aku diperlakukan biasa aja, tapi itu kan tandanya aku punya teman yang perhatian :)
Alhamdulillah ^^

Semangat buat terus mencoba sesuatu yang baru, karena dari sesuatu yang barulah, kita berkembang!

Oia, penampilan itu penting banget..
Seperti hari ini, kerudungku dan caraku memakainya, penting juga,
Tapi yang lebih penting adalah apa yang ada di dalam kerudungku, yaitu otakku.
Kalau ngomongin otak, bukan berarti aku hanya akan mementingkan kepintaran lho..tapi otak itu kan pusat pengendali pikiran dan tingkah laku kita..itu lebih penting, mungkin jauh lebih penting. Jadi, apapun tipe kerudungnya [selama menutup sesuai aturan], yang penting adalah apa yang ada di dalamnya!

Cheers..
Karena sungguh tidak ada setetes air pun yang jatuh ke bumi karena kebetulan! Itu yang kupelajari, dan mungkin hal itu memang benar...


***
Ah, hujan
Kamu telah menjadi latar dari beberapa kejadian
Serupa tirai di belakang panggung drama
Drama kehidupan anak manusia
Kehidupanku, yang masih samar isi manuskripnya
Tapi kamu mengiringiku dengan tetesanmu yang cantik, dan suaramu, dan samar aroma basah yang kau tinggalkan itu

Lalu jejak yang kutinggalkan, dengan senang hati kamu akan menghapusnya..

01/06/10

blogging

Aku selalu suka menuliskan pikiran-pikiranku, dan pendapatku tentang dunia yang aneh ini, beserta makhluk-makhluk unik yang berada di atasnya. Dengan menuliskannya, aku menuliskan sejarahku. Aku bisa membacanya suatu hari di masa depan nanti dan me-review bagaimana keadaan mentalku di masa saat aku menuliskan pikiran dan pendapatku itu (walaupun kenyataannya catatan-catatanku itu sering hilang, atau malah sengaja kubuang). Hmm, maklumlah, cita-cita masa kecil seorang Amalia adalah menjadi seorang psikolog (jedher!). iya, jangan kaget begitu dong. Aku selalu tertarik mengamati perilaku manusia, tentu saja secara diam-diam dan hasil pengamatan itu disimpan dalam memori sendiri saja, tidak usah disebarluaskan kepada orang lain. Aku selalu penasaran tentang bagaimana caranya pikiran kita bekerja. Bagaimana kita bisa bermimpi. Atau fenomena déjà vu. Bagaimana kita bisa jatuh cinta. bagaimana kita bisa membenci. Apa yang dapat melandasi pengorbanan seseorang. Hal-hal semacam itu.

Saat aku sedih sekali, menulis bisa menjadi media penumpahan perasaan. Aku tidak suka menemui siapapun saat aku sedih, apalagi saat aku menangis, aku tidak suka ada seorang pun di sampingku! “Leave me alone” itu kata yang pingin kukatakan. Mungkin itu disebabkan oleh gengsiku yang setinggi gunung sehingga aku enggan menunjukkan tanda kelemahan, tapi itu juga disebabkan oleh fakta bahwa kalau sedih aku tidak mampu menyusun kata-kata secara koheren. Biasanya, baru setelah aku sedikit tenang dan lega (dan mataku tidak bengkak, kalau aku menangis), aku bisa menceritakan kesedihan itu pada orang lain. Soal aku akan menangis lagi saat menceritakannya adalah perkara lain. Menubruk orang lain dengan air mata mengucur sambil meracau tentang kejadian pahit yang barusan kualami bukanlah nature-ku. Lagipula aku tidak ingin mengobral air mataku. Air mata kan harusnya dihabiskan untuk sesuatu yang benar-benar penting.

Demikian pula saat aku bahagia sekali. Aku tahu perasaan bahagia adalah sesuatu yang mahal, jadi aku akan mengingatnya dulu terus sambil tersenyum-senyum kecil. Yeah I know it sounds like a nuts. But happiness is life’s candy, right? Aku bahagia karena kebahagiaan itu, soalnya kebahagiaan itu adalah investasi, bisa diingat-ingat sebagai pemacu optimisme jika suatu saat nanti kita sedih. Dan menuliskan kebahagiaan yang kita alami seolah menambah kestabilan investasi itu. Memory fades, notes last! Kalau perlu aku bisa menuliskan tiap detail kejadian yang mengawali dan mengakhiri perasaan bahagia itu. Aku lebih suka ‘menubruk’ sahabatku untuk menceritakan kegembiraan dibanding kesedihan. Tentu saja.

Dan sekarang ada media baru selain buku atau kertas-kertas yang bisa kupakai sebagai diary! Media yang akan kusebut ini bahkan lebih hebat, meski kehebatan itu seperti pisau bermata dua. Media ini memungkinkan semua orang (dengan akses internet) membaca pemikiranku. Tapi kekurangannya, hal-hal yang terlalu menyangkut “orang lain” dalam hidupku, setidaknya yang secara jelas, nggak akan aku tulis di blog. Kasihan kan orang yang bersangkutan, kalau ia harus mendengar pendapatku tentangnya (yang belum tentu merupakan pendapat positif)? Pasti rasanya seperti dibicarakan di belakang punggungnya. Dan lebih buruk dari itu, dibicarakan di depan seluruh orang yang membaca blog kita. Demikian pula aku nggak mau terlalu tajam dalam mengungkapkan ketidaksukaanku di blog. Malah kalau bisa nggak usah mengungkapkan sesuatu yang negatif tentang sesuatu! Ntar malah kena kasus lagi. Kan lagi tren tuh. Hahaha.

Rasanya menyenangkan kalau membayangkan orang lain bisa mengambil sesuatu dari blog kita. Asal nggak ngopy-paste postingan kita tanpa izin dan tidak mencantumkan nama kita sebagai penulis aslinya aja! Yang kumaksudkan adalah mengambil hikmah atau ilmu gitu lho. Meskipun belum ada yang secara langsung memberiku komentar atau testimonial di blog, tapi pernah ada seorang temen Facebook-ku yang bilang kalau tulisanku di blog bikin dia terharu. Mungkin dia habis baca postinganku yang menceritakan tentang orang tuaku. Awalnya aku nggak percaya kalau sampai segitunya, maklum baru kali ini ada yang mengomentari tulisanku, komentarnya bernada positif pula (ya…seenggaknya dia bisa larut dalam emosiku saat menulis postingan itu, kedengarannya boleh juga). Makanya aku rada-rada nggak percaya, karena rada insecure, apakah tulisanku bener-bener worthy buat dibaca orang lain. Tapi waktu aku tanya apakah dia nggak salah alamat ngirim pesan dinding itu (hehehe, iya, aku sempet ngira gitu, saking nggak pedenya), dia bilang kalau dia enggak salah kirim dan emang tulisanku bikin dia terharu.

Waduh, membaca balasan pesan dinding darinya itu membuatku ikut terharu, hehehe. It really made my day. Nggak nyangka aja. Saat itu, I’d been writing and posting to fulfill my own need, to tell the world the real me, behind a close girl who seldom told people about her feelings. Belum terlalu kepikiran apa yang bisa kuberikan bagi orang lain yang membacanya. Tapi kalau tulisanku bisa mempengaruhi orang (dalam arti positif), kenapa enggak? Dari hobi berujung investasi (investasi amal maksudnya).

Semangat buat mem-posting tulisan yang bermutu dan bermanfaat! Cheers 

p.s : Buat “Tentara Cilik”, makasih yaa 

22/05/10

HACHIKO-KU

Setelah aku menonton Hachiko : a Dog’s Story, diam-diam aku menyimpulkan satu hal.
Kalau ada makhluk ciptaan Tuhan yang benar-benar adil, yang akan mencintai kita dengan cinta sebesar cinta kita padanya dan membenci kita dengan kebencian sebesar kita membencinya, maka makhluk itu adalah seekor anjing peliharaan. Atau dalam kasusku, kucing kesayangan.

Kalau kita mencintai peliharaan kita itu, ia akan balas mencintai kita. Tapi kalau kita tidak suka padanya, ia pun tidak akan mencintai kita. Ekspresi cinta atau bencinya ke kita adalah indikator kadar cinta kita sendiri.

Kalau manusia mencintai ibunya, ia tidak akan bisa mengetahui seberapa besar kadar cintanya. Karena cinta ibu itu beyond everything, walaupun kita pernah benci ibu tapi beliau tetap sayang kita. Cinta pada Tuhan juga. Tuhan Mencintai semua makhluk-Nya, bahkan yang tidak mengakui keberadaan-Nya sekalipun. Walaupun orang itu membenci Tuhan, Tuhan akan tetap Mencintainya. Buktinya Tuhan Mengizinkannya ada.
Cintanya binatang peliharaan beda. Aku sendiri, sejak dulu percaya kalau binatang peliharaan itu bisa merasakan cinta kita. Tanpa perlu repot-repot ngomong. Memang mereka tidak punya akal,tapi mereka punya naluri. Dan cinta itu sesuatu yang naluriah menurutku.

Aku pecinta kucing. Menurutku kucing itu binatang yang lucu tapi anggun. Nakal tapi beradab. Polos sekaligus pintar. Pokoknya mereka punya dua sisi kepribadian! Mereka tampak bagai bola bulu yang lucu (atau seperti guling berkaki) kalau berjalan. Tapi mereka berjalan dengan anggun seperti model pada peragaan adibusanana. Mereka juga bisa melompat dengan indah tanpa terpeleset. Mereka suka mencuri makanan, tapi mereka buang air besar dengan rapi. Muka mereka polos dan lucu, tapi kalau aku memandang sedalam mungkin ke dalam mata mereka, mereka tampak cerdas dan intriguing.

Dan memang kucing binatang yang cerdas. Mereka tampak angkuh dan sombong kalau berjalan, tetapi itu kan hanya disebabkan karena mereka memang selalu anggun dan yakin dalam melangkah.

Pokoknya, aku sangat suka kucing! Sebelum aku meninggalkan kampung halaman untuk kuliah di kota orang, setiap kucing yang sering datang di rumahku dan tidak takut padaku (kau tahu kan, ada kucing yang berani pada manusia dan ada yang sangat penakut), akan kujadikan kucingku. Ya, semudah itu. Kalau ia cukup sering datang dan merasa nyaman menghabiskan waktu duduk berdua denganku di dekat pintu samping rumah, maka dia jadi kucingku. Mereka semua menggemaskan, walaupun sering bertingkah nakal. Aku memberi makan mereka, kalau ibuku memasak sesuatu yang mereka sukai. Tapi aku selalu menahan keinginanku untuk membelai dan menggendong mereka, karena ibuku tidak mengizinkanku.

Kucing-kucingku itu, mereka datang dan pergi sesuka hati. Beberapa ada yang setia. Tapi tidak sedikit juga yang hanya beberapa hari jadi kucingku. Tapi mereka selalu datang satu persatu. Tidak pernah lebih dari satu kucing menjadi kucing teras rumahku, kecuali jika mereka anak dan ibu kucing. Aku pernah dengar kalau kucing memperebutkan daerah kekuasaan mereka dengan kucing lain. Mereka menandai batas daerahnya itu dengan cakaran dan air seninya. Semprotan air seni yang tinggi memberi peringatan pada kucing lain bahwa mereka tinggi, besar, dan kuat. Mungkin kucing yang menjadi kucing teras rumahku itu adalah kucing yang berhasil merebut wilayah teras rumahku dari kucing-kucing lain.

Lalu apa yang kulakukan kalau bersama kucingku? Setelah memberinya makanan, aku akan membiarkan dia melakukan apapun yang dia suka. Apapun boleh, kecuali buang air besar, membuat onar, dan meninggalkanku sendirian. Biasanya setelah diberi makan, kucing suka bermalas-malasan. Mereka akan berdandan, menyisir bulu-bulu dengan papilla yang ada di lidah mereka. Memang kucing adalah binatang yang anggun. Kalau sedang berdandan, mereka serius sekali dan susah dialihkan perhatiannya, kecuali dengan makanan. Puas berdandan, mereka akan tidur-tiduran. Keempat kaki ditekuk sedemikian rupa sehingga seperti postur mereka seperti mobil, lalu mata mereka akan terpejam-pejam lucu. Terkadang tidur mereka berlanjut. Aku akan mengamatinya. Senang saja melakukannya. Atau kalau kebetulan mereka menatap ke arahku, aku akan balas menatapnya. Berkilo-kilo dalamnya. Mereka nampak cerdas. Tapi mereka tidak pernah menang kalau adu tatap mata denganku. Mereka selalu berpaling lebih dahulu. Barangkali ada perbedaan anatomi kelopak mata kucing dan manusia sehingga mereka harus berkedip lebih sering daripada manusia. Setelah mengalihkan pandangan sejenak, mereka akan menatapku lagi. Lalu berpaling sebentar. Lalu menatap lagi. Begitu seterusnya. Biasanya aku akan mengajak mereka bercakap-cakap. Walaupun aku bermonolog karena bahasa kami berbeda. Aku akan meminta mereka jadi kucingku. Aku akan memperingatkan mereka agar tidak mencuri makanan.

Dimo, kucingku waktu aku SD dulu, setia sekali. Ia bisa merasakan perasaanku. Kalau aku sedih, dia akan terus menempel padaku, menemaniku. Demikian juga kalau aku takut pergi ke toilet sendirian, dia menemaniku. Dia cemburu saat aku terlihat lebih memperhatikan ayam jagonya ayahku daripada dia. Padahal dia tetap yang pertama. Dia menemani dan menghiburku dengan tingkah lakunya yang lucu saat aku sakit cacar air dan tidak boleh bersekolah.

Aku benar-benar menyayangi Dimo. Aku suka bersamanya. Dan aku yakin kalau dia juga sayang aku. Ikatan emosi yang ada benar-benar kuat. Menjelang ajalnya, aku ingat dia bermanja-manja padaku dan lebih intens mengikutiku. Saat itu, di pikiranku yang masih kelas 6 SD, terlintas pikiran bahwa Dimo akan mati suatu saat. Dimo kan sudah tua saat itu! Dia mulai jadi kucingku sejak aku kelas satu SD. Dimo juga bisa mati seperti nenekku. Seperti tetanggaku. Dia bisa mati. Memikirkan itu, aku jadi sedih. Dan lebih sedih lagi saat beberapa saat kemudian Dimo mulai menghilang. Dia tidak pernah ada menemaniku. Aku mencari-carinya, tapi dia tidak ada. Dia tidak pernah menungguku pulang sekolah. Dimo benar-benar menghilang.

Aku menanyai seluruh anggota keluargaku. Tapi mereka juga tidak melihat Dimo. Sampai ada yang menjawab bahwa mungkin Dimo telah mati. Mendengarnya aku menangis. Mungkin sekitar dua minggu baru aku bisa berhenti menangis diam-diam dan menerima bahwa Dimo sudah mati. Ternyata benar. Tetanggaku memberi tahuku bahwa ia menemukan Dimo telah mati di gerobak sapi bekas miliknya. Aku mendengarnya dan tahu kalau firasatku saat itu benar. Dimo sudah mati. Kucingku yang lucu. Yang tetap cantik dan rapi meskipun sudah menua. Seingatku Dimo masih rajin beranak; mungkin dia bahkan belum menopause. Entah kenapa Dimo mati. Tapi aku yakin ia tidak mati karena kekurangan makanan; aku tahu ia lihai menangkap tikus dan kalaupun tidak ada tikus yang bisa ditangkap, ia kan bisa meminta makanan padaku. Mungkin Dimo makan tikus yang sudah diracun, sehingga ia ikut keracunan. Mungkin Dimo digigit vampir. Aku tidak peduli. Yang jelas ia sudah tidak ada. Buat aku yang belum punya pengalaman traumatis ditinggal ‘seseorang’ atau sesuatu yang kusayangi, pengalaman ditinggalkan DImo sungguh menyakitkan. Berkali-kali aku mimpi bermain dengan Dimo. Ah, Dimo sudah tidak ada.

Menjelang kelas dua SMA, ada seekor kucing yang suka bermain di rumahku. Kali ini seekor kucing jantan. Corak bulunya yang rapi, belang-belang berkilau indah dan ekornya yang pendek mengingatkanku pada Dimo. Apakah dia anak dari Dimo yang pernah kupindahkan dari halaman depan rumah ke kandang kardus buatanku waktu aku kelas 5 SD dulu? Hanya Allah yang tahu. Tapi aku yakin begitu. Corak bulunya begitu mirip dengan anak kucing yang kupindah itu. Dia benar-benar mirip Dimo, tapi tubuhnya bongsor dan suaranya tidak merdu. Ia bahkan bisu, hanya bisa berkata “aa..aa”. Dulu kupanggil dia dengan sebutan “Kubis” alias Kucing Bisu. Tapi nama itu mengintimidasi, jadi aku menggantinya dengan nama Dudut. Nama lengkapnya Aa’ Dudut. Hahaha.

Aa Dudut lucu sekali. Badannya gemuk dan besar tapi ia lincah. Mungkin ia tidak gemuk, hanya berotot; dan aku tidak bisa membedakan lemak dan otot. Bulunya seperti Dimo, tapi tidak ada warna putih disitu; tubuhnya seluruhnya belang-belang dengan nuansa cokelat. Walaupun bongsor, tapi ekornya pendek sekali, lebih pendek dari dua ruas jariku. Dudut kucing yang pintar. Ia tidak suka masuk rumah, karena aku selalu melarangnya. Nenekku juga mengakui kalau Dudut kucing yang manis, karena tidak suka masuk rumah. Ia juga cukup selektif dalam memilih makanan; tidak seperti Dimo yang doyan kerupuk, sayur bayam, tempe, dan siomay (yang terakhir ini membuatnya muntah hebat; sepertinya Dimo alergi pati singkong).

Dudut hanya sebentar jadi kucingku. Ikatan emosi antara aku dan Dudut, kuakui belum sekuat aku dan Dimo. Ia terlalu cepat pergi. Menjelang kepergiannya, aku juga sudah punya firasat. Diluar kebiasaannya, ia jadi sering masuk rumah. Ia seolah-olah menarik perhatian orang-orang serumah. Ia juga sering mengikutiku dan melakukan hal-hal nakal, seperti berusaha mencuri makanan. Ah, saat itu juga aku berpikir ia akan segera pergi. Benar saja. Tak lama kemudian ia menghilang. Mungkin ia juga mati seperti Dimo. Tapi tidak ada seorangpun yang menemukannya. Saat itu aku baru kelas dua SMA, berarti belum ada satu tahun dia jadi kucingku. Tapi aku sudah mencintainya. Aku ingat, pada pagi hari tanggal 1 Januari 2007, aku dan adikku bermain-main dengannya di belakang rumah. Aku mengambil foto dan videonya.

Hmm, mengingat kedua kucingku itu aku jadi sedih. Ikatanku dengan mereka hampir sama seperti ikatan tuan Parker dan Hachi dalam film “Hachiko : A Dog’s Story”, tapi bedanya, kalau dalam film itu majikan yang mati meninggalkan peliharaannya; maka dalam kasusku peliharaannyalah yang meninggalkan majikannya. Aku merasa senasib dengan Hachiko, saat aku pulang dari sekolah dengan rasa tidak sabar ingin bertemu Dimo, tapi ternyata ia tidak ada di rumah. Dan ia tidak pernah ada lagi. Mungkin sama seperti Hachiko, pada hari pertama aku kehilangan Dimo aku belum sadar bahwa DImo sudah mati dan tidak akan bisa bermain denganku lagi. Dimo sudah pergi dengan tenang. Dan aku terus menunggunya. Aku bermimpi mengelus bulunya yang halus, mendengar suaranya yang merdu dan feminin. Aku begitu rindu pada Dimo. Dudut juga. Apakah kalian tahu bagaimana rasanya menanti pertemuan dengan mereka, tapi ternyata mereka tidak pernah datang lagi. Bukan karena mereka ingkar janji, bukan karena mereka membencimu; tapi karena mereka telah mati. Kalau mereka memang membenciku, aku yakin aku tidak akan merasa sedih karena aku tahu akan lebih baik kalau aku tidak usah bertemu dengan makhluk yang membenciku. Tapi masalahnya mereka tidak membenciku. Bahkan aku yakin mereka menyayangiku. Karena itu perpisahan itu sulit.

“In the matter of love, your pet is the one who will love you back in return” (Widyaninggar, 2010).
Kalau kita orang yang selalu mengharapkan balasan cinta dari obyek yang kita cintai,
Kalau kita orang yang beranggapan bahwa cinta itu harus memiliki dan dimiliki,
Kalau kita tidak ingin merasa berdosa karena tidak bisa membalas cinta yang diberikan kepada kita, sebesar kita dicintai olehnya,
Maka binatang peliharaan adalah obyek yang tepat untuk kita cintai!

BEST I EVER HAD (GREY SKY MORNING)

BEST I EVER HAD
(GREY SKY MORNING)

So you sailed away
Into a grey sky morning
Now I’m here to stay
Love can be so boring

Nothing’s quite the same now
I just say your name now

But it’s not so bad
You’re just the best I ever had
You don’t want me back
You’re just the best I ever had

So you stole my world
Now I’m just a phony
Remembering the girl
Leaves me down and lonely

Send it in a letter
Make yourself feel better

But it’s not so bad
You’re just the best I ever had
You don’t want me back
You’re just the best I ever had

And it may take some time to patch me up inside
But I can’t take it so I run away and hide
And I may find in time that you were always right
You’re always right

So you sailed away
Into a grey sky morning
Now I’m here to stay
Love can be so boring

What was it you wanted
Could it be I’m haunted

But it’s not so bad
You’re just the best I ever had
You don’t want me back
You’re just the best I ever had
The best I ever had
The best I ever…

Song Credit
Composer : Vertical Horizon
Lyrics : Vertical Horizon
All rights reserved