27/11/10

MERASA Cantik

Menurutku setiap wanita harus merasa cantik. Tidak penting menjadi benar-benar cantik kalau kita tidak bisa merasa cantik. Wanita yang tidak bisa melihat kecantikan dirinya tidak akan pernah bahagia, terlepas dari banyaknya pujian yang ia dapatkan; banyaknya laki-laki yang tergila-gila padanya; dan banyaknya bukti-bukti lainnya.

Aku beruntung punya ibu yang tidak pernah mengataiku “kamu jelek” atau "kamu gemuk". Aku beruntung punya ayah yang tahu bagaimana memuji caraku memilih pakaian. Tumbuh dewasa mendengar semua itu, aku jadi tidak terlalu peduli tentang apa yang orang-orang katakan tentang keadaan fisikku.

"Jerawat di mukamu itu akan hilang kalau kau teratur mencuci muka"...tentu saja mudah berkata seperti itu kalau mereka memang tidak berjerawat. Dari ilmu-ilmu yang kupelajari aku tahu tidak sesederhana itu menghilangkan jerawat. Justru pencucian wajah yang berlebihan bisa menimbulkan akibat yang lebih buruk daripada sekedar jerawat. Dan sekarang aku memutuskan untuk tidak terlalu berlebihan memikirkan jerawat di wajahku. Kuserahkan penanganannya pada mereka yang lebih tahu, dan aku sudah memutuskan untuk mulai memikirkan hal-hal lain yang lebih penting daripada sekedar menatap cermin lama-lama.

"Bibirmu memang indah dan proporsional, tapi gigimu terlalu besar, sayang sekali". Ya, gigiku memang seperti ini...yang penting gigi ini selalu sehat sehingga aku bisa makan beraneka jenis makanan. Dan aku tidak mau lagi menutupinya karena malu. Maka sekarang aku hampir selalu tersenyum tiap kali difoto. Setidaknya kata mereka bibirku bagus.

"Menurutku kamu berbeda, tidak seperti mereka...mungkin kalau aku belum pernah melihatmu kamu akan sama mempesonanya". Oke, aku benci dibanding-bandingkan dengan orang lain dalam hal apapun, apalagi dalam hal penampilan. Urus saja penampilanmu sendiri, toh aku yakin aku punya sesuatu yang lebih dibanding sekedar kemampuan memadu-padankan busana dan mengoleskan lipgloss.

"Jari-jari tanganmu pendek, sepertinya akan sulit bagimu untuk berlatih memainkan gitar". Well, aku mengkasihaninya yang belum tahu bahwa perkakas-perkakas yang dibuat untuk manusia normal sudah dirancang (dengan ilmu ergonomi) sedemikian rupa untuk dipakai semua orang dengan anatomi normal (aku memiliki anatomi normal alhamdulillah).

Ya, aku menyukai wanita yang kulihat ketika aku bercermin. Aku tahu tidak semua orang melihat ia seperti aku. Tapi ia adalah aku dan aku merasa senang berada di dalam tubuhnya. Ia adalah yang akan kuajak menua dan mati. Ia akan bersamaku lebih lama dari siapapun orang lain yang ada dalam hidupku. Lalu mengapa aku harus tidak menyukainya? Aku akan menjaganya agar ia dapat berfungsi optimum seperti ini lebih lama.

Aku sering merasa kasihan ketika bertemu seorang wanita yang merasa tidak cantik. Atau mereka yang senantiasa membandingkan dirinya dengan wanita-wanita lain yang mereka temui. Aku bisa mengerti saat membaca artikel yang menulis bahwa laki-laki takut jika ditanya "apakah aku cantik? apakah aku gemuk? apakah pakaian ini cocok untukku?". Jangankan laki-laki, aku yang wanita saja merasa bingung jika ditanya seperti itu.

Aku sedang berusaha melihat keindahan di setiap kejadian, di setiap benda, dan di setiap wajah. Tidak selalu mudah. Tapi menurutku akan ada orang yang melihat keindahan sesungguhnya dari dirimu; wajah dan pikiranmu. Lagipula, I think beautiful is not a mere a state of physical appearance but also a total body and mental health. Jadi berhenti merasa jelek, lakukan apa saja yang bisa membuatmu merasa cantik. Sekali lagi merasa cantik lho, bukan menjadi cantik tapi ribet dan "kosong".

Tapi manusia itu makhluk yang perlu sering diingatkan.

"One of the best things for a woman to hear is that she is beautiful" (Scarlett Johansson)

"All little girls should be told they are pretty, even if they aren't" (Marilyn Monroe)

Bahkan para wanita sosialita (yang kata banyak orang cantik luar biasa) itu tahu betapa pentingnya pujian berbunyi "kamu cantik" bagi seorang wanita. Bahwa ia tidak perlu berkaca dan membetulkan dandanannya setiap lima menit untuk memastikannya. Dan wanita tidak akan pernah percaya bahwa ia cantik, sampai seseorang berkata seperti itu. Lha wong ketika dipuji cantik aja mereka malah tidak percaya dan marah-marah kok :(
Girls...when i say you're a beauty, i mean it! You don't want to be called beautiful by your face nor your body...but your soul and you brain too, right?

Ya, hari ini aku berutang budi pada seseorang yang menganggap aku cantik :)

Wawww....mungkin dia tidak pernah tahu betapa menyenangkannya, betapa menginspirasinya itu. Eits...bukannya aku jadi kegeeran sama dia lho! Aku hanya merasa senang dan berterima kasih :)

Terima kasih untuk mengingatkanku bahwa aku harus selalu menyukai wanita yang kulihat di cermin setiap kali aku berkaca :)

Ingatlah teman-teman...
Kecantikan ada di setiap sinar mata
Ada di setiap warna dan rupa kulit,
Di setiap kombinasi komponen wajah
Tapi ia hanya akan tinggal di mata yang dapat melihatnya
-Beauty is in the eye of the beholder, so why don't you behold your own beauty?

22/11/10

Cinta dan Konsekuensinya

Kalau beberapa masa yang lalu (udah lama banget soalnya) aku belajar tentang keindahan cinta, maka malam ini giliranku belajar tentang konsekuensi mencintai.

Jatuh cinta. Akankah seseorang terbiasa dengan pengalaman ini?
Menurutku jawabannya tidak. Karena rasa itu begitu indah, walau sudah ratusan kali jatuh cinta, kita tidak akan pernah terbiasa dengan keindahannya, dengan getarannya...dengan hati kita yang baru karena jatuh cinta.

Hati yang baru? Ya...menurutku jatuh cinta membuat kita menjadi manusia baru yang sebelumnya tidak kita kenal; manusia yang keheranan mendapati dirinya memimpikan obyek cintanya. Manusia yang mempertanyakan kewarasannya ketika bertemu dengan obyek cintanya itu.

Mungkin sudah puluhan, ratusan kali kita mengalaminya. Tapi sekali lagi, kurasa kita tidak akan pernah terbiasa. Rasanya seperti naik roller coaster. Ketika akan duduk di kursinya, kita yang sudah berpengalaman naik wahana itu akan merasa sedikit sombong: "Ah, aku pasti bisa tenang! Kan aku sudah pernah!".

Kenyataannya?
Ketika roller coaster itu mulai bergerak, mengombang-ambingkan siapapun yang ada di atasnya, mendadak kau tahu pengalamanmu tidak berarti. Jantungmu tetap berpacu kencang; tanganmu tetap kencang, dan makin kencang menggenggam pegangan.

Kurasa jatuh cinta pun demikian. Kita pikir kita sudah tahu bagaimana rasanya, tapi kita tetap bingung menghadapinya.

Konsekuensi mencintai? Kalau keindahannya, sudah pasti ada. Tidak ada sensasi dalam hidup yang benar-benar sama dibanding ketika kita bersama dengan obyek cinta kita. Dan kepastian bahwa ia juga ingin bersama kita. Kalau konsekuensi yang tidak menyenangkan?

Cemburu, patah hati.
Dan semuanya melelahkan. Tidak ada rasa sakit yang sama dibanding rasa ketika melihat obyek cinta kita memilih subyek lain. Atau tampaknya begitu.
Beberapa keadaan tidak bisa dikembalikan.
Kau harus berlatih untuk meletakkan senyum itu lagi di wajahmu. Dan di sinar matamu.

Malam ini aku belajar betapa seseorang bisa diubah oleh sesuatu yang bernama cinta.
Orang yang katanya penyabar menjadi pemarah dan temperamental, terlalu khawatir akan sakitnya patah hati.
Orang yang menganggap dirinya logis dan selalu mengagungkan logika, dapat menangis tanpa sebab.
Orang yang santai dan berpandangan positif, tiba-tiba menjadi picik dan pesimis apakah dirinya cukup berharga...

Wah, ruwet ya sepertinya? Makin tua kok kayaknya apa-apa butuh mikir lebih keras (ya iyaalahh!!). Kayaknya entar kalau aku mau makan aja, kalau udah tua pasti mikir deh...apakah makanan yang kumasukkan ke mulut ini akan menghapus cahaya mudaku sehingga memusnahkan impianku untuk menjadi orang yang awet muda (halah!!! kayak iklan kosmetik aja).

Hmm, sebagai penutup entri melankolis ini, aku mau mengutip kata-kata dari seseorang yang minta disitasikan sebagai Rahwiku (2010), seorang mahasiswa biasa2 saja dari universitas yang ga hebat2 amat.

"Sampai kapankah manusia tetap akan seperti ini?
Cobaan yang diberikan olehNya ini jangan-jangan menjadi pertanda
Kita belum dewasa
Kita masih mengedepankan perasaan dan kesenangan sesaat
Kita masih labil dan belum memahami makna cinta yang sebenarnya
Jadi, akankah kita bertekuk lutut hanya karena sebuah cinta yang hanya dilandasi euforia semata??"


Oke, menurutku adalah hal yang wajar kalau kita sedih karena tidak mendapat sesuatu yang kita inginkan. Tapi jangan berlebihan, karena kita masih begitu muda (muda??? hehehe). Yeah, we're too young to be miserable. Mengutip kembali kata-kata Rahwiku (2010) diatas, jangan sampai kita sampai "bertekuk lutut hanya karena sebuah cinta yang hanya dilandasi euforia semata".

Mungkin beberapa tahun dari sekarang, kisah cinta itu akan terasa sangat, sangat lucu. Ketika akhirnya kita menemukan seseorang yang lain, dari suatu tempat lain di bumi ini yang Diciptakan-Nya untuk kita.

17/11/10

Patient Counseling Event

Pada tanggal 13-14 November 2010, Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) "Ars Praeparandi" Sekolah Farmasi ITB mengadakan Patient Counseling Event. Rangkaian acara meliputi stadium generale dan kompetisi konseling pasien. Fakultas Farmasi UGM mengirimkan 9 wakilnya dalam acara tersebut, yaitu:

Tingkat Profesi:

1. Mbak Dewi

2. Mbak Rosana

3. Mbak Elok

4. Mbak Novi

5. Mbak Ana a.k.a mbak Nawang

Tingkat S1:

1. Mbak Fitria

2. Mbak Lathifa a.k.a mbak Fafa

3. Amalia

4. Setyowati

Sebelum mengikuti lomba, kami para peserta telah mendapat bimbingan intensif dari dosen kami tercinta, ibu Susi Ari Kristina. Walaupun latihan sempat terganggu karena bencana letusan Merapi yang mengakibatkan kegiatan perkuliahan dan praktikum ditiadakan selama 1 minggu lebih, namun kami tetap optimis dalam mengikuti lomba tersebut. Berangkat dari stasiun kereta api “Tugu” Yogyakarta pukul 21.45 WIB, akhirnya kami tiba di kota Bandung, setelah menempuh sekitar delapan jam perjalanan.

Disambut dengan ramah oleh teman-teman calon rekan sejawat kami di ITB, kami mengikuti stadium generale dan babak penyisihan di hari pertama (13 November 2010). Pada hari kedua (14 November 2010) dua wakil UGM, mbak Fitria dan mbak Elok mengikuti babak final. Kami yang tidak masuk babak final sempat menikmati sejenak keindahan kota Bandung yang dikenal memiliki “everlasting beauty”. Setelah itu kami datang lagi ke kampus ITB di jalan Ganesha yang asri dan sejuk untuk menyaksikan penampilan dan mendukung kedua teman kami tersebut.

Singkat cerita alhamdulillah UGM mendapat kehormatan dapat membawa pulang beberapa piala yang disediakan J Gelar juara 2 tingkat S1 kompetisi konseling pasien diraih oleh mbak Fitria Nur Hidayah (Farmasi Klinik Komunitas 2007). Gelar juara 1 tingkat profesi kompetisi konseling diraih oleh mbak Elok. Atas kemenangan di tingkat profesi ini maka UGM berhak membawa pulang piala bergilir dari dekan Sekolah Farmasi ITB ^^

Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi segala kesempatan bagi kami. Ucapan terima kasih kami haturkan pada ibu Susi yang dengan terampil dan sabar telah membimbing kami dan bersedia mengantarkan dan mendukung kami dalam mengikuti acara tersebut. Terima kasih kami haturkan pula pada Fakultas Farmasi UGM, teman-teman dan keluarga kami yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga kami bisa mengikuti kompetisi tersebut.

Patient Counseling Event Sekolah Farmasi ITB:

“GOOD PHARMACIST, GOOD COUNSELING”

16/11/10

kau sayangi vs yang menyayangimu

Orang-orang hadir dalam hidupmu dan tanpa kau hindari, kau membuat beberapa ekspektasi dari mereka dan kehadiran mereka di hidupmu ini
Kau berharap pada mereka, manusia yang mungkin tak lebih sempurna dari dirimu adanya
Tapi kau gantungkan asamu pada beberapa dari mereka, berharap mereka dapat membuatmu bahagia

Tapi tak selalu keindahan berbalas keelokan, pun tak selamanya keburukan laku dibalas dengan kekejaman...seperti halnya harapan tak selalu berarti kenyataan
Kau kan menyadarinya, siapa sebenarnya yang benar-benar mencintaimu
Ketika ia membuktikan padamu bahwa ia benar-benar mengenalmu

Ketika ia mengingat warna kesukaanmu-karena pernah mendengarmu sekali saja berkata "aku suka benda itu, karena warnanya begitu"
Ketika ia mengingat benda yang kau inginkan-karena pernah sekali saja ia mendengarmu "kenapa tidak ada barang seperti itu dijual disini?"
Ketika ia mengingat benda yang kau sukai-karena pernah sekali saja ia melihatmu memakainya dan berkata "aku tidak menyangka ada benda seperti ini"

Sementara ia yang lain, yang kau gantungi harapan itu...
Pernahkah ia tahu, apa warna kesukaanmu? Mungkin ia bahkan tak menyadarinya, walau sudah ratusan kali ia melihatmu dengan sengaja memilih warna itu.
Pernahkah ia tahu, benda apa yang sedang kau inginkan? Mungkin ia bahkan tak pernah memperhatikan, walau sudah ratusan kali ia mendengar gumaman kecewamu ketika lagi-lagi kau tidak bisa mendapat apa yang kau mau.
Pernahkan ia tahu, benda yang benar-benar kau sukai? Yang kau pakai setiap hari? Apakah ia peduli?

Dan saat kau menyadari semua itu, seolah ada palu dihantamkan ke kepalamu
Betapa selama ini kau telah mengharapkan orang yang salah untuk menyayangimu
Betapa selama ini kau telah melupakan (menyia-nyiakan?) ia dan mereka yang benar-benar mencintaimu
Mencintaimu, walau kau tak pernah sengaja tampil menyenangkan untuknya
Tetap mencintaimu, meskipun kau sering memperlakukan ia seenaknya
Terus mencintaimu walau kau tak pernah peduli...

**Ya Allah, Berikanlah aku kemampuan untuk melihat siapa yang baik untukku. Jika ia/mereka baik untukku maka Dekatkanlah dengan aku. Jika ia/mereka buruk untukku maka Jauhkanlah dariku. Sesungguhnya Engkaulah maha pembolak-balik hati**

Yogyakarta, 16 November 2010 pukul 22.15 WIB

04/11/10

Review Hari Ini (4 November)

Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya; orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya. (Kahlil Gibran)

Hari ini sudah kuputuskan aku akan menjadi seorang optimis saja. Ya, hari ini sebenarnya ada beberapa hal yang membuatku merasa down. Salah satunya adalah UTS yang meragukan hasilnya. Itu cuma salah satu...ahh, memang nyata itu kejam. Tapi ia jujur. Dan NYATA.

Tapi Allah tidak pernah jahat padaku. Ada kejadian yang menyenangkan, satu yang benar-benar menyenangkan...hari ini aku latihan konseling pasien buat lomba minggu depan. Pada sesi latihan kemarin, dosenku (mentor) bilang kalau aku terlalu sering menggunakan kata yang tidak perlu, seperti "gitu", "anu", "ini", dan "itu". Dan hari ini alhamdulillah, menurutnya aku sudah tidak mengucapkan kata-kata yang tidak perlu itu. Padahal aku tidak melatih diriku secara khusus...aku cuma bilang pada diriku sendiri aku tidak akan mengucap kata-kata itu lagi (setidaknya menguranginya). Kekuatan pikiran memang hebat, kalau kita benar-benar insist untuk membuatnya bekerja.

Kalau tentang kejadian yang kurang menyenangkan...bagian 'berduri' dari perjalananku hari ini? Aku memutuskan untuk berpikir positif mengenainya. Kenapa Allah menciptakan duri untuk mawar yang indah? Untuk melindunginya dari tangan-tangan jahil. Mungkin hari ini Allah memberi duri pada kehidupanku, untuk melindunginya dari kerusakan yang lebih dalam. Mungkin begitu...kita tidak pernah tahu cara-Nya bekerja sampai Ia benar-benar bekerja kan.

Misalnya tentang UTS itu. Aku sedih karena merasa tidak maksimal dalam mengerjakannya. Tapi apakah sedihku bisa mengganti jawaban-jawabanku yang salah dan menaikkan nilaiku? Tidak bisa kan...jadi aku memutuskan untuk move on. Hmm, move-on...benar-benar mantra yang sangat membantuku untuk menegakkan kepala hari ini. Ya, kalau aku terdiam nanti malah benar-benar sedih. Jadi aku memutuskan untuk memelihara energi positifku dengan melakukan hal-hal yang kunikmati. Walaupun harus hujan-hujan juga, tapi aku seneng.

I won't let anything, or anyone ruining my life. I'm happy and nothing/nobody can change that.

Kalau dipikir-pikir bakal wagu lho kalau aku down. Kenapa? Kalau aku down, artinya aku lembek banget...coba deh bandingkan keadaanku sama pengungsi di lereng Merapi sana, aku jauh lebih beruntung sekali...Merapi yang saat ini sedang batuk-batuk dan suara batuknya dapat kudengar dari kosku yang jaraknya hampir 40 km dari puncaknya. Yang batuk-batuknya menggetarkan pintu kamarku. Nah kalau aku yang disini udah ketakutan gimana mereka yang disana?

Ya Allah, Engkau Tahu kemampuan tiap umatmu, dan aku yakin Kau tidak akan Memberi cobaan diluar batas kemampuan mereka.

Merapi, tenanglah.....

02/11/10

Anti-Epileptic Drugs

Thanks to molecular pharmacology for explaining this. Ah, you have to know how i love pharmacology...the lessons and the lecturer (hahaha). Basic pharmacology taught me about many types of drugs and their names too...molecular biology explain its mechanism of action in detail, in molecular detail. Yeah it can be complicated sometimes, but i think it's kind of fun.

I want to write a brief review about some of anti-epileptic drugs' mechanism. My favorite lecturer explained a few types of anti-epileptic drugs. Here they are (caution: may be very boring, but who cares, it is for my archieve):

#Phenytoin and Carbamazepin
These drugs prevents seizures by prolongs (and stabilizes) the inactivation time of sodium channels. In an epilepsy sufferer, the impulse in their nerve cells travel so fast and uncontrollable, causing a sudden, involuntary, and uncontrollable body and extremities movement (called grand-mal seizures). Sodium channels have an important role in this process; the traveling of impulse in nerve cells depends on how fast the propagation happens. Propagation happens when a sodium channel opens (activation), letting a sodium (Na+) ion enters the nerve cells and causing depolarization (reducing of electric potential/voltage between intracellular and extracellular milieu). This depolarization causing the next sodium channels to open, letting another sodium ion in and causing depolarization of that channel. Again, this depolarization open the next sodium channel to open. This event happens simultaneously until the impulse reaches the nerve cell ending. I imagine propagation as impulse running from channel to channel from axon to nerve cell ending.
Prolonged inactivation by those drugs causing the inhibition of impulse to travels, so they prevent seizures.

#Etosuksimid
Phenytoin and Carbamazepin, as told above, are used to treat grand-mal epilepsy (seizures of all parts of the sufferer's body). Beside grand-mal epilepsy there is another type of epilepsy, petit-mal epilepsy. In this epilepsy, the sufferer does not experience seizures. Instead, they are unconsious for a brief period of time. This may be accompanied by steady facial expressions and eyes staring blankly. People around them, or maybe themselves, may be unaware of this attack. Based on articles i read, 75% of petit-mal sufferers will experience grand-mal seizures later in their life :(
Petit-mal epilepsy's mechanism of occurance involves T-type (tiny/transient type) calcium channel. This type of calcium channels is an ion channel that can be activated by minor depolarization (slight reduction of electric potensial/voltage between intracellular and extracellular milleu). When it is activated, it opens and a calcium ion (Ca++) from extracellular milleu goes inside. Etosuksimid inhibits this channel to be open, thus prevents petit-mal attack.

Okay...those are from my lecturer. Then i searched in internet about valproic acid. Here it is:

# Valproic Acid
I am fond of this drug. Why? Because later i knew how great it really is. Valproic acid is able to prolongs and stabilizes the sodium channels (like phenytoin and carbamazepin). It is able to inhibits the opening of T-type calcium channels (like etosuksimid). Therefore, valproic acid can prevent both grand-mal and petit-mal seizures. It's also inhibits metabolism (transamination) of GABA by inhibits GABA transaminase enzyme. GABA is known for its effect on inactivating nerve cells. So, if we inhibits GABA metabolism, there will be more active GABA, causing greater nerve cells inactivation (good way for preventing seizures). To make it sounds greater, it also shows transquillizing effect like lithium. It is also now being investigated as a potent medication for HIV, lupus and cancer (because it inhibits Histone-Diacetylase enzyme). W.O.W :D
What's more? Valproic acid has minimum sedative properties and geberally has no intolerable side effects (but using this medication on patient with hepatic dysfunction is not recommended). I thing it will be cool to my industry to synthesize this drug so there will be more epilepsy sufferer saved, hehehe :P

But, what's bad about those drugs? They are all TERATOGENIC. Yeah, i know there is no such thing like 100% safe drug. Every drug (and food) has its own side effect. Just like Paracelcus said "Poison is in everything, and no thing is without poison. The dosage makes it either a poison or a remedy"