18/07/10

Pharmacist Recommended : Verile Facial Wash

DISCLAIMER : Posting ini dibuat untuk kepentingan review saja, tidak dimaksudkan untuk menggantikan advis tenaga medis. Posting ini juga tidak dibuat untuk kepentingan promosi, produk yang diulas dalam postingan ini dibeli dengan kocek pribadi si blogger :p

Jerawat disebabakan karena sumbatan kelenjar minyak karena tertutup oleh minyak, sel-sel kulit mati, debu, dan lain-lain. Dengan adanya bakteri Propionibacterium acne, sumbatan ini terinfeksi, menimbulkan inflamasi dengan tanda kemerahan, bengkak, dan nyeri pada kulit.

Sebenarnya, tubuh kita sudah punya mekanisme khusus untuk menghadapi bakteri P.acne dan bakteri/mikroba pathogen (penyebab penyakit) lain yang ada di kulit. Kulit kita memiliki pH sekitar 5,5 (pH air murni = 7,00). Artinya, kulit kita bersifat asam, seperti es jeruk, hehehe…pH asam ini berfungsi untuk membunuh mikroba penyebab penyakit, karena umumnya mikroba-mikroba pengganngu tersebut cuma bisa hidup di pH netral (sekitar 7,00). Dengan kata lain, keasaman alami kulit membunuh mereka.

Pelindung asam pada kulit ini akan hilang setelah kita membersihkan kulit dengan sabun. Kenapa? Karena sabun memiliki pH>7,00; dengan kata lain sabun memiliki sifat basa. Sifat ini disebabkan karena kandungan surfaktan pada sabun itu. Coba cek komposisi sebuah sabun/shampoo, pasti ada deh kandungan bahan-bahan ini:

- Sodium (natrium)/Potassium (kalium)/Amonium Lauryl Sulfat

- Sodium (natrium)/Potassium (kalium)/Amonium Laureth sulfat

- Stearic/caprilic/capric acid (asam stearat/kaprilat/kaprat) + Kalium/Natrium Hydroxide (KOH atau NaOH)

- Dll, tanya om google aja

Surfaktan itu berfungsi biar minyak di kulit kita (yang dikeluarkan oleh kelenjar minyak di kulit) tercuci dan kulit jadi bersih. Menurut nature-nya, air tidak bisa melarutkan minyak. Karena itu, agar minyak di kulit bisa lepas, saat mandi kita pakai sabun dan shampoo. Surfaktan itu akan mengelilingi molekul minyak. Minyak yang dikelilingi surfaktan ini bisa terbawa oleh air yang kita pakai untuk membilas tubuh. Ya,kira-kira sederhananya seperti itu. Karena itu, sesudah kita mandi, kulit akan terasa kesat dan tampak tidak berminyak lagi. Kan lemaknya sudah digandeng sama si surfaktan biar bisa terbawa oleh air.

Kulit sudah bersih, tapi sifat basa dari surfaktan itu akan menghilangkan pelindung asam dari kulit. Percayailah prinsip kimia sederhana ini : Kalau asam ketemu basa, keasamannya pasti akan berkurang, bahkan bisa berubah menjadi netral atau basa. Yup, setelah kita membersihkan tubuh pakai surfaktan ini, untuk beberapa saat, kulit kita kehilangan suasana asamnya. Padahal seperti sudah dijelaskan, suasana asam ini penting untuk membunuh mikroba jahat di kulit. Akibatnya, kulit lebih rentan juga terkena infeksi dari bakteri P.acne dan jerawat pun muncul. Dulu temenku nyoba sabun wajah merek tertentu, dan setelah pakai sabun itu jerawatnya malah muncul gila-gilaan. Beneran deh, aku liat wajahnya yang semula mulus bagai wajah bayi berubah jadi jerawatan. Sekarang aku tahu kenapa. Masalah pH alias keasaman kulit!

Nah, apa itu berarti kita nggak boleh pakai sabun muka lagi? Nanti bersihin muka pakai apa dong? Susu pembersih dan toner juga belum tentu pH-nya sama dengan pH kulit kita lho. Malah mereka meninggalkan sisa di kulit setelah pemakaian. Kalau sabun, kan, dibilas dengan air jadi tidak bersisa di wajah. Makanya aku berniat buat mencari pembersih muka yang isohidris (pH-nya sama) dengan pH kulit. Perburuan pun dimulai!

Sekitar setengah jam aku berputar-putar di sebuah tempat belanja, di rak kosmetik tempat berbagai produk facial wash dipajang. Aku amati satu-satu ingredients alias bahan-bahan penyusunnya. Hmm, rata-rata standar sih, semua mengandung surfaktan (seperti yang sudah aku sebutkan diatas), parfum, dan bahan-bahan tambahan. Bahan tambahan yang dipakai bervariasi, mulai dari scrub/butiran halus (untuk mengangkat sel kulit mati), berbagai macam ekstrak tumbuhan (yang diklaim mampu mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini, dll), triklosan, asam salisilat (sebagai anti bakteri), bahkan ada yang pakai activated charcoal alias karbon aktif! FYI, activated charcoal sering dipakai sebagai obat diare (penyerap racun di saluran pencernaan). Maksudnya si produser mungkin biar facial wash tersebut mampu menyerap kotoran di wajah secara optimal. Okeii…kreativitas mereka patut kita apresiasi.

Nah, aku akhirnya menemukan sebuah produk yang memiliki pH 5,5. Merk-nya Verile. Selama ini memang setahuku Verile itu dipromosikan sebagai anti jerawat ya. Ketika kubaca keterangan di bungkusnya, facial wash ini mengandung:

- Tea tree oil

Setahuku tea tree oil memiliki aktivitas antiinflamasi dan bisa mengobati jerawat dan ketombe. Bahkan, aku pernah baca tips cara menghilangkan jerawat, dengan cara menempelkan minyak esensial ini langsung ke titik jerawat. Soalnya, minyak esensial ini mampu membunuh bakteri juga.

- Vitamin E

Seperti yang sudah dijelaskan di kemasannya, vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan. Anti oksidan dapat menangkap dan menetralkan radikal bebas (blurrppp…ngomongin apa sih ini?). Intinya, anti oksidan dapat menetralisir pengaruh buruk lingkungan seperti polusi dan sinar UV dari sengatan matahari yang dapat mengakibatkan kulit jadi kusam dan menua (keriput, misalnya). Setahuku vitamin E juga dapat mencerahkan kulit. Hehe…dari pengamatanku kayaknya vitamin E itu bukan bahan yang lazim ditambahkan pada kosmetik anti jerawat, ya. Tapi nggak apa-apa lah, mungkin fungsinya sebagai pencerah kulit dan mencegah kekusaman kulit.

- Triclosan

Kalau ini mungkin sudah terkenal, ya. Triklosan berperan sebagai anti bakteri. Zat ini laziiim banget ditambahkan sebagai anti bakteri dalam kosmetik anti jerawat sampai aku bertanya-tanya apakah bakteri P.acnes sudah kebal terhadap zat ini. Lagipula, bukankah pH asam dari produk ini sebenarnya sudah cukup buat melawan bakteri penyebab jerawat itu? Hmm…moga-moga triklosan mampu membantu menekan jumlah bakteri penyebab jerawat.

Produk ini dikemas dalam kemasan tube ukuran 40 ml. Entah ada ukuran lain atau enggak, kalau di tempatku beli sih Cuma ada satu macam kemasan ini. Harganya sekitar sebelas ribu rupiah, nggak lebih dari dua belas ribu. Mungkin sedikit lebih mahal dari para kompetitornya, tapi setelah membaca komposisinya aku nggak ragu buat mencoba. Lagian kan memang sudah waktunya beli sabun muka…yang lama sudah habis J

Produk berupa cairan bening kayak air, tapi sedikit lebih kental. Baunya segar, nggak begitu menyengat. Digosok dengan air menghasilkan busa lembut dan rasanya nyaman saat dipakaikan ke kulit wajah (kalau di mukaku sih nggak berasa perih, panas, atau lengket). Mudah dibilas juga, nggak meninggalkan sisa yang lengket. Minyak wajah juga bisa terangkat dengan baik.

Oh iya satu lagi…kalau pingin mengobati jerawat jangan berharap banyak sama benda apapun, mati ataupun hidup. Berharaplah pada Tuhan. Hahaha…jangan terlalu berharap banyak sama benda ini. Emang sih sabun ini bagus, tapi dia tetep aja sabun, yang sifatnya :

- Dipakai dalam kadar yang rendah.

Kalau mau dipakai, sabun itu dibusakan dulu pakai air kan? Lalu berubah jadi busa yang volumenya gede, berpuluh kali lipat dari jumlah yang kita keluarkan dari wadahnya? Jadi dibusakan sama pengaruhnya seperti diencerkan. Artinya…mungkin kadar zat-zat aktif yang ada di dalamnya sudah nggak masuk kadar minimal buat ngefek (alias bisa jadi udah nggak berefek sama sekali). Di satu sisi hal ini bagus karena meminimalkan resiko iritasi, alergi, dan bahaya lain (seperti misalnya zat aktif masuk ke dalam tubuh menembus kulit). Tapi di sisi lain, ya itu…manfaat sabun jadi nggak lebih dari sekedar surfaktan alias pencuci minyak dan kotoran saja. Tapi facial wash ini punya keuntungan dengan pH-nya yang 5,5. pH segini ini mampu melawan kuman ‘jahat’. Jadi selain sebagai pencuci minyak dan kotoran di kulit wajah, juga mampu mempertahankan kemampuan alami kulit dalam melawan bakteri pencegah jerawat.

- Segera dibilas setelah dipakai

Setelah kita membusakan sabun, lalu kita usapkan di wajah, kan? Setelah itu apa busanya kita diamkan? Nggak, kan? Melainkan langsung kita bilas. Dan yang benar memang seperti itu. Kalau kita diamkan dulu malah kulit kita bisa menjadi terlalu kering, karena surfaktan membabat habis minyak pelindung kulit. Nah, kalau setelah beberapa detik dibilas, berapa persen sih bahan aktif yang mampu bekerja? Untunglah facial wash ini bahan aktifnya (kecuali vitamin E) semua bersifat anti bakteri, nggak aneh-aneh. Kalau kebanyakan zat aktif malah mubazir, lha wong habis dipakai langsung dibilas juga…

Selama seminggu aku pakai sabun ini sih nggak ada masalah. Justru jerawat di muka pada ngumpet, alias nggak muncul, hehe…tapi kebahagiaanku cuma berlangsung seminggu. Setelah itu tiga jerawat nggak tau malu menggempur wajah ini (halah). Tapi menurutku wajar sih jerawat-jerawat itu, penyebabnya (besar kemungkinan semoga karena) faktor hormonal. Setelah beberapa hari udah enggak meradang lagi tuh…tapi meninggalkan kenang-kenangan berupa tiga tonjolan di pipi kanan. Sial…udah capek-capek merawat muka, tapi malah…oh ya sudahlah. Paling nggak tonjolan itu nggak meradang, cuma benjol aja (mari kita tunggu ceritanya ± 40 hari lagi, kemungkinan besar sih akan terjadi peradangan lagi). Sempat terbersit pikiran buat menusuk tonjolan ajaib itu, tapi aku takut nanti timbul bekas bolong kayak cewek genit keseringan facial. Jerawat bertahan seminggu. Noda hitamnya bertahan beberapa bulan. Tapi…noda bolong akibat careless facial treatment bisa bertahan seumur hidup! Akhirnya aku pasrah aja. Benjolan itu nggak meradang, artinya nggak terinfeksi kuman? Wah, hebat juga nih sabun.

Berarti dari pengalamanku dapat disimpulkan kalau Verile facial wash emang mampu meminimalkan infeksi bakteri dan peradangan yang menyertai infeksi itu. Tapi, produk ini nggak mencegah komedo. Komedo itu kan terjadi karena pori-pori tersumbat minyak dan debu kan...kalau jerawat terjadi karena sumbatan itu terinfeksi. Jadi kalau sumbatan pori nggak dicegah (misalnya produksi minyak tetep banyak sehingga pori tersumbat), ya komedo tetep muncul lah. Tapi paling nggak komedo itu lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi jerawat. Saat tulisan ini diturunkan sebenarnya di mukaku ada benjolan kecil gitu…mirip jerawat sih, tapi nggak sebegitu sakit dan merah. Cuma benjol aja. Hmmm…memang untuk memiliki muka yang 100% mulus itu diperlukan keberuntungan ya. Hehehe.

Haduh…ternyata review-ku malah melebar kemana-mana ya. Moga-moga nggak membingungkan. Yang jelas aku merekomendasikan produk ini karena mampu meminimalkan aktivitas bakteri penyebab jerawat dan infeksi, gitu deh! Layak dicoba.

6 komentar:

  1. Hi Am,
    ternyata kamu juga suka ya pake face wash nya verile. hehehe..
    dulu waktu hamil, aku sempet ngalamin 'ledakan' di muka, mungkin pengaruh hormon. Terus ada temen yang nyaranin pake face washnya verile. Eh, membantu lho. mungkin tea tree oilnya itu ya.
    dan waktu itu, aku tiap malem ngolesin acne gel nya juga ke seluruh muka (seharusnya kan ditutul2in di bagian yg berjerawat aja), soalnya aku desperate, jadi satu muka dilapisin acne gel. ehehe
    saranku sih, untuk jerawat yang baru mau muncul itu, abis cuci muka, langsung ditutul2in verile acne gel di bagian yg baru mau keluar jerawat. pengalaman aku sih, biasa setelah 3hari, jerawat tadi ga jadi muncul. :)
    sekarang aku udah hamil dua kali. thanks to verile, my muka udah ga jerawatan. eh, tapi sebulan sekali masih ada satu atau dua sih.. cuma, cuek aja. kan tinggal ditutulin verile. :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar :)
    Wah....cocok juga ya mbak indrianna_p pakai verile? Emang facial foamnya enak banget mbak, menurutku juga aman, enggak bikin iritasi :)
    Sayang acne gel-nya malah aku nggak begitu cocok, nggak tau kenapa, kurang mempan aja di aku, padahal banyak orang yang cocok lho pakai itu, hiks2.

    Btw, minta alamat blognya dong mbak, waktu aku klik link profilenya, malah error gitu, hehe. Thanks :)

    BalasHapus
  3. mbak, sekedar input aja nih.. mungkin gak waktu pake verile acne gel nya kebanyakan??
    karena aku waktu awal2 pakai juga karena 'desperate' mau cepat sembuh, jadi nutulnya banyak2.. akhirnya muka malah jadi merah2. tapi, belakangan aku dikasih tau supaya pakenya dikit2 aja, tutulin pas di ujung jerawatnya aja. ehh.. betul lho mbak, jadi manjur.

    BalasHapus
  4. kalau kebanyakan memang malah bisa bikin iritasi sih mbak...kan kandungan gel-nya itu seingat saya ada asam salisilat, alkohol, dan asam borat. Menurut pengetahuan saya semua bahan itu bisa mengeringkan dan bikin kulit mengelupas...jadi jerawat bisa mengering. So, klo pakai kebanyakan --> iritasi --> terjadi peradangan --> jerawat tambah parah
    Tapi kayaknya kasus saya agak beda mbak...jerawat ini enggak jadi kering, biasa aja...haha, dasar saya muka tebel mungkin ya --_____--

    BalasHapus
  5. mbak klo leh numpang nanyak niihh,, kalo cuma makek verile acne gel aja apa masih ngefek sembuh ni jrawatt???

    BalasHapus
  6. halo mbak, saya baru beli yang facial washnya nih, semoga jerawat-jerawatku hilang dan mukaku mulus lagi amiiiiin!!

    BalasHapus