Aku pernah baca kalo manusia itu sebenarnya sering sekali bermimpi ketika tidur. Namun begitu kita bangun, mimpi itu segera dilupakan sehingga kita tidak ingat tahu dan tidak ingat kalau sebenarnya kita bermimpi (pertanyaan nomor 1: kok tahu? gimana cara menelitinya sehingga bisa dapat data itu? apakah alat untuk "mengintip" mimpi orang lain sudah ditemukan? hehe).
Tapi bersyukur juga ding karena kita bisa melupakan mimpi-mimpi yang kita alami ketika tidur. Soalnya, kalau buat aku sih, mengingat mimpi itu bisa bikin kepikiran.
Yup yup, mengingat mimpi itu bikin kepikiran. Aku sih agak percaya dengan teori yang bilang kalau mimpi itu salah satu cara otak kita untuk memberi tahu kita apa yang sebenarnya kita inginkan. Untuk dapat menjadi aktor, aktris atau obyek utama dalam mimpi yang akan kita ingat, suatu obyek harus benar-benar penting...maybe? Aku masih ingat salah satu mimpi saat aku masih TK. Salah satu mimpi saat SMP. Hmmm, kalau materi kuliah yang diajarkan dua bulan lalu saja aku lupa, lalu kenapa aku ingat mimpi-mimpi lama itu? Pasti para pemeran utama dalam mimpi itu penting banget.
Nah, akhir-akhir ini aku mengalami mimpi yang jelas banget. Malah di mimpi terakhir, aku sadar kalau aku ngimpi terus terbangun. Eh pas ketiduran lagi, mimpinya berlanjut. Bener-bener kayak film deh. Settingnya juga bagus lho, artistik gitu. Tapi pas bener-bener bangun dan 100% sadar (enggak lanjut tidur lagi) aku jadi mikir: Wah, ternyata sekeras apapun kita meyakinkan diri sendiri, dan mungkin orang lain, tapi sebenarnya kita tidak bisa membohongi diri sendiri.
Actually we know exactly what we want. But sometimes we just repress it so it would be more acceptable and 'logic' for others, for our pride, or maybe for our 'idealism'. We can't run from our mind anyway, one that keeps remembering what we exactly want (me, 2012).
Fakta-fakta tentang mimpi yang aku ingat (lagi males tanya om Google, so cek sendiri kebenarannya ya, siapa tahu aku salah ingat):
- Segala sesuatu tentang mimpi kita tidak muncul begitu saja. Sebenarnya kita sudah pernah melihatnya di dunia nyata. Jadi settingan mimpiku yang artistik kemarin itu bukan karena aku orang yang berjiwa seni tinggi, tapi sebenarnya aku sudah pernah melihatnya sebelumnya...setelah aku ingat-ingat ada salah satu tempat di mimpiku yang mirip dengan kolam dan taman di dekat PT.San*e Farma Steril di Padalarang, Bandung (salah satu destinasi KKL-ku kemarin, walaupun mimpiku ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan KKL). Aku pernah baca kata-kata seorang ahli mimpi, intinya "the face you see in your dream, maybe he's the person you met in the street when you were little". Otak kita tidak membuat file baru di mimpi, cuma membuka folder aja, hehe.
- Orang buta juga bermimpi. Mimpi mereka muncul sebagai sensasi bau, rasa, sentuhan, dan suara.
- Otak mengatur tubuh kita agar kita tidak bergerak dengan lebai ketika bermimpi, so sebenarnya saat tidur kita mengalami paralisis alias kelumpuhan.
- Kita melupakan sebagian besar mimpi kita. Kalaupun saat bangun tidur kita bisa ingat mimpi kita, besar kemungkinan setelah beberapa jam kita akan lupa mimpi itu.
- Mimpi manusia-manusia di bumi ini ternyata mirip: mimpi jatuh/terpeleset, memimpikan orang dekat meninggal, mimpi terlambat, dan mimpi yang terkait seksualitas.
- Lingkungan luar mempengaruhi mimpi. Suara, sentuhan, dan bau dari luar bisa masuk ke mimpi kita. Otak bisa mengarang skenario dadakan untuk meyakinkan kita bahwa goyangan-goyangan dari tangan orang lain saat membangunkan kita adalah sentakan dari ular yang berusaha mematuk hidung kita (ini pengalaman pribadiku sendiri, mimpi dipatuk-patuk ular saat sedang dibangunkan). Pernah juga aku mimpi lagi mendengar suatu lagu, eh ternyata emang adikku lagi menyetel lagu itu keras-keras.
- Keadaan internal tubuh kita juga mempengaruhi mimpi kita. Misal kita haus, kita bisa mimpi sedang minum air. Saat bangun, waaa hausnya luar biasa alias ternyata kita haus beneran (pengalaman pribadi juga ini). Pernah juga mimpi pingin pipis tapi begitu nemu toilet enggak bisa pipis, ternyata saat bangun aku butuh ke toilet beneran alias kebelet banget, hehe.
Weird but interesting, right?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar