23/06/10

ANGIN (II)

Angin, bisakah aku menyimpan sebagian dirimu dalam sebuah stoples, yang bisa kubuka tiap kali aku menginginkanmu disini?
Sehingga kalau aku merindukan dan membutuhkanmu, aku cuma perlu membuka stoples itu?
Bagian dari otakku berkata, tentu saja kau tak bisa!
Karena jika ia kau masukkan dalam stoples, ia tidak akan menjadi angin lagi…
Ia hanya jadi udara
Ya, udara, seperti yang mengisi ruang hatimu itu; sebenarnya hatimu ada isinya, tapi terasa kosong, karena toh hanya berisi udara sekarang
Sekali lagi, ia hanya akan menjadi udara
Ia bukan lagi angin yang istimewa, yang bisa meniup peluh tipis di pelipismu dan membuatmu melupakan sejenak apa yang kurasakan
Maka jangan pernah bermimpi untuk dapat menyimpannya, memilikinya selamanya
Bukan hanya kau yang mengharapkannya untuk meniup peluh tipis di pelipis dan membuatnya melupakan sejenak apa yang kurasakan
Bukan hanya kau…
Kau toh hanya manusia biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar