03/02/12

Great Poems are Great

Pernah enggak sih, membaca sebuah puisi, lirik lagu, penggalan tulisan, atau apalah, yang benar-benar menyentuh hati? Istilahnya: bikin jleb after jleb after jleb in your heart? Hehe, lebai banget ya aku ini.

Mataku sudah setengah terpejam ketika aku mengingat puisi-puisi ini. Bahasa Indonesia bisa menjadi sangat romantis di tangan sastrawan pribumi ini...

AKU INGIN
(Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, 
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada



SAJAK KECIL TENTANG CINTA
(Sapardi Djoko Damono)

Mencintai angin
Harus menjadi siut
Mencintai air
Harus menjadi ricik
Mencintai gunung
Harus menjadi terjal
Mencintai api
Harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala
Harus menebas jarak
Mencintaimu, harus menjadi aku

Dan ternyata...ada puisi bapak Sapardi Djoko Damono yang berjudul Angin 1 dan Angin 2...eits tunggu dulu, aku juga punya puisi berjudul persis sama tapi sumpah pak, itu bukan hasil ngopy atau meniru puisi karya bapak, kebetulan aja judulnya mirip -__________-

Oh iya, selain kedua puisi diatas, ada satu karya dari sastrawan pribumi lain, Pramoedya Ananta Toer. Ini bukan puisi, tapi kalimat dalam salah satu novelnya yang berjudul Bumi Manusia (belum pernah baca sih, hoho). Sepertinya kalimat ini sudah sangat populer, aku aja yang baru tahu kalau kalimat ini bersumber dari buku karangan beliau.
"Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai" (Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia).
Bagus!
Sekarang saatnya tidur @.@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar