05/05/12

Mengenalmu, Memelukmu

Entah kenapa, melihat draft skripsiku yang cuma dijepit oleh sebuah penjepit hitam besar, ideku jadi meluap-luap.


Mengenalmu

Mengenalmu, kubagai bayi langkahkan kaki tuk menjejak bumi
Mengenalmu, kubagai menaiki bianglala mendaki puncak tertinggi
Mengenalmu, kubagai seorang awak kelasi
Mernerka bintang-bintang dalam rasi
Mengenalmu, kubaca konstelasi sempurna karya Ilahi
Mengenalmu, takkan pernah kuselesaikan sepanjang hidupku
Karena setiap kali menatapmu, seperti kujumpai sesuatu yang baru <3




Terus, mungkin ia akan membalas puisiku, dengan puisi juga seperti ini:


Memelukmu

Aku tak tahu kapan
Kapan akan ada hal lain yang akan mengalihkan energi dan waktumu untukku
Aku juga tak tahu kapan
Kapan kau akan merasa bosan dan meninggalkanku
Yang aku tahu, aku ingin memelukmu, lama
Selama mungkin
Dengan jiwaku
Selama kau mau, selama kau mau
Selama kau masih mau aku <3



Hehehe....bohong juga sih kalau inspirasi untuk menulis kedua puisi itu HANYA dari skripsi aja. Tapi pas, kan dengan situasi dan kondisi di semester delapan yang aneh ini? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar