23/06/10

ANGIN (I)

Aku telah terlalu terbiasa dengan kehadiran angin
Sehingga kadang tak kuhiraukan lagi kehadirannya
Kehadirannya, yang tanpa kusadari selalu kuharapkan
Kuharapkan untuk menghapus peluh tipis di pelipisku,
Kuharapkan tiupannya untuk membuatku melupakan sejenak apa yang kurasakan
Ya, aku merindukan angin
Yang menyapaku dengan lembut, dengan kata tak terucap yang dibisikkannya pelan, sehingga kadang ku tak bisa merasakannya kalau aku terlalu lelah
Sekarang ia berada di suatu tempat, sesuai kodratnya yang selalu bergerak
Takkan ia singgah terlalu lama
Dan tak bisa pula ia kugenggam, sehingga aku tak bisa menemuinya saat aku merasa kehilangan
Yang kubisa hanya membayangkan bagaimana rasanya…
Tiup pelannya yang menghanyutkanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar